Naruto masih menatap Hinata yang tengah membasuh peluh di dahi~nya dengan lembut.
Kebencian yang hinggap di kepalanya pada wanita itu perlahan menguap. Segala yang Hinata lakukan seolah berbanding terbalik dengan asumsi~nya tentang wanita itu ketika awal mereka bertemu.
Sejak awal Naruto merasa segala yang dia lakukan sangat menganggu dan merepotkan. Namun, dia tidak tahu. Jika perlahan Hinata akan merubah Image secepat itu di kepalanya.
"Kau bekerja sangat baik hari ini. Kau bahkan berhasil mengalahkan diri mu sendiri."Sambung Hinata lagi dengan sebuah senyum manis terpatri di wajah~nya yang terlihat cukup lelah."... Ini musim dingin. Tapi kau berkeringat di cuaca seperti ini. Apa kau merasa tertekan berada di sini?" Tanya wanita itu lagi dengan lembut.
Naruto menghembus nafas panjang sebelum menjawab.
"Aku hanya sedang berpikir keras! Banyak hal yang mengganggu pikiranku."Sahut Naruto pelan sembari menunduk. Dan dia menaruh kepala~nya perlahan pada perut Hinata yang berdiri di depan~nya. Melingkari pinggang wanita itu dengan lengan~nya. Dan kini dia memeluk tubuh kecil Hinata pelan. Dengan posisi mereka sekarang. Siapa saja yang melihat pasti berpikir mereka sepasang kekasih sungguhan.Hinata tercekat, dia mengerjapkan mata~nya. Merasakan Naruto yang kini memeluk~nya dengan posisi pria itu yang duduk di depan~nya. Di tengah banyak orang yang sedang sibuk melakukan kegiatan masing-masing.
Wanita itu mencoba berontak menarik lengan Naruto dari pinggang~nya.
"Biarkan seperti ini sebentar. Aku sangat lelah!" Ucap pria itu pelan.
Hinata menghembus nafas panjang sembari memejamkan matanya.
Orang-orang akan salah faham dengan apa yang Naruto lakukan.
Tidak seharusnya dia memeluknya seperti ini. Ini bahkan di depan umum!"Woahh! Kau kelelahan Tuan Namikaze?"Tanya seorang wanita muda yang menjadi salah satu relawan. Dia Ino teman Hinata yang cukup cantik."Apa kalian berkencan?" Tanya wanita itu lagi dengan wajah penasaran.
Membuat Naruto mendongakkan wajah~nya dan melepas pelukannya pada pinggang Hinata dengan wajah terkejut.
"Aku pikir kau berkencan dengan Tuan Uchiha! Kau tidak pernah membawa seorang pria pun ke sini sejak awal."Sambung salah seorang wanita lagi, Karin.
Dia sedang membersihkan meja di sebelah. Namun ikut menanggapi perkataan teman~nya tadi.
"Kemudian kau membawa Tuan Uchiha ke sini. Meski kau berkata kalian hanya teman. Aku pikir, ada sesuatu di antara kalian. Ah, sayang sekali!" Wanita itu mendecak kecewa.Menurutnya Sasuke lebih cocok bersanding dengan Hinata. Karena pria itu sejak awal terlihat antusias berada di sini. Berbeda dengan Naruto yang bahkan bingung harus melakukan apa.
Naruto mendelik kesal mendengar apa yang wanita itu katakan. Pria itu menarik pinggul Hinata agar mendekat dan memeluk pinggang wanita itu dengan wajah sinis.
"Hinata kekasih ku! Jika dia membawa pria lain ke sini dan menyebut~nya teman kalian harus menghormati apa yang dia katakan. Lagipula, Sasuke teman dekat ku. Mereka bisa saling mengenal karena aku. Jadi, tidak ada yang perlu di permasalahkan." Sahut Naruto seolah menyombongkan bahwa dia lebih berhak atas Hinata.Membuat Hinata bergerak tidak nyaman di sebelah Naruto. Dan dia berusaha melepaskan Kungkungan pria itu pada pinggang~nya.
"Benarkah itu Hinata?"Tanya Ino. Membuat Hinata tersenyum hambar dengan wajah kikuk. Dia tidak tahu bagaimana harus menjawab prasangka semua orang."... Woahh! Kau punya kekasih sekarang! Di usia mu ini, kalian mungkin akan cepat menikah. Aku akan mengucapkan selamat paling pertama jika itu terjadi."
Naruto mendongak sembari tersenyum lebar menatap Hinata di atasnya. Sementara wanita itu mendecak kesal atas kelakuan Naruto yang membuatnya malu.
Dia sangat kekanakan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Congeniatily[ON GOING]
FanfictionNaruto punya ide gila untuk menyelesaikan semua masalah yang hadir di hidupnya. Dia membuat cerita untuk menarik Sakura dan menyelesaikan tuntutan kedua orang tuanya. Namun dia lupa, Pasangannya adalah seorang gadis keras kepala yang punya predikat...