🦋3

20.5K 1.3K 28
                                    

Berinteraksi langsung dengan Penulisnya di Instagram yuk, karna DM Wattpad jarang terbaca, mending langsung ke Instagram saja
@widyaarrahma20_






































(Kali ini kita bicara di sisi Hilya yah)




















"Mba boleh Baba bicara ?"

"Boleh Ba, dimana ?"

"Dibalkon atas, sama Bunda juga"

"Iya ba"

Gus Hamdan tersenyum lalu menutup pintu kamar putrinya dan naik ke lantai 2 Ndalem Pesantren menuju Teras dimana istrinya sedang duduk disana menikmati suasana pagi Pesantren setelah semalam selesai acara Tasyakuran

Tak lama Hilya menyusul dan ikut duduk ditengah tengah antara baba dan bundanya tanpa batas karna ketiganya duduk 1 Shofa besar

Gus Hamdan meminum jus Jeruk buatan istrinya terlebih dahulu untuk melonggarkan tenggorokannya

"Mba Hilya" panggil Gus Hamdan

Yang dipanggil pun menangok dan menatap ayahnya

"Baba masih jadi tempat curhat mba kan ? Masih jadi tempat mba berkeluh kesah dan cerita semua hal yang mba Alami kan ?"

"Masih dong ba"

"Baba boleh tanya sesuatu ?"

"Tanya apa Ba ?"

"Alasan mba belum mau menikah sampai sekarang itu karna apa ? Baba pengin mba jujur nak"

Hilya sudah mengira pertanyaan ini yang membuat babanya memintanya bertemu di balkon Ndalem Pesantren sebab semalam dia mendengar ada 1 kyai yg meminta untuk melamarnya

"Hilya cuma takut Ba"

"Takut kenapa ?"

"Takut setelah Nikah pisah sama Baba, pisah sama Bunda"

Gus Hamdan menatap netra putrinya namun beliau yakin itu bukan jawaban yang seharusnya

"Mba Hilya sayang, mba boleh setelah nikah tetap tinggal sama Baba dan Bunda, asalkan seizin suami mba nanti" jawab ning Adhifa

Gus Hamdan mengusap kepala putrinya, tersenyum lembut

"Baba yakin bukan hanya itu kan mba ?"

Hilya langsung menunduk mendengar jawaban babanya itu, memang bukan hanya itu

"Ngomong saja sama Baba, mba ada yang disuka ? Mba ada yang sedang dikagumi ? Atau mba mau apa ? Baba dan Bunda bertanya begini bukan karna kami malu mba belum menikah, bukan mba. Baba dan Bunda pengin mba menyuarakan apa yang sebenarnya ada di hati mba, Baba dan bunda mau mba ngomong apa adanya sayang, Baba tau mba selalu menyembunyikan soal perasaan sama Baba, baba tau gerak gerik mba"

"Maaf Ba"

"Mba lagi ada yg dikagumi ? Seseorang ?"

Dengan ragu Hilya mengangguk

HALLO DOK !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang