Hinata menatap khawatir Naruto yang masih terdiam sembari menyandarkan kepalanya pada punggung kursi dengan mata terpejam.
Wanita itu menghembus nafas dalam dan meyakinkan diri atas apa yang akan dia lakukan.
Mereka bertukar posisi. Dan kini Hinata berada di balik kemudi. Melihat kondisi Naruto membuat wanita itu tidak bisa mengabaikan perasaan khawatir~nya.
Dia tidak sekejam itu untuk mengabaikan Naruto yang sedang dalam kondisi sakit. Dia terlihat benar-benar payah. Pria itu tidak berdaya dan dia tidak punya pilihan lain.
Hinata menghembus nafas dalam tanpa bicara lagi. Dia melajukan mobil Naruto perlahan ketika dia melewati mobil Kushina yang masih berhenti di sisi jalan di areal kantor~nya.
°°°
Hinata menatap nanar Naruto yang masih terlelap di atas ranjang~nya. Wanita itu duduk di atas kursi kecil di sisi ranjang Naruto.
Pelayan segera memanggil dokter keluarga Namikaze ketika mereka sampai ke rumah ini tadi. Setelah mendapat perawatan dan dokter menyuntik beberapa obat kedalam pembuluh darahnya akhirnya pria itu terlelap.
Keadaan rumah cukup sunyi hingga dia tidak bertemu dengan siapapun penghuni rumah kecuali para pelayan.
Hinata menghembus nafas lelah. Melihat pria besar itu terbaring lemah benar-benar menyakiti hatinya. Dia selalu terlihat kuat dengan segala sikapnya yang merepotkan. Dia pria yang selalu fokus dan bisa menjaga diri dengan baik.
Lalu, melihatnya yang kini berkutat dengan rasa sakit. Semua benar-benar di luar dugaan~nya. Naruto tidak pernah terlihat selemah ini.
Hinata ingin sekali memeluknya dan berkata semua akan baik-baik saja. Memberi~nya kekuatan agar rasa sakit yang dia rasakan bisa hilang. Namun dia tahu, dia tidak pantas melakukan itu semua. Dia hanya wanita asing yang mematahkan perasaan tulus Naruto begitu saja.
Pria itu bahkan tidak pikir panjang untuk mengatakan perasaannya di depan orang banyak. Dia pria yang selalu melakukan apa yang dia anggap benar. Sejak awal, Naruto selalu melakukan apa yang dia inginkan untuk hidup~nya.
Berbeda dengan diri~nya. Dia adalah wanita yang terlihat kuat dari luar. Namun amat rapuh dan lemah dari dalam. Dia selalu berusaha terlihat berani ketika merasa takut. Berusaha terlihat tegar ketika lemah.
Dia tidak pernah benar-benar menjadi diri~nya sendiri.
Hinata menggelengkan kepalanya ketika apa yang dia pikirkan semakin menekan perasaan~nya sendiri. Dia tidak sanggup untuk menyalahkan dirinya sendiri lagi kali ini. Sudah banyak kesalahan yang dia lakukan yang berakhir penyesalan.
Wanita itu memilih untuk beranjak dari kamar Naruto.
°°°
Hinata mengedarkan pandangannya pada seisi rumah besar itu yang masih terasa sunyi. Hari mulai larut dan matahari mulai beranjak dari singgasananya.
Apa dia akan pergi begitu saja dari rumah ini setelah semua yang terjadi? Dia bahkan tidak mengatakan apapun pada pemilik rumah ketika dia datang tadi. Ibu Naruto bahkan tidak terlihat sejak mereka tiba begitupula dengan sang ayah. Hanya beberapa pelayan yang menghampiri mereka dan memberikan apa yang mereka butuhkan.
Akan sangat tidak sopan pergi setelah semua keributan hari ini. Dia harus menjelaskan semua yang terjadi pada Kushina dan mendapatkan maaf dari wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Congeniatily[ON GOING]
FanfictionNaruto punya ide gila untuk menyelesaikan semua masalah yang hadir di hidupnya. Dia membuat cerita untuk menarik Sakura dan menyelesaikan tuntutan kedua orang tuanya. Namun dia lupa, Pasangannya adalah seorang gadis keras kepala yang punya predikat...