"pagi mama sayangg,"ucap cia dengan senang sembari turun dari tangga."Ehh suami mama and papa kesayangan cia mana maa?"
"Iyaa pagi jugaa sayang,papa lagi ada urusan mendadak ke kantor jadi papa duluan berangkat yaa"mama cia mulai memberikan roti dan susu kehadapan cia.
"Cepatt kamu sarapannya nanti kamu ditinggal lhoo,hari ini kamu berangkat sama kak Glen ya,papa udah bilang tadi."
"Hah seriusan maa??"tanya cia dengan mata yang berbinar binar.
"Iyaa mama serius,ayoo makan sarapannya."
Cia memakan sarapannya dengan lahap sungguh cia tidak sabar ingin bertemu dengan sang pujaan hati.
Tin
Tin"Eh itu kayanya Glen udah didepan ayo ayo."ucap mama cia sambil merapikan sedikit rambut cia dan mencium pipi anak kesayangannya.
"Oke maa,cia pergi dulu yaa??dadah mamah sayangg love youu," ucap cia sembari berlari ke teras rumah.
"Ehh Kaka Glenn nunggu cia yaa,"ucap cia malu malu.
"Engga,saya menunggu monyet."cuek Glen tidak menatap kearah cia.
"Lohh monyetnya mana kak?"bingung cia.
"Nihh disamping aku."
"Ihh kak Glenn."
"Cepat naikk,lama saya tinggal."
"CK,iya iyaa ini mau naik."
Saat Glen merasa cia sudah berada di diatas motornya,Glen langsung menancapkan gasnya menuju sekolah.
Tidak ada pembicaraan di sepanjang perjalanan hanya cia yang senyum senyum sendiri melihat punggung Glen .
Glen yang melihat wajah cia senyum senyum sendiri dari kaca spion merasa horor.
'manusia tergila yang pernah saya temui.' batin Glen.
Mereka mulai memasuki pekarangan sekolah untung sekolah masi sepi jadi tidak ada komentar-komentar dari orang sekitar.
Cia mulai turun dari motor Glen begitupun dengan Glen.
Glen mulai berjalan menuju kantornya tetapi Glen merasa ada yang terus mengikutinya.
Glen menghentikan langkahnya dan tiba tiba.
Tuk
"Aduhh kok keras banget,bisa bisa penyot jidat mulus gua," ucap cia sembari mengusap jidatnya.
"Mengapa kamu mengikuti saya?bukan kah ini menuju kantor guru?"
"Hehehe,mau ngikut bapak aja sihh."
"Kembali ke kelas kamu."
"Aku ada perlu sama bapak."
"Perlu apa?disini saja."
"Ini penting pak."
"Oke."
Glen yang tidak mau berlama lama beradu argumen dengan gadis gila ini lebih baik mengalah.
Sesampainya diruangan Glen,cia mulai memasuki ruangan tersebut.
"Ada perlu apa?,"ucap Glen sambil menatap cia dengan tajam.
Cia yang ditatap seperti itu badannya mendadak kaku dan hanya bisa menunjukkan ekspresi senyum bodohnya.
Sungguh cia bingung menjawab apa,tadi hanya alasannya supaya bisa selalu berduaan dengan pak Glen kesayangannya ini.
"Emm,cia perlu ngasi sesuatu sama bapak,"ucap cia sembari melihat kearah glen.
Glen memberikan wajah bertanya meminta penjelasan.
Cia mengangkat tangannya dan membentuk Saranghaeyo dengan muka tidak berdosanya.
Tidak ada balasan dari Glen,hanya ekspresi datar yang ada diwajahnya.
"Pergi,saya banyak kerjaan."
"Eh jangan gitu dong pak,salah bapak jemput saya terlalu pagi,di kelas belum ada orang,"ucap cia.
"Masi untung saya jemput."
"Jadi kalo ga disuruh papa,kakak ga bakal jemput yaa??!"
"Itu tau."
"Okee Fine."
Cia masi tidak beranjak dari tempatnya.
"Eh dengar dengar ada guru baru ya,masi mudaa juga,kalo dia guru laki laki pasti ganteng,"ucap cia sambil melihat sesekali kearah glen.
Glen yang pura pura tidak mendengar hanya sibuk dengan buku buku siswa.
Cia benar benar kesal,tanggapan Glen tidak sesuai harapannya.
Cia pun mulai keluar dari ruangan itu dengan kaki yang dihentakkan kuat sengaja.
Glen melihat gadis itu sudah keluar dari ruangannya.
"Jika memang kamu punya pujaan hati justru saya senang,saya tidak perlu diganggu kamu lagi." ucap Glen sendiri dan mulai sibuk kembali dengan tugas tugas siswa.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote teman temann!!!🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
FAVORITE TEACHER
Teen Fiction"Kakk,pulang bareng yuu," "Ciaa!,kamu jangan sembarangan memanggil saya dengan panggilan kak,ini di sekolah dan saya adalah guru kamu." "Kalo aku panggil sayang gimana kak?" "Gila." Yang penasaran dengan cerita nya cusss langsung baca!!!!