Part 16 | CG&AN

2.3K 90 9
                                    

NOTE📌⚠️‼️
{This story is just fiction, all the scenes in it have nothing to do with real life}
*
*
<DECLARATION>
*
*

NOTE📌⚠️‼️{This story is just fiction, all the scenes in it have nothing to do with real life}**<DECLARATION>**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
<<<•>>>
*

Sedari tadi, Zara selalu mencuri-curi pandang ke arah Teddy dan Agus yang tengah duduk berbincang 4 mata pojok ruang inap itu.

Nisa sempat menegur Zara, karna terus mencuri-curi pandang sampai melupakan makanan yang sedang di pegangnnya.

"Dek, gausah di liatin terus. Gakan ilang kok Teddy nya, yang ada biskuit mu yg ilang tuh"

Zara melihat ke arah kotak biskuit yang di pegangnya , dan mendapati sang kakak yang diam-diam sedang mengambil biskuit kesukaannya.

"Wey! maling!" ucap Zara sewot sambil memukul tangan jail Zafir.

"Yee pelit, udah sono liatin Teddy ajah. Gak usah di makan biskuitnya, mending buat gw ajh" Zafir meledek adiknya.

"Apa sihh, siapa juga yang liatin dia. Orang lagi liatin papah juga" sahut Zara bohong.

"Yaelah sudah jelas begitu mau boong lagi. Ngaku lu, demen kan liat yang bening kaya Teddy?" Zafir semakin mengusili adik nya.

"Mamahhh..." Zara mengadu pada sang ibu.

"Astaga, bisa stop gak? kalian ini ya." Nisa menghela nafasnya lelah.

"Abang anter mamah ke pvj bentar" Nisa akhirnya mengajak Zafir pergi, agar ke dua anak nya tidak bersatu. Dimana ada Zara dan Zafir, disitulah keributan di mulai.

"Ahh.. mau nitip chatime" ucap Zara dengan mata berbinar.

"APA?! coba bilang sekali lagi!?" Nisa langsung berkacak pinggang dan menatapnya dengan penuh api.

"Hehehe.... bercanda" ucap Zara semakin pelan, takut dengan tatapan tajam sang ibu.

"Pahh, mamah ke pvj dulu ya sama Zafir" pamit Nisa.

Zara yang kembali bosan, akhirnya membuka ponselnya dan membaca novel di salah satu aplikasi. Saat sedang fokus membaca, Agus tiba-tiba memanggilnya yang spontan di lirik Zara.

"Dekk, papah tinggal ke bawah ya? Mau ke ruang dokter Nana sebentar" ucap nya yang di balas anggukan singkat Zara dan kembali fokus ke layar ponsel nya.

"Tedd.. saya titip Zara sebentar ya" Agus mengedipkan mata memberi kode agar mereka bisa berduaan.

Teddy mengangguk faham maksud dari kedipan orang tua itu. Ruang inap pun kembali hening seketika. Teddy perlahan bangkit dari sofa dan mulai berjalan mendekati Zara.

CEGIL & ABDI NEGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang