6. Trouble Maker

277 39 10
                                    

Naruto mengibaskan tangannya tanda tidak setuju. Pakaian itu terlalu sederhana. Bahkan kelewat bagus di tubuh indah Hinata.

Tidak ada yang menyanggah. Selain sikapnya yang buruk. Sebenarnya, Hinata cukup mempesona. Tidak heran jika Sasuke bisa berbaik hati dalam sekejap pada wanita itu.

Dengan rambu indigo~nya yang tergerai. Wajahnya yang bulat dan menggemaskan. Tampilan itu membuatnya bak boneka berjalan. Tujuannya ke sini adalah untuk membuat Hinata terlihat seperti gadis nakal. Bukan menjadikan gadis itu terlihat cantik hingga akhirnya mengacaukan rencananya.

Hinata mencebik ketika Naruto kembali membuatnya harus berganti pakaian.

Naruto melempar I-pad ke sebelah tempatnya duduk sembari mendesah lelah. Mendadak dia kehilangan selera untuk makan malam ke rumah kedua orang tuanya.

°°°

Hinata terus menggertak gigi~nya kesal. Sepanjang perjalanan dia terus mengucapkan sumpah serapah pada Naruto yang sudah membuatnya harus mengenakan pakaian memalukan ini. Ini bahkan musim dingin. Dan salju sedang menghujani kota dengan suhu membekukan wajah.

Dia mengenakan kaos ketat dengan V~neck. Lalu Hotpant yang sangat tidak pantas di kenakan untuk pertemuan resmi. Meski ada padding yang menutupi tubuh mungil nya. Itu belum cukup untuk menutupi rasa malunya.

"Jangan menggerutu!"Naruto melirik Hinata yang sejak tadi terus melipat wajah~nya. Pria itu tersenyum kecil membayangkan kekacauan apa yang akan wanita itu lakukan nanti di depan kedua orang tuanya."... Kau tetap terlihat memukau mengenakan pakaian itu. Apa yang kau khawatirkan? Kau juga mengenakan Padding hangat." Tanya pria itu dengan seringai licik.

"Ya!" Hinata mendecih, sudut bibirnya tertarik menciptakan sebuah senyum sarkas."Cepat selesaikan ini Tuan Namikaze, perempuan pembuat masalah ini akan mengacaukan segalanya malam ini."

"Bagus!" Naruto mengangguk. Namun masih berbalut sebuah tawa kecil."Lakukan keahlian mu. Katakan semua yang tidak kau sukai. Dan nikmati makan malam mu seperti kau berada di rumah nenek."

Hinata melirik Naruto, Sebuah tanya terbesit di kepala wanita itu.
"Katakan pada ku, orang seperti apa kedua orang tua mu? Apa mereka tipe orang yang kasar seperti mu? Atau cukup hangat?"

Naruto mengerutkan dahi sembari melirik Hinata di sebelahnya. Lalu pandangannya kembali pada sisi jalan.

"Hei, aku tidak kasar! Kau memang melewatkan sesuatu di sana. Aku hanya mengoreksi."

Hinata mengangguk sembari mendecih.
"Ya, mengoreksi dengan cara yang kasar! Bahkan terlewat tidak pantas."Sahut Hinata pelan sembari memutar bola matanya malas."Hingga membuat ku harus melakukan semua ini. Aku akan membalasmu Tuan!"Sahut Hinata geram.

Dia mengusuk rambutnya frustasi. Hingga mencuat ke segala arah. Sebenarnya, dia punya alasan yang cukup untuk merasa tertekan. Siapa yang tidak merasa bodoh jika berada di posisinya. Semua orang pasti akan melakukan hal yang sama.

Naruto mendecih, memilih mengabaikan umpatan wanita di sebelahnya.

"Ayah ku orang yang hangat. Dia sangat pengertian. Tapi ibu ku, kau akan kesulitan mengendalikannya. Dia cukup merepotkan. Dia disiplin dan keras kepala agak sedikit kasar. Karena itu, aku rasa kalian berdua akan cocok dalam artian berlawanan. Haha!" Tawa Naruto di akhir kalimat seolah mengejek Hinata.

Miss Congeniatily[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang