Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Jungwon mengelus sayang rambut wanitanya, gadis itu kelelahan karena habis main, gimana gak lelah mereka main hampir 6 jam lamanya
Jika ditanya apa dia masih kepikiran tentu jawabannya adalah masih, Jungwon sendiri sampai gak bisa tidur karena terus berpikir dengan keras. Baru kali ini ia merasakan kepikiran sampai dirinya sendiri gak bisa berpikir jernih
Setelah dirasa Ruby tidur dengan pulas, Jungwon bangkit dengan gerakan pelan supaya gak membangunkan Ruby
Ia akan pergi menemui bundanya terlebih dahulu, seketika kangen bunda
Jungwon mandi dan gak lupa menyempatkan untuk mengecup kening Ruby, membenarkan selimut sampai menutup hingga ke leher gadis itu, lalu pergi keluar rumah lagi
Gak butuh waktu lama bagi Jungwon karena ia ngebut membawa motornya, sesampainya dirumah sang bunda
"Bunda"
"Ya ampun anakku.. gimana keadaan Ruby? Dia gak luka parah kan?" Kedatangan Jungwon sudah disambut dengan kekhawatiran bunda kepada menantunya
"Cuma luka di leher bunda tapi sudah diobatin"
"Kesian sekali menantuku.. terus kenapa kamu disini? Kenapa gak jaga istrimu dirumah nak?"
Jungwon gak menjawab ia justru menatap kearah Karina "Kak, gue boleh ngobrol bentar sama bunda?"
Karina yang tadi mendengarkan percakapan keduanya kemudian mengangguk "Iya boleh kak, bundaa Karina tunggu diluar ya"
"Iya sayang" setelahnya Karina keluar rumah, bunda memperhatikan wajah Jungwon yang sudah keliatan seakan memang sedang banyak pikiran
"Ada apa nak?"
"Bunda.. Jungwon mau tanya"
"Hm?"
"Bunda ... tau penyebab kecelakaan hari itu kan?" Pertanyaan Jungwon yang tiba-tiba itu mampu membuat bunda terdiam sesaat menatap anak tunggalnya itu
"Iya?"
"Bunda.. tau orangnya?"
Bunda awalnya ragu untuk menjawab namun akhirnya mengangguk dengan pelan, lelaki itu menghela nafas yang terdengar memburu "Lalu kenapa bunda gak bilang ke Jungwon?"
"Sayang..."
"Bunda kenapa gak bilang kalo kak Ruby itu yang menyebabkan kematian ayah?"