𝑁𝑜𝑡𝒉𝑖𝑛𝑔 𝑊𝑖𝑡𝒉𝑜𝑢𝑡 𝑌𝑜𝑢

1.6K 137 50
                                    

-oOo-
.
.
.
.
.
Sad Area
Sambil dengar lagu galau. Ngefeel sih wkwk





Ruby pulang bersama Juwan yang berjalan sambil menggenggam tangannya, Juwan berlari masuk untuk memeluk kakeknya alias ayah dari Ruby setelah melihat kehadiran sang kakek di rumahnya

"Glandpa!"

"Waduhhh cucuku berat sekali.. pasti banyak makannya kan ini?"

Juwan mengangguk antusias "Coba grandpa dengar suara perutnya?" Woo Shik mengangkat tubuh Juwan dan memposisikan telinganya tepat di depan perut Juwan

"Hahahaha geli glandpa.."

"Suara perutnya kruyuk-kruyukk lapar lagi ini"

"Endaaa, enyang glandpa.. onty ayina yang kasih susu"

Woo Shik menurunkan Juwan dari gendongannya, mengiyakan apa yang cucunya itu katakan. Lalu beralih melihat Ruby "Aku ketemu Jungwon dirumah bunda"

"Dia sudah pulang?"

Ruby mengangguk, langkahnya mendekat kearah sofa untuk beristirahat. Tidak banyak yang mereka obrolkan karena Jungwon seperti berusaha menjauhi Ruby

Helaan nafas terdengar, Woo Shik sangat mengerti perasaan Ruby sekarang ini. Pasti dia merindukan Jungwon

"Aku gak bahagia pa"

"Papa tau" balas ayahnya

"Dan kenapa papa setuju Jungwon menceraikanku?"

"Papa dan Jungwon terlihat sama sekarang.. kalian berdua sama-sama gak mengerti perasaanku yang sebenarnya itu apa"

Woo Shik hanya diam membisu

Ruby membuka HP dan menelpon ke nomor Jay

"Halo sayang kenapa?"

"Aku mau bicara setelah kamu pulang nanti"

"Iya.. jam 7 aku baru selesai"

"Ok"

Ruby sangat menghindari Jay tapi karena berstatus istri dari seorang Jay Park mau gak mau Ruby harus berperilaku selayaknya istri. Hanya di depan orang-orang tertentu atau media massa

"Apa yang mau kamu bicarakan dengan Jay?"

"Papa gak perlu tau" Ruby membalasnya dengan dingin. Ia memanggil Juwan karena sudah sore jadi waktunya untuk mandi terlebih Juwan bermain di siang hari panas-panasan membuat wangi tubuh anak semata wayangnya itu jadi bau matahari

Woo Shik lagi-lagi menghela nafas. Walau berubah drastis namun terkadang sifat dingin Ruby terhadap Woo Shik masih terasa sama

-oOo-


Jay pulang, melonggarkan dasi yang melekat di lingkaran kemeja bagian lehernya. Sungguh terasa sesak, ia memasuki kamar utama dimana Ruby dan Juwan tiduran sambil membaca buku cerita bergambar

Anak itu sudah terlihat ngantuk

"Dan akhirnya pangeran dan putri hidup bahagia... Selamanya" akhir cerita yang Ruby lantunkan untuk sang anak

Juwan mulai menguap, maklum dia gak tidur siang tadi kan jadinya udah ngantuk di jam segini

"Ayok tidur, udah ngantuk kan?" Ruby menepuk-nepuk pantat Juwan lalu merapikan selimut sampai ke dada sang anak. Tatapan Jay dan Ruby bertemu

"Mandi dulu, setelah itu aku mau bicara" jawab Ruby. Jay hanya berdehem lalu masuk kamar mandi dengan membawa pakaian ganti

Gak berselang lama, Juwan tertidur dengan pulasnya. Ruby perlahan bangkit mengelus pelan rambut Juwan dan beralih keluar kamar, ia masuk ke ruang kerja milik Jay

 [ ✓ ] 𝑃𝐸𝑅𝐹𝐸𝐶𝑇 𝐻𝑈𝑆𝐵𝐴𝑁𝐷 ✦✧ 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝐽𝑈𝑁𝐺𝑊𝑂𝑁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang