38

10 0 0
                                    

Happy reading

38.sekertaris?

~~~

Sarapan kali ini selesai dengan ketenangan tampak dewi yang menyendekan tubuhnya ke kursi dengan perutnya yang tampak sedikit membesar karan terlalau banyak makan dewi mengelus perutnya sendiri yang terasa begah

Ia beruasa turun dari kursi dan mendekat kaearh calay menarik ujung baju yang calya kenakan "Ate aku uyang duyu ya" kata dewi ia harus mandi tubuhnya terasa ta nyaman ia ta bisa mandi di sini karna tidak ada baju gantinya di sini

Calya melirik sekilas "Iya" kata calya ia mencuci tanganya dan mengelap tanganya ia menyakna tingginya dengan dewi arga dan bian sudah pergi ke kamar mereka untuk segera bersiap-siap mau "Tante anter" tawar calya

Dewi mengelengkan kepalanya "Ga ucah uwi Isa cendili" kata gadis cilik itu ia memang bisa bundanya sudah mengajarkan beberapa hal muali dari mengingat nomor rumah tidak boleh menyeberang sendiri dan tidak boleh jalan di tengah jalan harus di terotoar

Calya terkekeh kecil ia yakin suatu hari dewi akan menjadi gadis yang sangat mandiri, cantik dan juga anggun bahkan dari sekarang gadis kecil itu sudah terlihat sangat cantik sedari dini "Hati-hati ya" kata calya tanganya mengusak puncak kepala dewi

Setelah kepergian dewi yang katanya hendak pulang munculan arga dengan setelah jas dan juga celana kainnya sedangkan bian tampak menggunakan sweater dan celana jins "Kita pamit dulu ya" kata arga mereka berjalan beriringan kearah pintu utama

Calya membenarkan dasi yang di gunakan oleh arga hanya sedikit merapihkan "Hati-hati" kata calya sambil menunjukan senyum terbaiknya yang sangat indah bangkan ta akan pernah membuat arga bosan

Arga membalas senyuman hangat dari calya dan menatap kearah bian "Bian duluan ke mobil gih" katanya ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan sang istri dan pastinya bian ta boleh mendengar itu "Rasanya aku ga mau ke kantor deh aku mau terus sama kamu" sambung arga dengan nada manjanya

Calya menatap horor kearah arga ia ta akan memberiakna arga libur untuk kali ini jika di kantor arga adalah bosnya tapi jika di rumah calya yang akan mengatur arga "Ga ya aku ga mau kalo kamu jatuh miskin, aku ga mau" kata calya sebagai candaan

"Aku ga kerja 50 tahun juga ga mungkin miskin lagi pula banyak orang yang kerja akukan cuma tinggal bayar mereka" kata arga dengan enteng menyombongkan apa ynag ia punya

Cup

Calya terkekeh kecil dan mengecup bibir arga sekilas sesuaing keinginan arga hanya kiss bukan kissing "Udah sana ah berangkat" kata calya ia masih saja menunjukan senyum indahnya itu

Rasanya arga meleleh melihat senyuman yang calya tunjukan itu ah sangatlah indah arga memeluk pinggang calya sedikit membungkukan tubuhnya dan berkata "Morning kiss" kata arga

Calya berusaha melepaskan pelukan itu bagaimana jika ada yang melihat mereka bisa gawat calya juga menajuhkan wajahnya ke belakang sedangkan pinggangnya masih di peluk oleh arga "Tadi kan udah" kata calya

Arga melepaskan pelukannya menunjukan wajah sok imutnya cemberut karna permintaanya di tolang kakinya menghentak dia kali penuh kesak "Itu kecup bukan kiss" kata arga sambil menipiskan bibirnya

Cup

Calya mendekatkan wajahnya dan bibir mereka pun bertemu arga mengecupnya saat hendak memulai suara pekikan seorang bocah lelaki dari arah parkiran pun terdengar sangat nyaring dan juga polos

"Ayah ayo, jangan makan bibir bunda terus nanti abis" kata bian kedua suami istri itu melepaskan penyatu mereka menatap kearah bian yang tampak memunculkan wajahnya dari kaca mobil yang memang dia buka sendiri

Wajah calya memerah hingga ketelinga menyadari putranya yang melihat adegan yang ta seharusnya ia lihat sedangakn arga tampak biasa saja menegakan tubuhnya dan berdehem kecil "Aku berangkat ya" kata arga

