22. Mom's Anger!

328 42 69
                                    

Sasuke dan Sakura menatap kepergian mobil yang Kushina kendarai dengan wajah risau dari depan pintu utama.

Mobil itu melaju dengan kecepatan penuh menerobos gerbang yang segera terbuka ketika sang empunya rumah memberi instruksi akan kepergiannya kepada penjaga.

Sasuke menaruh kedua tangannya di atas kepala sembari mendecak bingung. Sementara Sakura segera berlari menuju kamar Naruto.

Dia tahu, mungkin saja Kushina akan melakukan sesuatu yang gila. Dia mengenal wanita itu. Dia wanita yang cukup spontan dan cukup tegas dalam mengambil sikap.

Setelah upaya~nya merayu Kushina berdua Sasuke sia-sia. Dia cukup yakin wanita itu akan pergi pada Hinata.

Kushina tidak mendengar apapun yang terlontar dari kedua anak manusia itu. Semua pembelaan dan alasan yang menurutnya tidak masuk akal. Dia memilih mencari tahu semuanya sendiri pada wanita yang menjadi masalah di hidup putranya.

"Naruto!!!" Sakura berteriak dan menahan langkah kakinya yang semula berlari hingga dia nyaris menubruk tubuh pria itu yang sedang berbaring di atas ranjang."Kau harus dengar ini. Tolonglah! Cepatlah bangun!"

Wanita itu duduk di sisi ranjang. Dia menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Naruto hingga pria itu bergumam pelan dengan wajah kesal. Meski dia tidak menunjukkan reaksi berlebihan atas tindakan Sakura yang cukup mengejutkan.

"Bibi__ Tidak! Maksud ku! Ibu mu__ ibu mu pergi dari rumah dan dia cukup marah."Sambung Sakura lagi ketika dia tidak mendapatkan respon apapun dari Naruto.

"Umm___ Biarlah! Ibu akan segera kembali!" Sahut Naruto yang tidak begitu tertarik dengan apa yang dia dengar.

Sakura menggeleng cepat dengan wajah semakin risau sementara Naruto masih bergelung di atas ranjangnya dengan santai.

"HINATA!"Pekik Sakura cepat yang seketika membuat Naruto bangkit dari tidurnya. Pria itu menatap Sakura dengan wajah penuh tanya."... Bibi mungkin saja mendatangi Hinata sekarang!"

Sambung Sakura lagi yang seketika membuat Naruto bangkit dengan wajah resah. Sakura ikut bangkit dengan wajah semakin panik.

"Bibi mendengar pembicaraan kami. Aku dan Sasuke. Dan dia tahu hubungan kalian selama ini hanya sandiwara. Dia terus berkata Hinata telah penipu~nya meski kami telah berusaha menjelaskan semua. Aku sudah mengatakan semua alasan yang masuk akal namun bibi tetap marah. Maafkan aku!" Ujar Sakura dengan suara kecil di akhir kalimat dan wajahnya yang tidak enak.

Dia tahu semua salahnya yang telah banyak bicara omong kosong dengan Sasuke tadi.

Naruto tidak dapat berkata apapun kecuali wajahnya yang kini khawatir. Pria itu mengusap kasar wajahnya yang risau.

"Bibi bicara mengenai berlian Lavender yang dia berikan pada Hinata. Dia mungkin datang untuk meminta berlian itu kembali."Sambung Sakura lagi pelan sembari meringis tidak enak.
Salahkan saja dia yang telah bodoh!

Naruto terkejut hingga kedua iris Sapirnya membulat sempurna. Mendesah lelah sembari memejamkan matanya. Dan dia segera mengambil Padding dari lemari. Mengambil kunci mobil dan segera pergi dari hadapan Sakura tanpa berkata-kata lagi.

Tidak ada yang paling dia khawatirkan kecuali bagaimana keadaan Hinata sekarang. Dia sangat tahu bagaimana karakter sang ibu. Dia wanita yang keras dan cukup kasar jika dia merasa di rugikan oleh orang lain.

Sejak awal dia yakin. Pertemuan Hinata dan ibunya akan menimbulkan masalah besar.

Dan mungkin, masalah itu akan datang sekarang. Dimana dia mulai menyadari perasaannya. Saat Naruto mulai merasa apa yang dia lakukan sejak awal salah. Sekarang, ketika dia berusaha memperbaiki segalanya. Keadaan berbalik. Kebohongan mereka terungkap dan apa yang dia harapkan di awal pertemuan mereka benar terjadi.

Miss Congeniatily[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang