14

144 2 0
                                    

Happy reading

14.jadi dia itu

~~~

Malam ini tampaknya langit sendirian ta ada bulan maupun bintang yang menghiassi dan menemaninya di atas sana semuanya tertutup oleh awan yang cukup tebal jadi kita ta bisa melihat dengan jelas apa langut itu benar-benar kesepian

Terlihat di sebuah rumah yang tanpak sangat mewah tiang-tiang kokoh menjulang tinggi dengan lampu-lampu yang menyala menyinari sekitarnya atau lebih tepatnya di sebuh kamar bernuansa putih terlihat di atas ranjang ada seorang wanita yang sedang menangis air matanya terus saja mengalir

Di sebelah wanita itu ada lelaki yang hanya bisa terdiam di tempatnya terduduk sambil menatap kearah wanita itu ta berani untuk bersuara ia takut ada kesalah yang mungkin saja akan ia ucapkan "Kamu sebenernya kenapa?, coba cerita sama saya" akhirnya pertanyaan itu terlontar setelah pertimbangan yang sanagt rumit tadi

Calya menoleh sekejab ia ta berani menatap mata itu terlalu lama entah kenapa mata itu dapat membuatnya kembali menangis "Kamu juga pasti tau" kata itu yang calya lontarkan sebagai jawaban

Arga terkekeh calya sangat lah menggemaskan ingin sekali ia memakannya "Saya ga tau sama sekali sayang, cerita ya pelan-pelan aja, dokter bilang kamu banyak fikiran, apa yang kamu fikirin sayang?" Tanya arga ia masih belum puas dengan jawaban calya yang ia dengar

Tes

Tes

Calya memalingkan wajahnya rasa sesak di dadanya kembali menyerang dua tetes air matanya kembali terjatuh  "Aku ga bisa cerita" hanya itu yang bisa calya ucapkan di saat rasa sesak itu melandanya dengn begitu hebat

Tangan arga terulur mengusap air mata calya yang berada di pipinya ia memegang lengan atas calya membalikannya agar bisa menatap kearahnya dengan baik"Kenapa?, coba pelan-pelan ceritanya" kata arga ia masih berusaha membujuk calya dengan cara yang tergolong sangat lembut

Tes

Tes

Tangan calya terangkat untuk mengusap air matanya yang kembali meluruh ia memberanikan dirinya untuk menatap keraah arga yang berada di hadapanya "Aku takut kamu marah" kata calya ia benar-benar merasa lidahnya kelu jika harus bercerita tentang itu pada pria di hadapnya

Tangan arga turun ke kedua tangan calya yang sedang memankan baju kaos yang calya gunakan menggenggamnya dengan erat "Saya ga akan marah sayang, saya janji" kata arga sambil mengulas seulas senyum manis pada wajah rupawannya

Calya menatap kearah arga namuan dengn sorot mata penuh luka "Kamu selingkuh" kata calya ia hanya mampu berkata itu karna sesak di dadanya kembali menyerang

Senyum manis yang terulas di bibir arga seketika luntur "Engga sayang mana ada saya selingkuh" kata arga dengn nada ta santai dan sedikit meningga saat mendengar tuduhan itu

Calya menatap kearah arga dengn sorot mata yang menunjukan bahwa ia ketakutan "Kamu bentak aku" kata calya kedau sudut bibirnya sudah tertarik ke bawah

Arga kelagapan sendiri saat melihat calya hendak kembali menangis "Engga maaf sayang saya ga bermaksud bentak kamu saya bilang gitu karna memang saya engga selingkuh"

Tangan calya terulur menunjuk keatas naskah di mana ponsel pribadi milik arga tergeletak "Itu, dalemnya chat kamu, selingkuh" kata calya sambil tangan yang masih menunjuk ponsel milik arga

Arga mengambil ponselmiliknya dan kembali mendekat kearah calya "Yang mana hem, nih kita cek kamu tunjukin ke saya" kata arga tangan kanannya memberikan ponsel miliknya pada calya agar calya mengeceknya sendiri

Tangan calya mulai mengeserkan layar ponsel tersebut "Iya bentar, ini" Tangan calya menujuk kearah sebuah kontak yang terdapat pada aplikasi chating yang terdapat pada ponsel miliki arga tepatnya ponsel pribadi

"Jadi ini yang kamu fikirin" kata arga sambil terkekrh bahkan hampir tertawa sebenarnya ini salahnya ia benar-benar menutup tentang keluarganya pada calya maksudnya keluarga besar "Dia itu ala adik saya, tepatnya anak angkat ayah saya mungkin"

Raut bingung tersirat dengan jelas pada wajah calya yang mendengar perkataan arga "Kok aku ga tau sama dia, aku juga ga pernah ketemu sama ayah kamu" kata calya itu memang benar bahkan sangat benar

Arga memeluk calya mendekap calya dalam kehangatan yang ia punya dan menenggelamkan calya dalam kenyamanan tiada tara yang ia rasakan untuk kali ini "Belum saatnya kamu tau" kata arga hanya kata itu yang dapat di dengar oleh calya

Pelukaan itu sedikit mengurai calya mendongakan kepalanya menatap kearah arga yang memang lebih tinggi darinya "Kapan aku boleh tau?" Tanya calya ia ta mengetahui keluarga semuaminya

Arga terkekeh ringan mata berair hidung memerah tampak tangat menggemaskan tapi arga ta akan membiarkan calya kembali menangis karnanya "Besok kamu tau siapa ala, tapi untuk ayah saya ga bisa menentukan kapan kita menemuinya" kata arga ia ta bisa berjnji soal pria tua bangka itu

Calya kembali menundukan kepalanya ia menyembunyikan kepalanya tepat di dada bidang milik arga "Kenapa ga bisa?" Tanyanya ia sangat ingin bertemu dengn keliarga arga namun rasanya aneh saat arga menutupinya

"Rumah ayah saya terlalu jauh tapi ala dia sedang berada di indonesia di baru saja datang beberapa hari lalu dan menjadi salah satu model di perusahaan saya" kata arga itu hanya alibi untuk menenangkan calya

Tangan kanan calya terngkat jari kelingking kecilnya terangkat tepat do hadapan arga "Janji kita ketemu dia besok" kata calya ini sudah menjadi kebiasaannya meminta kata janji terucap

Arga terkekeh ia menautkan jari kelingking miliknya pada jadi kelingking mungil milik calya ia menunjukan seulas senyum manis pada calya "Saya janji" kata arga senyum manis itu masih belum luntur dari wajah rupawannya

Arga menatap manik mata hitam pekat milik calya ini ta akan pernah terjadi namun ia takut terjadi suatu hari nanti "Tolong percaya semua perkataan saya apa pun yang terjadi" kata arga ia berusaha menyakinkan calya ia harus antisipasi dari sekarang bukan

Calya membalas tatapan arga ia menatap dalam kearah mata coklat terang yang indah kepunyaan suaminya itu "Kamu harus buktiin dulu" kata calya apa pun ia akan pecaya selagi ada bukti yang kuat "Terus waktu pagi tadi aku denger suara mobil itu kamukan" lanjut calya mengingat suara mobil arga pagi tadi

Arga menghela nafasnya karna ini juga istrinya berfikir ia benar-benar menemui ala padahal jika memang ia pergi ia ta akan meninggalkan poselnya sembarangan dan akan membawanya kemana pun "Bukan sayang" kata arga ia terkekeh bahkan tawa kecil pun terdengar dari pria itu kenapa istrinya ini sanagt menggemaskan dan cemburuan

"Jadi gini"

~~~

1013 kata

Bantu support aku ya vote/commentnya gratis kok

(\_/)
( •_•)
/>♡<\

My TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang