19. Broken

266 44 12
                                    

Naruto mengerjakan semua pekerjaannya hari ini tanpa banyak bicara. Dia menyelesaikan semua bagiannya dengan sempurna seperti biasa.

Shikamaru mulai merasa aneh dengan pria itu yang sekarang mulai diam. Biasanya, dia akan banyak protes jika di hadapkan pada masa sulit. Shikamaru cukup yakin ada yang terjadi dengan pria itu.

Naruto tidak seperti biasanya. Namun, kali ini polanya berbeda. Dia hanya fokus bekerja tanpa banyak berkata-kata. Seolah bibirnya tidak bisa berfungsi hari ini. Dia bahkan tidak bertanya tentang berbagai hal yang biasa dia tanyakan.

Mengenai petugas kebersihan yang seharusnya datang dua kali dalam sehari. Mengenai kendala dan masalah perusahan hari ini. Dia hanya membaca dan kemudian melakukan tugas nya saja.

Shikamaru menaruh berkas di atas meja kerja Naruto ketika pria itu sibuk dengan layar besar di atas mejanya sembari berdiri. Dia melepas jas dan hanya mengenakan kemeja putih dengan dasi yang membuat penampilan~nya lebih dari kata sempurna.

"Apa kau baik-baik saja?"Tanya pria itu sembari menatap Naruto yang masih berwajah datar."Kau butuh bantuan ku?"

Naruto menggeleng dengan tangan yang sibuk di layar. Meneliti apa yang dia dapatkan di sana.
"Tidak ada kendala yang berarti pada Proyek Osaka! Semua berjalan lancar."Ucap Naruto datar.

Shikamaru mengangkat kedua bahunya acuh.
"Baiklah! Aku tahu mereka bisa di andalkan. Mereka cukup kompeten!"

Naruto menarik lengan kemeja~nya hingga siku.
"Aku akan pulang tepat waktu sore ini."Ucap pria itu sembari kembali duduk ke kursi~nya. Mengambil beberapa map dan membacanya satu persatu."Kau juga bisa pulang dan menikmati hidup mu Shikamaru."

Apa yang Shikamaru dengar dari Naruto benar-benar membuatnya tercekat. Pria itu mengerutkan dahinya menatap Naruto penuh tanya. Tidak biasanya Bos~nya itu menyarankan hal selain bisnis.
Menikmati hidup?!

Dia benar-benar yakin Naruto yang dia lihat sekarang bukanlah Naruto yang dulu dia kenal dengan baik. Mereka seperti dua orang berbeda dalam satu tubuh.
Kemana kebiasaan aneh pria itu dengan OCD nya yang merepotkan? Kemana ocehannya yang membuat kepala sakit? Segala protesnya yang tidak masuk akal?

Dia benar-benar berubah!

°°°

Naruto melangkahkan kakinya pada tempat yang biasa dia kunjungi bersama Sakura dan Sasuke.

Tempat dimana dia mendengar semua keluh kesah Sakura yang akhirnya membuatnya sadar akan perasaannya malam itu.

Pria dengan mata sebiru lautan itu mengedarkan pandangan~nya. Mencari sosok yang menjadi tujuannya ke sini. Tempat ini selalu punya nuansa yang sama. Nuansa menyedihkan dimana ketenangan terasa membunuh karena banyak hal yang tidak bisa terungkap dalam diam.

Banyak orang datang untuk bicara dan minum dengan tenang. Entah sejak kapan, Naruto mulai merasa asing dengan ketenangan seperti ini. Tempat ini tidak terasa istimewa lagi di benak~nya.

Dia di sana, wanita yang menjadi tujuan~nya untuk datang ke sini.

Kali ini dia duduk di depan meja bar. Merenung seorang diri sambil sesekali menengguk minuman di gelas kristal yang ada di depan~nya.

Naruto berjalan mendekat. Duduk di sebelahnya tanpa berkata apapun.

Sakura yang menyadari kedatangannya menoleh dan tersenyum kecil. Sorot matanya penuh beban. Dan wajahnya berantakan. Jelas terlihat bagaimana keadaannya yang buruk belakangan ini.

Miss Congeniatily[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang