🦋46

8.1K 881 95
                                    

Berinteraksi langsung dengan Penulisnya di Instagram yuk, karna DM Wattpad jarang terbaca, mending langsung ke Instagram saja
@widyaarrahma20_































Masa cuti telah selesai, Raidan dan Hilya kembali pulang ke Batalyon yg ada di Jogjakarta

Meninggalkan kota Kudus dengan sehala kedamaian dan kenangannya

Begitupula Arzanka yg harus kembali berdinas dikotanya meninggalkan sejuta pertanyaan pada wanita yang masih menetap di Kudus

Sementara Hilda masih dengan kebingungannya apakah harus menerima lakilaki yang sudah lama mendiami hatinya yang berstatus sebagai cucu bu nyainya atau harus menolak dengan alasan yang harus dia karang

"Kamu kenapa sering ngelamun akhir akhir ini Da ?"

Ucap seseorang dibelakang Hilda yg tengah terdiam di balkon tempat menjemur pakaian khusus pengurus

Hilda sedikit terjengit lalu menatap ke arah belakang

Hikda tersenyum dan menggeleng lalu melanjutkan pekerjaan menjemur bajunya

"Oh ya aku ada gosip terbaru loh Da" ucap kawan Hilda

"Astaghfirullah Rania, gosip terus"

"Hahahaha tapi ini menyangkut kamu loh Da"

Gerakan Hilda mengaitkan baju dengan hanger terhenti sejenak, fikirannya tertuju pada pertanyaan ning Adhifa beberapa hari lalu

Apakah sudah sampai ke telinga santri ?

"Tuh kan ngelamun lagi, kenapa sih ? Mikirin Kang Abror yah"

Hilda mengerutkan keningnya, jauh sekali dengan ekpektasinya

"Kok kang Abror ?"

"Iya, hampir semua pengurus tuh udah tau kalau kang Abror tuh suka sama kamu, dan katanya pas khotmil nanti mau ada pernikahan masal kan, nah salah satunya tuh kang Abror dan pasangannya ya kamu"

"Aku aja gak denger soal itu ? Kok bisa bisanya pengurus tau semua, emang dari siapa sumbernya ? Bu nyai ?"

"Bukan sih cuma tebakkan ya lagian tingkah kang Abror kalo deket kamu tuh kan beda bgt, kaya orang naksir gitu makanya kita kita mikirnya sama kamu"

"Jangan ngarang yah Rania, aku bahkan gak diomongin sama bu nyai soal itu"

"Tapi kalau dijodohkan pasti mau kan ? Iya kan ? Iyalah pasti secara Lurah Putra ya jodohnya Lurah putri, cocok deh kalian"

"Astaghfirullah, gak ada yah cocok cocokkan berdasarkan jabatan begitu, ngarang kamu"

"Ah kamu gak asik, mau dong biar pengurus rahattan"

"Ya kalau kamu mau mah kamu saja Rania"

"Ya kalau kang Abrornya mau, dianya aja dingin bgt, cuma sama kamu dia mau ngobrol panjang"

"Ya kan ngobrolin tentang pondok Rania, bukan yg lain"

"Iya iya deh calon istrinya Kang Abror yg gak mau kebongkar rahasianya"

HALLO DOK !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang