🦋74

7.5K 933 136
                                    

Berinteraksi langsung dengan Penulisnya di Instagram yuk, karna DM Wattpad jarang terbaca, mending langsung ke Instagram saja
@widyaarrahma20_

































Hilda merasa lega saat acara siang ini sudah selesai tepat adzan dzuhur berkumandang

Dia dibantu Rania, Ulya, Mita dan Isti masuk kembali ke Ndalem, namun ketika hendak naik ke lantai 2 ning Adhifa mencegah karna semua barang Hilda sudah dipindah ke lantai 1

Ke kamar Arzan

Hilda merejapkan matanya, menatap Rania seakan meminta tolong sebab dia belum siap sekamar dengan Arzan

"Sini sama bunda aja masuknya, dibantu Ning Shofia nanti lepas aksesorisnya" ucap Ning Adhifa saat Hilda masih mematung didekat tangga

Ning Shofia pun mengangguk lalu membantu keponakannya itu masuk ke kamar Arzan

Didudukkannya Hilda di meja rias yang ada didekat shofa kamar

Lalu perlahan keduanya mulai melepas aksesoris Hilda, selang beberapa menit sang perias datang dan membantu melepasnya juga, tak lupa menghapus makeup yang menempel di wajah Hilda

Setengah jam kemudian Hilda sudah bisa bernafas lebih lega sebab aksesoris di kepalanya sudah tak ada kini tinggal gaunnya yang dilepas lalu diganti dengan gamis biasa yang ning Adhifa siapkan

Hilda kini kembali duduk dimeja rias setelah semuanya keluar kamar, dia mengambil hpnya yang ada disana

Hpnya full notifikasi dari pengurus maupun alumni yang mengucapkan selamat padanya

Fotonya dengan Arzan sudah menyebar ke semua Alumni

1 pesan yang membuatnya tersenyum kecil, pesan dari Kang Abror namun tak dia baca, langsung dia hapus dan blokir nomer kang Abror karna keduanya pun sudah tak ada kepentingan lagi

"Kenapa di blokir ?" Tanya Arzan yabg ternyata sejak tadi sudah ada dibelakang Hilda sejak Hilda baru duduk namun Hilda tak menyadarinya

Sontak suara itu mengejutkan Hilda, membuatnya sedikit terjengit

"Astaghfirullah Gus" keluhnya lalu berdiri menghadap Arzan yang juga sudah berganti pakaian entah dimana

"Kenapa di blokir nomernya kang Abror ?" Tanya Arzan lagi

Hilda hanya tersenyum menjawabnya

"Takut abang cemburu ?"

Hilda menggelengkan kepalanya

"Lalu ?"

"Pengen aja" lirih Hilda

"Haaa ? Apa ?" Arzan mendekatkan telinganya ke bibir Hilda yang membuat wanita itu memundurkan badannya mentok ke meja rias

"Gu guss gus" gagap Hilda karna gugup

Arzan terkekeh mendengarnya, dia mengusap kepala wanita yang sudah menjadi istrinya itu

"Cape ? Tadi berdiri lama yah, tapi nanti malam bakal lebih cape karna tamu abang banyak, tamu baba, tamu kamu"

Hilda tersenyum lalu menggeleng

HALLO DOK !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang