Berinteraksi langsung dengan Penulisnya di Instagram yuk, karna DM Wattpad jarang terbaca, mending langsung ke Instagram saja
@widyaarrahma20_Raidan duduk diteras belakang bersama mertuanya dan pakdenya karna sang abi masih belum datang
"Gimana kehamilan Hilya kali ini Rai ? Rewel ?" Tanya Gus Hamdan
"Ndak Ba malah kita taunya udah 9 minggu usianya"
"Bundanya Hilya juga kaget ko bisa 2 bulan gak ketauan lagi hamil, untungnya ketauan loh, belajar dari pengalaman yg pertama"
"Iya Ba, itupun karna Hilya curiga akunya muntah muntah terus tapi gak panas badannya pas dia tespack awalnya garis satu, dibuanglah ke tong sampah mungkin kurang lama nunggunya, sorenya pas aku ke kamar mandi nemu tespack ternyata sudah garis 2"
"Belum tau jenis kelaminnya yah Rai ?" Tanya Gus Fajrin
"Belum pakde, Hilyanya gak mau tau dulu, penginnya buat kejutan katanya"
"Tapikan gunanya tau buat persiapan baju bajunya, sama nama juga"
"Iya pakde sudah dikasih pengertian begitu tpi tetep mintanya dirahasiakan saja"
"Ya sudah kalau itu maunya dia"
"Jadi kamu yang ngalami ngidam Rai ?" Tanya Gus Hamdan
"Iya Ba, kemarin pas idul adha saja jadi panitia malah gak ikut andil Ba, mual terus eh malamnya gak kuat malah pingsan"
"Mabok daging Rai" celetuk Gus Fajrin
"Ndak makan dagingnya Pakde, liatnya saja sudah enek"
"Abi sama Umikmu kapan kesini ?" Tanya Gus Hamdan
"Bilangnya cuma nanti nyusul Ba, ndak bilang jam berapanya atau hari apanya"
"Sibuk banget emang Abimu Rai, jarang kesini" jawab Gus Fajrin
"Ya namanya Komandan Batalyon bang, ngurus sana sini, jarang bisa ambil cuti bang" terang Gus Hamdan
"Iya juga yah, ya aku bukan orang militer juga kurang faham hahaha"
Raidan tersenyum mendangarnya
"Naura gimana ? Habis lulus SMA mau dimana ?" Tanya Gus Hamdan
"Maunya disini malahan Ba, mau di kuliah terus ngajar di pondok, padahal Abi udah tawarin mau Polwan, Kowad atau Dokter kaya Hilya tpi ttp gak mau, maunya disini"
"Ya gak papa Rai, biar ada penerusnya, kalau cuma dari keturunan Pakde doang ya kurang lah, anak Jid ada 3 masa penerusnya hanya dari 1 anak" jawab Gus Fajrin
"Iya pakde makanya Umik langsung mendukung dan selesai SMA niatnya kalau gak kuliah disini mau dikirim sama Umik ke Mesir"
"Mau di al Azhar ?"
"Iya pakde tapi Nauranya masih bingung mau di Al Azhar atau di Tareem, temennya ada yg di Yaman soalnya"
"Kalau di Tareem ada kewajiban bercadar Rai, ya dan kemungkinan besar sampai rumah dia pasti gak akan mau lepas cadarnya"
"Harus pakde ?"
"100% wanita disana bercadar, pakde pernah kesana soalnya"
"Oh ya nanti tolong pakde nasehatin yah, kan pakde pernah disana"
"Ya nanti pakde kasih pengertian"
Raidan mengangguk lalu meneguk air putih yg tersedia disana
"Kalau Aufar tahun depan yah SMA nya ?"
"Iya Ba, mintanya SMK sama abi gak dibolehin, abi maunya Aufar masuk militer juga"
"Emang kalau SMK gak bisa Rai ?"
"Bisa pakde cuma Abi penginnya biar Aufar jadi Perwira"
*************************************************
Hilya terbangun mendengar suara orang mengaji yang ternyata itu adalah suaminya sendiri sedang mengaji setelah shokat dzuhur masih dalam keadaan duduk diatas sajadah
Hilya duduk dan menguncir rambutnya, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk wudlu dan Sholat dzuhur
Selesainya Sholat, Hilya mendekatti sang suami yg masih mengaji dan merebahkan kepalanya dipangkuan sang suami
Menikmati lantunan Kalamullah yang begitu merdu dari suaminya
Tak lama Raidan mengakhiri mengajinya, menutup Al Qurannya dan menaruhnya di nakas
Dia mencium kening sang istri yg ada dipangkuannya
"Mas laper gak ?" Tanya Hilya
"Lumayan, sayang mau makan siang sekarang ?"
"Mau tapi mager"
"Mau diambilin ? Nanti makan dikamar mas suapin"
"Nanti lah mas, mager ngunyahnya juga"
Raidan terkekeh mendengarnya
Hilya menikmati usapan lembut dikepalanya oleh sang suami
"Abi sama Umik udah kesini mas ?"
"Belum sayang, masih ada kegiatan di Batalyon katanya"
"Kenapa gak kita aja yg kesana mas ?"
"Kita kesana pun hanya ketemu Naura dan Aufar sayang, malah sore nanti mereka mau dibawa kesini, nginep disini karna abi sama umik lagi kunjungan"
"Oh, padahal kangen masakan umik, tapi jangan ngomong mas nanti umik keganggu kegiatannya"
"Iya nanti aja yah kalau umik kesini"
"Iya mas"
"Ziarah ke makam Jid yuk mas, pulange ke kebun jeruk"
"Sekarang ?"
"Iyah"
"Yuk, Wudlu lagi dulu"
"Iya mas"
Raidan mengambil wudlu terlebih dahulu sedangkan Hilya mengganti bajunya baru mengambil wudlu
Keduanya keluar dari kamar dan bertemu Ning Adhifa di ruang tamu sedang duduk bersama Ning Reni
"Mau kemana mba, mas ?" Tanya Ning Adhifa
"Makam Jid Bun" jawab Hilya
"Oh, hati hati yah"
"Iya Bun"
Keduanya berjalan dengan banyak santri yg menatapnya iri, pasangan yang bisa dibilang sangat couple goals karna sama sama goodlocking, Good rekening, good nasab
Banyak santri yg masih di masjid dan memperhatikan keduanya berjalan tanpa bergandengan menuju makam Jid
Sampai disana keduanya langsung duduk disana dan Raidan memulai tawasul
Tak hanya berziarah ke makam Jid namun juga ke makam kakek nenek Raidan yg dimakamkan disana juga
KAMU SEDANG MEMBACA
HALLO DOK !
Teen Fiction"Maaf membuatmu menunggu, saya kira kamu tidak menunggu saya, saya kira bukan saya yang kamu inginkan" ~ Mahagra Raidan Arsyanendra Zafia Jabbar Wiratama Squale Gus Perwira & Hallo Ning