Dan calya hanya menanggapinya dengan anggukan kecil tampak arga memasuki mobil dan mobil mulai keluar dari rumah hingga ta terlihat calya pun memasuki rumah untuk melakukan beberapa hal yang memang harus seorang istri lakukan

Sedangkan di sisi lain mobil arga tampak sudah sampai di sebuh basement gedung pencakar langit dimana merupakan tempat arga pimpin di setiap kemajuannya arga dan juga bian turun dam memasuki kantor banyak orang yang memang bekerja si perusahaan itu kedatangan menyapa mereka

Sesmpinya di runagan arga tampak pintu kembli terbuka dan terlihat damar yang baru saja masuk "Tuan seorang investor ingin melakukan pertemuan dengan anda" kata damar tanpa basa-basi waktu juga cukup mengejar mereka

Arga menoleh kearah damar ah hanya menoleh sedikit dan melirik kearah damar yang berdiri di samping kananya Diaman tanya arga ia baru sampai dan sudah ada pertemuan sangat terbutu-buru bukan memang pekerjaanini melelahkan tapi ia tanggung jawabnya

Arga beranjak dari duduknya mendekat kearah bian ia mengmbil sesuatu dari saku celanaya "Tunggu di sini oke kalo bosen main hp ini aja" kata arga dan bian pun sebenarnya sedang menonton televisi doi depan sana namun takutnya kan sang putra semata wayangnya itu bosan

Bian melirik kearah ayahnya dengan seulas senyum ynag tampak sangat manis di bibirnya itu Iya ayah jawab bian dan ia kemabli melihat ke telefisi yang sedang menunjukan filem kesukaannya yang bertemakan laut dengan kehidupan berpetualangnya apa lagi kalo bukan KIKO

(Hayo siapa yang jawab si kuning-kuning)

Arga pun pergi dari raungan itu untuk menuju ke tempat pertemuan di adakan namun pintu kembali terbuka ruangan arga jarang di kunci kecuali ruangan pribadi di ujung ruangan pintu kembali terbuka menampakan seorang wanita dengan dandanan menornya

Wanita itu tampak mendekat kearah bian bian ta rau nama dari wanita itu tapi ia sangat mengetahui rupa wanita itu yang memang mereka pernah bertemu sebelumnya "Halo adek manis tante bawa makanan nih buat kamu, kamu mau ga?" kata wanita itu di tanganya terdapat sebuh box makanan

Bian melirik sekilas dan kembali fokus pada television di depan sana "Engga takut keracunan tantekan ular" kata bian uh ucapan anak kecil biasanya jujur entah kenapa atau memang firasat anak kecil yang memang tajam bian secara tiba-tiba membenci wanita itu

Maksud kamu tanya wanita itu dengan tatapan sendunya lebih tepatnya berpura-pura sedih nan polos "Ah kamu bosen ya, main yu sana tante" ajak wanita itu ia akan terus membujuk bocah lelaki itu tapi jika terus menolak maka bocah itu cukup pintar jika dengan cara halus

Bian menoleh bocah kecil itu tersenyum miring ia menunjukan ponsel milik ayahnya yang tapi di berikan padanya apa bisa ia bosam "Engga aku udah punya hp, ga perlu sama tante" kata bian yang berarti penolakan keras bahkan bian ta suka dengan kehadiran wanita itu

Wanita itu tersenyum manis bahkan tampak sangat hangat jika orang yang tidak tau kehidupan asli wanita itu mungkin akan menganggap wanita itu orang yang baik "Tante permisi ya" kata wanita itu ia pergia dari sana telelah menutupi pintu ia segera berlari menuju ke toilet kantor

Tempat yang tidak memiliki sisitivi mengmbil ponselnya yang berada pada saku roknya segera menelfon seseorang yang tampak di berinama tuan pada ponsel wanita tersebut hingga panggilan telfopun terhubung tanpa basa basa wanita itu langsung berkata

"Tuan saya sudah tau siapa target kita"

"Beritau lewat pesan agar tidak ada yang mengetahuinya"

"Baik tuan"

~~~

1162 kata

Bantu support aku vote/commentnya gratis kok

(\_/)
( •_•)
/>♡<\

Tuan apa tuchh 🌚

Kemungkinan akhir tahun tamat dan taun depan revisi gila-gilaan karna bab 1-20 alurnya masih ngaco 😭

My TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang