Happy reading
26.dingin
~~~
Satu minggu terlewati ada sedikit yang berubah setelah kepergian ala ya itu arga yang berubah menjadi sedikit dingin tapi calya mencoba mengerti posisi arga ia ta akan memaksa arga untuk terus terlihat baik-baik saja di hadapanya
Dan seiring berjalannya waktu ta terasa usia kandungan calya pun kurang lebih sudah memasuki minggu ke 3 tapi anahnya calya tidak mornings scenes seperti ibu hamil pada umunya tapi ta apa ia kana bertanya pada dokter nanti ketika cek up
Tampak calya sedang menuruni anak tangga rumahnya saat calya sampai di lantai satu rumahnya tampak dhara dan juga imba yang berjalan beriringan hendak pergi entah kemana
Calya mendekat kearah mereka berdua memutuskan untuk bertanya "Kalian mau ke mana" tanya calya ia hanya sedikit penasaran tapi ta berniat ikut campur entah kenapa melihat raut bahagai dhara membuatnya ingin untuk sekedar berbicara ringan denganya
Dhara menoleh kearah calya "Pasar malem lo mau ikut di taman komplek baru di buka juga nih" katanya tangan dhara mengulurkan sebuh brosus yang di sebarkan oleh beberapa pamita tadi siang
Calya membacanya senyumnya mengembang saat ia membayangkan pergi bersama arga kesana dan mencoba banyak wahana bersama "Nanti gue dateng deh" kata calya dengn senyum manisnya
"Kita duluan ya" kata dhara ia tampak menyeret tangan imba pasalnya sedari tadi tatapan imba ta berpalong sama sekali dari calya dan itu sedikit membuat dhara geram namun ia bisa apa
Calya menatap kepergian mereka ia pergi keruang tengah sambil tersenyum-senyum ta jelas membayangkan betapa asiknya ia bermain dengan arga nanti bercanda tawa bersama dan mghabiskan waktu bersama malam ini
Calya mendengar suara mobil yang memasuki rumah berlari kecil kearah pintu utama dan keluar dari rumah itu tampak arga yang baru saja turun dari mobilnya arga tampak berjalan mendekat dengan wajah datarnya
Calya menujukan sebuh formulir yang ia dapatkan dari dhara pada arga yang tamapk berjalan tampak mempedulikannya yang berjalan mendekat kearah arga "Mas kita ke sini yu" kata calya dengan lirih
Arga hanya melirik sekilas menarik nafas sekilas "Aku cape" kata arga ia berjalan kearah pintu uatam mereka memasuki pintu utama hingga sampai di dalam rumah lantai satu
Calya terdiam dan seulas senyumnya melebar saat mendapat ide yang akan ia utaran "Aku pijitin dulu abis itu kita pergi ya" kata calya dengan suara lembuatnya calya berlari kecil mengikuti langkah besar arga
Arga tetap berjalan lurus tanpa mempedulikan calya yang mengikuti langkahnya "Aku bilang aku cape kamu ngerti ga sih sekali aja ngertiin aku" kata arga nadanya sedikit terdengar tajam
Calya menunduk ia ta mengikuti langkah arga lagi meremas formulir pemberian dhara yang berada di kedua tangnya "Aku bener-bener mau ke sana" kata calya ia sanagt berharap bisa datang ke sana mungkin ini ngidam pertamanya yang ia sadari
Arga berbalik ia melihat calya yang sedang menunduk tapi ta melihat air mata calya yang menetes "Kamu bisa ngertiin aku ga, aku cape kerja sedangkan kamu leha-leha di rumah kali ini aja aku mau istirahat!" kata arga dengan nada yang meninggi dan tajam
"Maaf" gumaman lirih itu terdengar daru calya yang tampak masih menunduk calya mendongak dengan derai air mata pada wajhanya calya berlari ke lantai atas ia tanpa mempedulikan arga
Memasuki kamar dan tidur dengan membelakangi pintu ia ta mau menatap arga lagi dengan derai air mata di wajahnya tanpa di sadari calya tertidur sambil menahan isak tangisnya yang membuat dadanya terasa sakit
Arga memasuki kamarnya dan mendapaticalya yang tifur membelakanginya arga berbating di samping calya tapi ia ta berani untuk memeluk tubuh calya bahakan hanya untuk menyentuhnya arga ta sanggup mata arga pun terpejam ia tertidur sambil memandangi punggung kecil di hadapanya
~~~
"Bi" sapa calya ia bangun lebih pagi dari arga ia melihat salah satu maid yang sedang mengepel maid itu merupakan ratih ketua maid di rumah ini sebuh perkataan arga muncul di benaknya
Ratih menoleh dan nampak menatap kearah calay dengan tatapn khawatir saat melihat calay mendekat dan lantai basah yang menjadi pijakannya "Nonya ngapain, hati-hati nyonya masih licin" kata ratih
Calya mengambil alih alat pel dari tangan larih ke tanganya "Aku mau bantuin bibi aku ngepel ya bibi masak di dapur aja" kata calay ia menyuruh ratih untuk pergi ke dapur saja menyiapkan sarapan mumpung masih pagi
Ratih dengan segera kembali mengmbil pel tersebut dari tangan calay "Aduh nya licin takutnya nyonya nanti jatuh" kata ratih ia tamapk khawatir apa lagi ia tau sang nyonya sedang hamil muda
Calya menarik pel itu dari tangan darih dengn sedikit memaksa matanya berkaca-kaca mengingat perkataan arga kemarin padanya "Engga bi aku, biar aku aja" kata calya ia ingin berguna di rumah ini bukan hanya menjadi beban
Ratih pun menurut ia menunduk "Yaudah nonya hati-hati ya" katanya memberi pesan agar calya berhati-hati dan pergi karna sudah cukup lama ia menunggu jawaban calay namun calya ta menjawab apa pun
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki yang sedikit terburu-buru terdengar tanpak arga berada di lantai atas dengan buru-uru segera menuruni anak tangga "Sayang" pekiknya sesampinya di samping calya ia rasanya ingin marah
Apa calay lupa bahwa ia sedang mengndung pura pertama mereka kenapa harus melakukan pekerjaan rumah "Sayang kamu ngapain sih" kata arga dan ia mengingat perkataannya semalam "ahgg bukan ini maksud aku" sambung arga
Tangan arga menepis alat pel hingga terjatuh dan menggenggam tangan kanan calya dengan cukup kuat hingga sedikit memerah "Sakit mas lepas" suara itu terdengar dari calya yang berusa melepaskan tanganya sambil sesekali mendesis menahan rasa sakit
Arga menepakan tangan calya denagn sedikit menghempaskanya "Kamu tu ahgg" arga kembali mengeram tangan kanannya memijat pangkal hidungnya rasanya sedikit pening saat susah menjelaskan semuanya pada calya
Calya yang mendengar geraman arga berjalan mundur dari hadapan arga ia takut dan berakhir berlari keluar dari rumah ia harus pergi dari sana "Sayang tunggu sayang" kata arga ia mengejar calya
"Aku mau pulang kamu jahat" pekik calya ia memasuki sebuh taksi yang kebetulan melewat di hadapanya dan ia membuka setengah kaca dan kembli berteriak "Kamu selalu marah sama aku" pekiknya
Calya menunjukan sebuh alamat pada supir "Pa pulang ke alamat ini" kata calya dan mpbil itu di nyakan dan melaju membelah jalanan kota
Sedangkan arga tamapak berlari meskipun sia-sia karan ia ta bisa secepat mobil itu "Sayang dengerin aku dulu" pekik arga ia meninju udara untuk melanpiaskan merasaanya yang sangat sulit untuk di jelakan itu
"Ahgg sialan"
~~~
1070 kata
Bantu support aku ya vote/commentnya gratis kok
(\_/)
( •_•)
/>♡<\Bab selanjutnya aku bakal up kalo udah 45 pembaca oke soalnya yang sebelumnya juga bisa 45 🤩 makasih buanyak
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twilight
General Fiction"ga papa lo selingkuh gue juga bakal selingkuh" katanya ia memunguti baju yang berceceran di lantai membuka jendela kamar itu melempar seluruh baju dan juga sepatu ia ta menyisakan apa pun di sana "Sama siapa gue tau ga ada yang mau sama lo selain g...