Part 26 | CG&AN

1.9K 67 8
                                    

NOTE📌⚠️‼️
{This story is just fiction, all the scenes in it have nothing to do with real life}
*
*
<HIS HOUSE>
*
*

NOTE📌⚠️‼️{This story is just fiction, all the scenes in it have nothing to do with real life}**<HIS HOUSE>**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
<<<•>>>
*

Zara tertidur dengan sangat lelap, hingga Dimas enggan membangunkannya untuk makan malam karna sepertinya gadis itu terlihat kelelahan.

Hingga waktu pesawat untuk landing sudah dekat, mau tak mau Dimas harus membangunkan Zara untuk duduk dan kembali memasang sabuk pengamannya.

"Nona, bangun non. Kita sudah mau landing" Dimas menepuk pelan bahu Zara.

"Hemm emm? Ahh? iaa iaa" mata Zara terbuka, dia duduk sebentar dengan wajah bantal yang masih terpasang.

Zara segera beranjak dari kasur dan duduk di kursinya. Meski begitu, rasa kantuk itu masih ada dan tanpa diminta dia kembali terlelap.

*****

Pesawat berhasil landing dengan selamat tepat pukul 00.58 di bandara Internasion Soekarno Hatta. Saat Dimas beranjak dari kursi dan akan mengawal Zara, gadis itu kembali terlelap di kursinya.

Kali ini meski Dimas sudah memanggil nya dan menepuk-nepuk bahu nya, Zara hanya merespon dengan dehaman kecil tanpa ada niat untuk bangun membuka matanya.

Dan dengan sedikit terpaksa, Dimas dan dua ajudan lainnya memapah gadis itu untuk segera turun. Saat sedang menuruni tangga, Zara hampir saja terjatuh karna tidak ada sedikit kemauan untuk berjalan sendiri tanpa bantuan para ajudan.

Zara terus berjalan dengan mata dan kesadaran yang masih tertinggal di alam mimpi. Dia tidak tau sudah sejauh mana dia berjalan. Satu hal yang pasti, dia hanya mengikuti arah jalan para ajudan.

Hingga mereka sampai di pintu keluar, seorang pria dengan wajah yang terlihat cukup kelelahan sedang berdiri menunggu mereka.

Teddy sedikit terkejut ketika melihat Zara yang berjalan dengan dipapah para ajudannya. Dia pikir gadis itu pingsan atau terluka.

"Zara!? kamu kenapa sayang?!" ucap nya sedikit panik melihat Zara yang terlihat lemas sambil menutup matanya.

"Kenapa dia?!" Teddy menatap tajam Dimas.

Belum sempat Dimas menjawab, Zara tiba-tiba melepaskan kedua lengan nya dari pundak Dimas dan ajudan lainnya. Berjalan lunglai dengan mata yang masih saja tertutup rapat.

"Masss...." panggil nya pelan sambil menjatuhkan diri kedalam pelukan pacarnya.

"Zara kamu kenapa sayang?! kamu sakit?!"

Zara menggeleng di dalam pelukan Teddy "Ngantukk....." kata nya semakin pelan.

Ya ampun, Teddy berhasil di buat panik oleh kelakuan gadis nya.

CEGIL & ABDI NEGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang