Happy reading
15.diakan cahaya
~~~
"Jadi gini"
Fleshback on
tadi pagi saya bangun pagi bukan karna mau kerumah ala atau anter ala atau bahkan ketemu sama ala, saya bangun pagi buat urusin beberapa kerjaan aku yang memang bisa saya kerjain dari rumah, setelah itu saya jalan keluar tujuannya buat ke dapur buat bikin kopi tapi saya malah liat salah satu maid-ratih yang lagi ngobrol sama supir-pak diman
"Jadi saya harus gimana"
"Ya ga tau ban mobilnya bocor motor ga ada bensinnya"
Saya denger suara ribut mereka berdua ngobrol pakek nada yang kurang enak di dengar akhirnya saya samperin mereka dan nanya "Ada apa bi?" tanya saya mereka natap kearah saya dan pa diman atau supir kita mulai jelasin
"Ini tuan bibi mau ke pasar tapi ban mobilnya bocor, kalo pakek motor ga ada bensinya, tapi kalo bibi ga ke pasar ga ada bahan buat bibi masak tuan"
"Pakek mobil saya saja kang kuncinya ada di lemari ruang tengah" kata saya kebetulan saya memang ga akan pergi ke mana-mana ga mungkin dong kalo saya ninggalin kamu sendirian di rumah
"Beneran tuan saya takut rusak"
"Pakek aja" kata saya setelah masalah itu selesai saya jalan ke dapur tapi pas saya lewatin tangga saya liat kamu mau jatoh jadi saya tangkap kamu akhirnya saya bawa kamu ke rumah sakit karna memang saya terlanjut panik pada saat itu
Fleshback off
Arga memeluk tubuh calya dengan erta membaringkan tubuh mereka berdua di atas kasur "Jadi gitu, udah ya sekarang kita tidur aja besok saya bangunin kalo mau berangkat" kata arga tanganya terulur mengusap rambut panjang milik calya
Calya yang merasa nyaman pun menutup kedua matanya menikmati usapan lebut dari tangan besar milik arga arga tersenyum saat mendengar dengkuran halus dari calya yang sekarang berada di dalam dekapannya akhirnya arga pun ikut memejamkan matanya ikut memasuki alam mimpi bersama calya
~~~
"Ayo sayang"
Teriak seorang pria dengan baju kaos dan juga celana training yang melekat pada tubuhnya rambut acak-acakan menambah kesan tampan tersendiri pada dirinya dia arga mata coklat terang itu terus menatap kearah tangga menunggu calya yang sedang bersiap-siap di kamar mereka
Terlihat seorang wanita cantik yang berjalan menuruni tangga calya menggunakan celana kulot, baju kaos croptop dan di padukan dengan kardigan berwarna putih calya berjalan mendekat kearah arga "Aku udah cantik ga?" tanya calya sambil memutarkan tubuhnya di hadapan arga
Arga tersenyum karan tingkah calya yang begitu menggemaskan di matanya wanita bertubuh pendek itu berputar beberapa kali di hadapannya "Cantik" katanya seulas senyum manis itu masih belum luntur dari wajah rupawan arga
Tangan calya tampak berusaha merapikan rambutnya padahal itu sudah rapih bahkan terlihat sangat indah "Rapih ga?" tanya calya pancaran matanya menatap kearah arga dengan penuh harap seolah arga harus berkata sesuai apa yang ia inginkan
Arga terkekeh ringan calya tetaplah anak kecil di matanya gadis kecil yang dulu sering ia temani main tapi bedanya ada di pertumbuhan calya ia sekarang tampak seperti wanita pada umumnya bukan lagi anak-anak "Rapih udah kamu perfect" kata arga
Mereka keluar dari rumah tersebut melewati pintu utama arga berjalan ke parkiran membawa mobilnya sampai di hadapan calya keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk calya memasangkan sabuk pengaman calya arga mengitari mobil ia masuk dan mengendarai mobil tersebut
Di jalan di isi oleh suara canda tawa mereka yang ta ada henti perbincangan mereka ta pernah habis semua hal mereka bahas termasuk hal ta penting topik mereka ta akan pernah habis hingga ke hari tua nanti waktu kebersamaan adalah hal yang paling berharga
Mobil arga memasuki sebuh parkiran mobil di halaman sebuh restoran arga mematikan mesin mobil membuka sabuk pengamannya calya juga membuka sabuk pengamannya arga mengitari mkbil dan membukakan pintu untuk calya mereka memasuki restoran
Terlihat seorang gadis berpakaian serba hitam duduk membelakangi mereka berdua arga menuntun calya kearah gadis itu mereka berjalan beriringan calya menatap punghung gadis itu hingga "Dia?" kata calya ia rasanya tau siapa pemilik punggung tersebut
Arga merangkul pundak calya dan memotong perkataan calya "Iya dia ala sayang" jawab arga ia ta ingin ada kesalah fahaman lagi di antara rumah tangganya mereka berjalan semakin mendekat gadis itu berdiri saat menatap arga dan menoleh saat melihat calya
"Lo"
"Lo"
Kata mereka serempak gadis di hadapan calya ini adalah gadis yang merusak persahabatannya beberapa hari yang lalu hanya karna kesalah fahaman semuanya menjadi rumit bahkan terkesan runyam ta terkendali
"Lo cahayakan?" tanya calya iya yakin dia cahaya patokan wajah yang sangat mirip persis bahkan terkesan ta ada perbedaan mereka hanya berbeda di antara cara berpakaian di kampus gadis itu selalu terlihat seperti gadis baik-baik
Gadis itu ta mempedulikan ucapan calya ia malah berkata "Lo calya" kata ala ia menatap kearah arga seolah meminta penjelasan pada arga Jadi, dia istri lo ar kata ala memang terkesan ta sopan tapi mereka ta memiliki hubungan darah jadi arga ta masalah dengan itu bahkan ia ta peduli
Arga menatap tajam kearah ala ia tau semuanya tentang ala temasuk rahasia ala sekarang tapi ala ta tau bahwa arga mengetahui semuanya "Ga sopan kamu" kata arga ia bahkan tau calya itu baik tapi ia selalu ingin di pandang bahwa dia orang jahat oleh orang lain
Gadis itu terkekeh geli dan kembali duduk memangku kaki kanannya di atas kaki kirinya "Oke fine maksud lo bawa dia ke hadapan gue ada apa?" tanya ala ia masih heran dengan arga kemana perginya arga yang liar bukan leperti sekarang manusia biasa
Akhirnya calya dan arga pun ikut duduk mereka tampak serius sekarang di tempat masing-masing arga membuka ponsel pribadinya dan menunjukannya pada ala "Dia salah faham sama isi chet lo" kata arga
Ala terkekeh ini begitu lucu kaka iparnya eh apa bisa di sebut kaka intinya calya begitu lucu menurutnya setidaknya ia tau bahwa yang menikah dangan arga adalah orang baik "Oh ya lo beneran cemburu" tanya ala ia hanya memancing calya apa calya akan terpancing dengan mudah
Mata calya menajam mendengar pertanyaan itu menatap gadis di hadapannya dengan sorot kebencian apa ia memiliki adik ipar yang merupakan orang yang sudah merusak persahabatannya eh apa bisa di sebut adik ipat "Maksud lo apa" kata calya ia berusaha mengendalikan diri agar tidak menyiram gadis di hadapannya
Ala melipat kedua tangannya dan menyenderkan tubuhnya pada kursi yang tersedia di restoran tersebut menatap calya dari atas hingga ke bawah "Gue cuma takut kalo yang di nikahin sama arga cuma seorang bitch gila harta dan kuasa" kata ala menkan kata bitch
Rahang mungil kepunyaan calya mengeras giginya bergemeletuk penuh amarah tanganya perlahan-lahan terkepal kuat "Gue ga kaya yang lo fikirin" kata calya tanpa ia sadari sedari tadi arga memperhatikannya arga tau ala hanya menguji emosi calya
Tubuh ala menegak ala memiringkan kepalanya menatap kearah calya dengn tatapan herannya bertingkah seolah sedang berfikir keras "Emangnya lo tau apa yang gue fikirin" kata itu meluncur dari mulut ala sifatnya yang mudah untuk mengendalikan lawan bicara dapat membuat calya bungkam
Tapi hanya sesaat calya menatap ala dengan tatapan yang seolah mengibarkan mendera perang gadis ini yang menghancurkan persahabatannya kenapa dia harus menjadia adik iparnya sangat menyebalkan tanpa berkata apa pun calya pergi dari sana ingin rasanya menjambak gadis itu tapi di sini ada suaminya menyebalkan
~~~
1191 kata
Bantu support aku ya vote/commentnya gratis kok
(\_/)
( •_•)
/>♡<\
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twilight
General Fiction"ga papa lo selingkuh gue juga bakal selingkuh" katanya ia memunguti baju yang berceceran di lantai membuka jendela kamar itu melempar seluruh baju dan juga sepatu ia ta menyisakan apa pun di sana "Sama siapa gue tau ga ada yang mau sama lo selain g...