• ⟡ 「 𝟒𝟖 - 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐦𝐮𝐤𝐧𝐲𝐚 」 ⟡ •

972 148 20
                                    

⟡ ------------------------- ⟡

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?

⟡ ------------------------- ⟡

"Hm.. lalu sampai kapan Al akan menerima efek itu?" Tanya Reverse sekali lagi.

Entah apa yang merasukinya, tapi jika sudah menyangkut tentang Halilintar. Reverse pasti akan bertingkah seperti orang lain saja. Reverse akan terus mewawancarai mereka sampai rasa penasarannya itu terjawab, dan mereka yang diwawancarai pun hanya bisa menjawab dengan pasrah.

"Ah.. kalo itu kami kurang tau!" Jawab komandan Kokoci.

"Seharusnya sih bakalan hilang saat racun yang ada didalam tubuhnya juga menghilang!!" Sambung laksmana Tarung.

"Owh.. jadi sekarang racunnya itu belum hilang?" Tanya Reverse sekali saja lagi. Mereka semua pun mengangguk serentak. Reverse kembali menghela nafas lega.

Brakk!

"Maharani! Ada masalah!" Teriak Voltra setelah mendobrak pintu. Sontak semua orang pun berdiri dari duduknya dan menatap Voltra serius. Terlihat Voltra sedang mengatur nafasnya, disampingnya pun ada Maripos yang juga ikut mengatur nafasnya.

"Ada apa?" Tanya Kira'na bingung.

"T-thunderbird.. huhh.. d-dia mengamuk!" Ucap Voltra terbata-bata. Seketika semua yang ada disana pun tersentak.

"Hahh? Thunderbird? Siapa itu?" Tanya Lunar bingung.

"Ha'ah, emang kita punya anggota yamg namanya Thunderbird?!" Tanya komandan Kokoci bingung.

Mendengar pertanyaan dari Lunar dan komandan Kokoci, seketika Voltra pun menghela nafas kasar. Ia baru ingat, kalo orang-orang yang mengetahui nama Thunderbird hanyalah dirinya, Kira'na, Kuputeri, Maripos, dan Reverse.

"Haish.. sudahlah! Ayo cepat!" Teriak Kira'na sembari berlari keluar, diikuti oleh Reverse dan Kaizo. Kuputeri pun terdiam di tempat, ia masih sibuk memproses kalimat yang diucapkan oleh Voltra.

Sementara mereka semua yang ditinggalkan oleh ketiganya pun saling pandang.

"Voltra.. Thunderbird itu siapa?" Tanya Amato bingung.

"Astaga.. Thunderbird itu.. Griffinnya Al!"

Mendengar jawaban dari Voltra, seketika semua orang yang ada di situ pun langsung berkeringat dingin.

"G-griffin tu mengamuk?!" Pekik Blaze pelan. Ia pun kemudian langsung panik setengah mati. Apalagi ketika ia mengingat tentang reaksi Thunderbird dulu saat ia sempat mencengkram kerah baju Halilintar.

Haishh.. membayangkan tatapannya saja sudah mengerikan! Apalagi kalo dia mengamuk!

Lunar pun hanya menatap mereka bingung, pasalnya ia tak tau seperti apa rupa dari Griffin milik Halilintar.

"S-sebaiknya kalian cepat ke sana!" Ucap Maripos sembari menunjuk koridor yang mengarah pada ruang pelatihan.

Sontak mereka semua pun segera berlari menuju ruang pelatihan. Meninggalkan Voltra dan Maripos yang masih terlalu lelah untuk mengikuti mereka.

"Huft.. gini amat dahh punya hidup.." Gumam Maripos lelah.

"Yaa.. beginilah nasib jika jadi babu!" Ucap Voltra merespon Maripos.

• 「⟡」 •

Brakk!

Kira'na membuka pintu ruang pelatihan dengan kasar. Bisa dibilang ia mendobraknya dengan kakinya. Jujur saja aku sedikit tercengang, kuat juga ternyata dia ni.

Kembali Kepada Kalian [Halilintar] - 𝐒𝟏 || 「𝘌𝘯𝘥 ✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang