3

163 28 2
                                    

 

  Sore harinya, Seul Ha kembali ke tempat tinggal nya, Park house. Sebuah gedung,  seperti rumah susun dengan lima tingkat ditambah sebuah Rooftop yg dijadikan kebun sekaligus tempat santai sederhana, ada banyak bunga-bunga dan sayur-sayuran juga buah-buahan, seperti Storberry dan sebagainya yg bukan pohon.  Dengan halaman depan rumah yg lumayan luas yg dijadikan tempat santai sekaligus tak jarang jadi tempat bermain bersama oleh penghuni Park House,  entah main basket,  volly, bulu tangkis atau sepakbola.

Dilantai pertama, ada keluarga Ahn yg tinggal.  3 orang,  nenek Ahn dan kedua cucu nya,  Ahn jin-Ae(8 tahun)  dan Ahn Tae-jun(13 tahun).

Lantai ke dua,  Shin Hye-Jin,  pemilik toko kue Hye Cake,  bersama putrinya,  Shin Hye-Rin(4 tahun).

Lantai ketiga,  sepasang suami-istri Won Yang sangat baik hati.

Lantai Empat,  pemilik Park house sendiri,  keluarga Park yg memutuskan tinggal berdua disana setelah kedua anak mereka pergi, satu kuliah di luar negeri satu lagi bekerja di luar negeri.

Dan lantai lima, Tentu saja hanya seul-ha sendiri. Orang tuanya? Kedua orang tua seul-ha sudah lama tiada sejak seul-ha baru beberapa minggu naik kelas 1 SMA.

  Semua tetangga yg sudah seperti satu keluarga, saking akrabnya.

Berseluncur Sambil beberapa kali menari diatas longboard nya, Seul-Ha bersenandung gembira sambil sesekali menari santai dan berputar diatas papan seluncur itu. bodo amat dia mah ama pikiran orang lain tentangnya. Hanya Hye-jin dan Putri yg pergi belanja Mahan makanan dan toko, juga paman won dan paman park yg masih bekerja ditempat kerja masing-masing.

Menghentikan laju longboard nya di depan gedung tempat tinggal nya, seul-ha melihat empat mobil hitam beberapa bodyguard dan tetangganya dan pemilik gedung perumahan yg sedang berbicara dengan seorang pria, yg sudah bisa Seul-ha tebak siapa. Si tangan kanan ibu Gu Jun pyo.

'Hmm...? Orang Shinhwa.oh~wakata! tebakanku benar lagi. ' pikir Seul-ha, menyeringai miring, dirinya bersemangat,  senang menemukan mainan baru yg menarik. Berjalan santai melewati para bodyguard itu, layaknya Tony Stark, dengan longboard si lengan kanannya.

"Ah! Itu dia Seul-ha, sudah kembali" Ujar wanita pemilik Park house, Nyonya park. Melihat Seo Ha berjalan menghampiri mereka. Terlihat senyum sumringah dari wanita

"Annyeong (Halo) semua" Sapa SeulHa riang, melambaikan tangan kanannya dengan polos Yg sok cool.
Langsung mengaduh pelan setelah mendapat geplakan di bahu dari bibi won yg tunarungu--tidak bisa bicara karena dianggap tidak sopan pada tamu besar dan terhormat yg berdiri di depan mereka,seorang pria asing mengenakan setelan yang cukup mahal.

Seul-ha hanya cengengesan pada bibi won,  sambil dengan gerakan Bahasa isyarat yg fasih, 'aku hanya menyapa saja, bibi wonku yg cantik.  Ngomong-ngomong bibi masak apa hari ini,  aku sudah lapar'.

'Lapar apa?  Kau sudah makan ramyeon, kan? Lihat,  ada bekas kuahnya di jaketmu' dengan gerakan tangan dan eksperimen wajah,  bibi Won yg sudah berumur 40 tahun berbicara dengan seul-ha, menegur remaja perempuan yg sudah seperti putrinya.  'Bersikap sopan lah, tuan kang kesini membawa kabar sangat baik untuk mu'.

"Tolong maafkan dia, tuan kang.  Seul-ha memang seperti, seenaknya,  tapi dia anak yg sangat baik dan cerdas" Nenek Ahn pada pria berjas hitam itu.

"Iya tidak apa-apa" Balas pria itu dengan sopan, sebelum kembali ke seul-ha.
"Nona choi Seul-ha, salam kenal saya----"

"Tuan kang... Anak buah nya Shinhwa kan?" Celetuk seul-ha menatap cueknya menyela ucapan tuan kang.

Sangat mudah, motif tujuan orang ini datang kesini bertemu dengannya sangat terlihat.  Demi menutupi kebusukan yg terbongkar--- pembullyan yg dilakukan di SMA Shinhwa---yg menyebabkan demo masyarakat yg ditunjukkan pada grup Shinhwa, mengakibatkan usah grup Shinhwa terganggu. 

Nyonya Shinhwa yg terhormat, ingin memulihkan keadaan, dengan cara... Seperti di K-Drama aslinya yg entah para penontonnya dulu sadari atau tidak...tawaran beasiswa heroin utama, Geum Jandi ke sekolah Shinhwa adalah sogokan secara tidak langsung untuk pemulihan pandangan masyarakat terhadap Shinhwa. Ringkasan singkatnya, jandi dan keluarga di kasih uang tutup mulut, dan  masyarakat di manipulasi dengan pemikiran Shinhwa itu baik, memberi mengizinkan dan bahkan membiayi seorang gadis miskin yg mendapat julukan wonderwoman karena aksi heroitnnya.

Wonder woman yg kemudian menjadi cinderlela dengan banyak drama picisan, Ckckck....

Tersadar dari tertegunnya, terkejut dengan celetukan anak remaja perempuan didepannya. "Iya. Tapi bagaimana anda tau,nona Seul-ha?"

'Bagaimana kau bisa jadi asisten boss besar dari perusahaan besar ternama?',  seul-ha tak mengutarakan pikiran ngasal nya, karena tak penting dalam situasi saat ini. Mengangkat bahunya dengan kedua tangan terlipat di dada "Gampang. lihat saja tampilan anda dan mobil juga beberapa bodyguard sana, orang biasa mana yg bertamu seperti itu? Ditambah kejadian heboh menyangkut Shinhwa yg ditayangkan dimana-mana, sudah jelas, kan?"seul-ha menjelaskan,
"Jadi ada apa kesini? Sudah tau rumah jandi,kan? Mudah bagi orang kaya mendapat informasi apapun".

Membuat tuan kang terhenyak,mendengar nya. tak percaya bahwa fakta sebenarnya dari perintah ia di suruh kesini telah di ketahui oleh Seul-ha.  Tentu dirinya sudah mengetahui alamat dan data mengenai dia anak remaja perempuan yg mendapat julukan wonderwoman dan gadis Sherlock Holmes.  Julukan gadis... Tidak,  sherlock Holmes lebih cocok dengan gadis remaja didepannya ini, Choi Seul-ha yg tersenyum polos dan ramah ddidepa

"Meski kadang sering ceplas-ceplos dalam berbicara dan Narsistik,
Seul-Ha ini memang anak yg sangat cerdas dan jeli. Dia bisa mengetahui apapun, bahkan yg akan terjadi hanya dengan melihat saja. " Jelas sang nyonya Park dengan sopan.

"Benar-benar seperti seorang detektif yg sangat cerdas dan handal, benar-benar gadis sherlock Holmes. Senang bertemu dengan mu" Balas Jin-Ae dengan semangat dan polosnya.

=====

Meski sudah tertebak tujuan Tuan kang datang kesini. Masih agak sedikit sulit seul-ha yg sedang menatap seragam sekolah SMA elite ditangan nya, seragam sekolah SMA Shinhwa.
Tidak hanya jandi,  dirinya juga mendapat sogokan berupa beasiswa ke SMA Shinhwa karena juara-juara 1 di segala lombanya dan nilai terbaik yg mengagumkan selama masa sekolahnya dulu,  nyonya Shinhwa bilang bakat dan kecerdasan seperti itu sayang kalau disia-siakan, sekolah Shinhwa memberi beasiswa untuk lebih mengasah dan mempertajam.

'Dikira aku ini pisau apa?' pikir seul-ha ngawur.

Tadi, Setelah menerima tenelpon dari jandi, mengatakan bahwa dia juga menerima seragam Shinhwa Plus baju olahraga nya, telah terdaftar sebagai murid baru SMA Shinhwa, hanya beda dibawah angkatan jandi, Jandi kelas dua dan dirinya kelas 1. Jandi jadi heboh sendiri mendengar nya.

Para penghuni Park house begitu bahagia dan bersemangat mendengar dirinya yg mendapat beasiswa ke sekolah Shinhwa.

Mengalihkan pandangan pada foto orang tuanya yg telah tiada,  seul-ha termenung sekilas. Orang tua mana yg ingin anaknya berhenti sekolah?orang tua mana yg tak ingin anaknya sukses?

'Baiklah.  Lagi pula dunia ini salah satu film K-Drama yg kusuka dan sangat populer pada masanya, Sangat sulit di lupakan bagi para K-poppers' batinnya berpikir. "Saa~ Shinhwa... Mari kita lihat apa yg akan terjadi." Gumam seo ha, tertarik dan penuh misteri.

====

Seul HaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang