Hinata sedang berada di meja kantor~nya yang bersekat. Ada beberapa anggota Tim lain yang bekerja bersama~nya di ruangan ini.
Wanita itu menatap layar ponsel~nya yang sejak tadi terus berdering. Menampilkan nama seorang yang sangat dia benci belakangan ini.
Naruto, pria itu terus menghubungi~nya siang ini. Dia harus fokus pada pekerjaan~nya. Dan dia tidak ingin pria itu menganggu pikiran~nya dengan segala hal yang membuat perasaan~nya memburuk.
Hinata mendecak kesal sembari menekan tombol power pada ponsel~nya. Dia tidak perduli pada panggilan bisnis atau apapun. Dia hanya tidak ingin berhubungan dengan Naruto saat ini.
°°°
Naruto mengetuk ponsel di dahi~nya. Pria itu tengah berpikir di kursi kerjanya.
Hinata mengabaikan panggilan telepon dari~nya. Wanita itu menghindari~nya setelah kemarin dia meninggalkan Hinata seorang diri di rumahnya.
Shikamaru masuk ke dalam ruangan Naruto sembari membawa beberapa berkas.
"Aku harus melakukan perjalanan bisnis untuk tiga hari ke depan menuju Osaka. Setelah rancangan pembiayaan di setujui. Kita akan menganalisis wilayah dan melakukan observasi mendalam bersama Growth. Aku harus menghubungi Hinata dan bicara mengenai ini. Selama aku pergi. Akan ada Shino yang bisa membantu mu mengatur jadwal mengenai bisnis." Ucap Shikamaru panjang lebar tanpa melihat Naruto.
Dia sibuk membaca beberapa berkas sembari berjalan.
"Lakukan di sini!"Sahut Naruto. Membuat Shikamaru tercekat dandia mengerutkan dahinya. Mengangkat wajahnya dari kertas-kertas di tangannya dan menatap Naruto penuh tanya."... Telepon wanita itu di sini! Aku ingin mendengar apa yang kalian bicarakan."Sambung Naruto lagi ketika dia melihat tanda tanya di wajah Shikamaru.
Shikamaru menurut sembari mengangkat kedua bahu~nya. Dia mendudukkan dirinya di sofa dengan santai meski banyak tanda tanya tergambar jelas di wajah~nya.
Pria itu mengambil ponsel di saku celana dan menelepon Hinata seperti apa yang Naruto minta.
Shikamaru mengerutkan keningnya setelah operator telepon berkata bahwa nomor yang dia hubungi sedang di luar jangkauan.
Pria itu menatap aneh layar ponselnya. Kemudian sebuah ide terlintas begitu saja. Dia beralih pada kontak lain. Temari, teman satu Tim Hinata yang pernah datang ke sini kala itu.
Panggilan tersambung. Dan orang di seberang sana mengangkat panggilannya. Shikamaru menatap Naruto dan memberi isyarat pada pria itu bahwa panggilan mulai terhubung.
"Halo, Temari! Bisa beritahu aku ada apa dengan Hinata? Ponselnya tidak bisa di hubungi, kami harus bicara mengenai tender Osaka. Aku sudah membuat jadwal perjalanan untuk kita."
Temari mengerutkan dahi~nya. Dia sedang berjalan di lorong kantor. Dia memang menuju ruangan Tim~nya. Namun, yang aneh adalah Hinata tidak bisa di hubungi. Itu adalah alasan paling klasik yang di lakukan pria untuk berbasa basi.
"Ada apa? Itu tidak mungkin! Pagi tadi ponselnya masih bisa di hubungi. Jangan bilang itu hanya alasan mu. Kau sengaja menghubungi ku untuk menggoda ku, iya kan?" Sahut Temari sembari tertawa lebar dan melangkah dengan santai.
Kepercayaan diri yang tinggi adalah ciri khas Tim ini yang tidak di miliki oleh Tim lain.
Shikamaru mengerutkan dahinya sembari bangkit. Dia merasa aneh dengan sikap wanita itu. Pria itu meringis ngeri sembari menghampiri Naruto. Memberikan ponsel~nya pada sang Bos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Congeniatily[ON GOING]
FanfictionNaruto punya ide gila untuk menyelesaikan semua masalah yang hadir di hidupnya. Dia membuat cerita untuk menarik Sakura dan menyelesaikan tuntutan kedua orang tuanya. Namun dia lupa, Pasangannya adalah seorang gadis keras kepala yang punya predikat...