5. Beautiful You

287 40 4
                                    

"Jika kau bersedia menemani ku makan malam. Aku akan memikirkan kembali design mu. Bagaimana? Kau setuju?"

Tawaran Naruto terdengar seperti petir di siang bolong di telinga Hinata.

Apa dia gila?
Sikapnya benar-benar di luar nalar. Kemarin dia bersikap sangat kasar. Dan kini, dia mengajak~nya untuk makan malam. Meski ini hanya makan malam dengan imbalan bisnis. Itu tetap tidak masuk akal bagi Hinata.

Hinata masih terdiam dengan mulut menganga tidak percaya. Dia tidak menjawab atau merespon apapun seolah otaknya berhenti berfungsi dalam sekejap.

Naruto kembali tersenyum tipis. Berusaha terlihat meyakinkan bagi Hinata.
"Anggap saja ini bisnis. Kedua orang tua ku hanya perlu melihat mu. Setelah itu, aku akan memberi balasan setimpal. Aku akan memberi mu kesempatan untuk memperbaiki design. Sebagai tambahan, aku akan memundurkan tenggat waktunya. Agar kau bisa lebih menyempurnakan semuanya."Jelas Naruto.

Hinata menggeleng tidak percaya.
"Kau bisa datang dengan kekasih mu. Membohongi orang tua itu tidak baik."Ucap Hinata asal.

Naruto mengangkat kedua bahunya sembari menyombongkan diri. Seolah dia tidak butuh kekasih. Dan Hinata cukup yakin bahwa wanita normal akan berpikir berkali-kali untuk menjadi kekasih pria itu. Sikapnya benar-benar menguras kesabaran.
Itu kah sebabnya dia perlu membayar orang untuk berpura-pura?

Hinata mengangguk tanda mengerti.
Pria sepertinya? Siapa yang tahan?

"Aku akan segera menyuruh sekretaris ku menyiapkan semuanya."

"Maaf! Apa kau tidak salah bicara?" Tanya Hinata."... Apa kau menyukai__ku? Bagaimana mungkin__?"Tanya Hinata kikuk. Naruto terlihat memaksa. Dan itu membuat asumsi liar bersarang di kepala~nya.

Tidak mungkin pria kasar ini menyukainya. Itu sangat di luar nalar.

Naruto mendecih mendengar jawaban Hinata. Pria itu tertawa sarkas.

"Jangan terlalu percaya diri Nona. Aku memilihmu karena aku yakin. Kita tidak akan terlibat romansa apapun."Ucap Naruto sembari menaikkan sudut bibirnya. Seolah meremehkan kehadiran Hinata di depannya.

Hinata mengerutkan dahinya.
"Maksud mu?"Nada keberatan jelas terdengar. Pria itu seperti sedang merendahkannya."... Jika begitu, Kau bisa minta perempuan lain untuk memenuhi keinginan mu. Aku tidak ingin terlibat permainan konyol Tuan Namikaze."Protes Hinata.

Naruto bicara dengan santai. Dia mengangkat tangannya.
"Setelah aku pikir, kau adalah typikal wanita yang paling tidak aku sukai. Jadi, akan sangat aman membawamu ke hadapan kedua orang tua ku. Lalu, kau punya banyak kelebihan."Ucap pria itu. Wajahnya terlihat meyakinkan sementara isi kalimatnya adalah sindiran."Kau mampu membuat masalah. Kau cocok untuk bertemu dengan ibu ku. Kalian punya passion yang sama. Aku pikir, dia akan sangat senang bertemu dengan mu."Jelas Naruto lagi dengan antusias.

Sementara Hinata menaikan sudut bibirnya kesal.
"Jadi? Kau meminta ku untuk makan malam hanya untuk mempermalukan ku begitu?"

Naruto menggeleng cepat.
"Tidak!"Selaknya."... Sebenarnya, Aku hanya ingin membuat mereka menyerah untuk membuat ku menikah dalam waktu dekat. Jika mereka melihat mu dengan segala sikap mu yang___ Tidak bisa di kendalikan. Lalu melihat hubungan seperti apa yang kita punya. Mereka akan berpikir untuk memberi kita waktu lebih lama lagi. Dan kemungkinan besar mereka akan menyerah."Jelasnya lagi, yang berusaha menarik Hinata pada rencananya.

Dia mulai merasa ikut kehilangan kewarasan karena sudah bicara omong kosong dengan wanita bersurai indigo itu. Dia bahkan mengumbar urusan pribadi dengan keluarganya pada Hinata. Tapi dia tidak punya pilihan lain. Dia harus menjalankan semua sesuai rencana.

Miss Congeniatily[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang