10. Faint

316 46 9
                                    

"Katakan dimana Sasuke dan Hinata bertemu?"Tanya Naruto melalui sambungan telepon pada Sai.

Sai mengerutkan dahi dari ruang kerjanya. Dia sudah biasa melihat Naruto bersikap seenaknya. Namun, ada apa lagi dengan wanita bernama Hinata itu? Apa pertengkaran mereka waktu itu di kantor Naruto belum cukup untuk~nya?

Pria itu takut Naruto akan membuat masalah jika dia beritahu yang sesungguhnya. Dan itu akan sangat merugikan Bos~nya, Sasuke.

"Mereka melakukan pertemuan bisnis. Aku lupa dimana tepatnya."Sahut Sai beralasan.

"Jangan bohong!"Pekik Naruto dari balik kemudi. Sejujurnya dia sangat bingung dengan apa yang sedang dia lakukan."Katakan pada Bos mu, Hinata itu calon istri ku. Jika dia bermaksud bermitra dengan Growth arsitektur pilih Leader lain selain Hinata. Mereka punya banyak arsitek handal. Jangan beralasan! aku tahu apa yang dia inginkan."

Naruto memekik kesal. Kemudian memutus sambungan telepon sepihak. Kemarahan di mata biru pria itu yang kelam tergambar jelas.

Dia memutuskan untuk memutar mobil menuju tempat lain.

°°°

Sasuke dan Hinata berpisah di depan restoran. Sebenarnya, belum ada pembicaraan bisnis yang penting. Sasuke hanya menyimak apa yang Hinata utarakan dari visi misi perusahaan~nya.

Meski sesekali mereka tertawa. Itu tetap membuat Hinata tidak nyaman. Sikap Sasuke membuatnya bertanya-tanya. Bisnis memang tidak mudah. Semua butuh proses. Tapi menurutnya apa yang Sasuke lakukan berlebihan.

Dia meminta pertemuan bahkan sebelum tender di mulai. Seharusnya, dia bisa mengirim utusannya untuk membawa undangan tender pada Growth tanpa harus repot-repot datang sendiri.

Hinata mulai merasa ini mungkin saja sebuah previlage dari bermitra dengan NK Grup.

Naruto menyilangkan kedua tangan di depan dada. Pria itu sedang menunggu Sasuke di depan ruang kerja~nya dengan resah. Sudah lima belas menit dia menunggu di sini.
Apa yang kedua orang itu lakukan hingga pertemuannya berlangsung sangat lama!? Ckk!
Naruto mendecak.

Dia kembali bersikap tenang setelah dia melihat Sasuke berjalan ke arahnya dengan santai. Terlihat sebuah senyum tipis terukir dari kejauhan. Wajah yang terlihat berbeda dari biasa yang selalu terlihat dingin.

"Kau mengunjungi ku? Ada apa?" Tanya Sasuke sembari masuk ke ruang kerjanya. Di ikuti Naruto yang mengekor di belakang."... Kau bisa membuat janji jika ingin bertemu. Aku cukup sibuk, Naruto."

Ucap pria itu. Dia mengatakan hal yang sama yang Naruto lakukan padanya kala itu. Kala dia datang pada rapat tender di kantor NK Grup. Dan mendapat penolakan dari Naruto.

Naruto berkacak pinggang sembari menggertak giginya kesal. Sementara Sasuke duduk di kursi kerjanya dengan santai.

"Aku tahu kau menemui Hinata."Ucap Naruto tanpa basa basi.

Sasuke menaikan sebelah alisnya sembari tersenyum tipis. Dia bersandar pada kursi dan meraih beberapa dokumen.
"Ya! Kami bertemu." Sahutnya santai."Aku mendengar kontrak kalian. Awalnya aku penasaran kenapa kau bisa berubah pikiran secepat itu mengenai design mereka. Sedangkan aku___ aku memang tertarik dengan design mereka sejak awal. Sejak kau menolak design mereka dengan kejam. Aku sudah bermaksud untuk menawarnya. Tapi seperti~nya Hinata bersikeras bekerja sama dengan NK Grup. Padahal aku juga bisa memberinya nilai kontrak yang sepadan."

Miss Congeniatily[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang