Part 6 | CG&AN

2.9K 101 4
                                    

NOTE📌⚠️‼️
{This story is just fiction, all the scenes in it have nothing to do with real life}
*
*
<UNO>
*
*

NOTE📌⚠️‼️{This story is just fiction, all the scenes in it have nothing to do with real life}**<UNO>**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
<<<•>>>
*

Flashback on~

Menyadari adanya tatapan lain kepadanya, Zara spontan melirik ke arah sumbernya dan mendapati Teddy yang tengah menatapnya.

"Heee.... Ngapain ni orang liatin gw kek begitu??"

Detik berikutnya pria itu tiba-tiba menyodorkan tangannya. Zara cepat tanggap maksud dari sodoran tangan nya.

"Sorry tadi ada urusan keluarga, saya Teddy" ucap nya tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.

"Ah ia, tadi sudah di kenalin sama mas Agung. Zara..." balas Zara sedikit kikuk karna perubahan sikap Teddy yang tiba-tiba melembut.

Sementara itu, para ajudan bapa sontak terkejut dengan sifat rekan nya yang tuba-tiba berubah drastis. Lino yang awalnya hanya diam menga-nga, akhirnya membuka suara.

"Wehhhh.... ada apa ini???.... tidak biasanya pa mayorr begini" kata Lino dramatis.

"Mode kulkas 1000 pintu di non aktifkan ketika bertemu cewek cantik" tambah Agung ikut mendramatisasi ucapan Lino.

"Kalian kenapa sih? Saya jadi berasa orang aneh deh" ucap Teddy kembali dengan muka datarnya.

"Tuh kan! Bisa switch ekspresi cepet banget pula. Lulusan halo dek pro player sekali ternyata" celetuk Lino mendapat pukul dari Rajif.

"Ehh lu ya No. Ngomong ajah bisa ke orang lain. Tapi gak sadar diri sendiri lebih buaya." ucap Rajif.

"Pa Teddy senyum masih keliatan wibawanya. Lah elu? Kaya odgj mau ngejar njir" tambah Rajif.

"Hahaha anjirr sakit perut gw" tawa Deril meledak.

"Plisss gw sudah gak kuat ingin ketawa ngakak ini" ucap Zara dalam hati sambil menutup mulutnya menahan tawa jokernya keluar.

Semuanya ajudan bapa tertawa lepas melihat Rajif dan Lino yang terus cekcok seperti tom&jerry itu. Terkecuali satu pria yang selalu menjaga wibawanya dimana pun itu.

Teddy hanya diam dan terus memandangi Zara yang masih menahan tawanya. Pria itu kembali terseyum tipis, nyaris tidak ada yang menyadarinya kecuali mata jeli Lino.

CEGIL & ABDI NEGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang