BAB#9

1K 78 1
                                    

VALERY LEDEZMA POV

Setelah seminggu kepulangan ku dari rumah sakit, kini aku rutin mengikuti olahraga hanya untuk menghilangkan rasa sakit di punggungku. Semakin lama semakin sakit yang ku rasakan, tapi aku tidak ingin menemui dokter. Aku pikir ini adalah sakit biasa yang bisa saja dialami oleh semua orang. Karena faktor kelelahan.

Pagi ini, aku bangun dan beberapa kali melakukan push up. Papa juga sampai saat ini belum balik dari Salatiga, sesekali papa hanya menghubungi ku dan menasehati ku untuk tetap rutin berolahraga.

"Sayang, aku minta air putih boleh?" ucapku pada kekasihku, yang sejak kedatangannya dari Semarang, tetap berada di rumahku. Dengan penuh cinta dan kasih sayangnya, dia terus merawat ku, menjaga ku bahkan semua keperluan ku dia menyiapkannya.

Aku sedikit bingung dengan perkataan Frans waktu itu, entah aku harus mempercayai ucapannya atau aku harus mengikuti kata hatiku.

*Flashback on*

"Apa sih Frans jangan buat penasaran deh" ucap Katleen pada Frans

"Tapi kalau aku ngomong ini, terserah sih kamu mau percaya aku atau enggak. Aku cuma gak mau kamu nanti salah pilih Val"

"Katakan saja" ucapku singkat

"Aku bersama pacar mu dalam satu pesawat saat aku datang ke Jakarta waktu itu"

"Saat kamu datang dari Bali bukan?"

"Iya Val, saat aku dari Bali. Dia bersama seorang pria yang ku pikir mungkin pacarnya. Makanya waktu itu kan aku tanya ke kamu dia siapa kamu. Eh pas kamu jawab dia pacar mu. Aku makin yakin sih kalau dia memiliki dua kekasih"

Ucapan Frans membuatku membatu. Sakit teramat sakit yang ku rasakan kini. Pikiranku bahkan tertuju pada Ien. Apa dia mengkhianati ku? Tapi waktu itu aku yang membelikannya tiket pesawat ke Semarang.

"Val, maaf kalau ini menyakiti mu" ucap Frans lagi

"Gak apa-apa santai aja kali"

"Kamu salah liat kali Frans" ucap Katleen memukul lengan Frans

"Kat, mataku ini gak kabur. Tolong banget nih gak usah main pukul aja dong"

"Udah gak usah dipikirkan Val. Kamu fokus ke kesembuhan kamu dulu. Masalah itu belakangan lah. Tinggal kamu tanya ke Ien langsung"

Aku lalu memandang Frans dan Katleen secara bergantian dan tersenyum ke arah mereka. Senyumku kali ini begitu terpaksa aku menunjukannya. Karena ucapan Frans mengusik hatiku.

"Iya Val. Nanti kamu tanya langsung aja. Dia kelihatan cinta banget sama kamu kok. Mungkin pria itu yang menjadi selingkuhannya. Soalnya ya dia romantis dengan pria itu, tapi kalau ke kamu aku rasa berbeda romantisnya. Kamu paham kan?" ucap Frans spontan dan segera Katleen memasang mata melotot ke arahnya, "Hahahaha. Kat udah, kamu kayak ibu-ibu yang marahin anaknya" ucapku pada mereka.

"Aku cium juga nih" ucap Frans pada Katleen, tapi dengan segera Katleen mengepalkan tangannya dan di arahkan ke arah Frans.

Selanjutnya, mereka kembali duduk ke sofa dan bertengkar kecil. Sedangkan aku memejamkan mataku dan mencoba membuang pikiran negatif ku pada Ien. Aku harus mendengar ucapannya, aku tidak ingin mendengar hanya dari orang lain.

*Flashback off*

"Ini air putihnya cintaku" ucap Ien dan menyerahkan segelas air putih untuk ku minum, lantas aku tersenyum ke arahnya dan meneguk segelas air putih itu sampai habis.

BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang