ADRIENE YNAREZ POV
Sepanjang perjalanan kembali, aku dan Val bertukar cerita-cerita lucu. Aku memang sengaja melakukan itu, agar pikirannya bisa teralihkan sedikit dari papa nya dan Evan.
"Sayang, kamu pernah dengar cerita lucu ditilang polisi?" Ucapku
"Hmmmm, belum sepertinya sayang" ucap Val
"Aku akan menceritakannya ke kamu. Jadi tuh, ada kan polisi gitu sayang dia nilang orang kan......"
"Gak mungkin dia tilang hewan juga sayang. Hahahahahaha"
Aku spontan memutar wajahku dan memukul lengan Val, anak ini memang susah sekali kalau di ajak mendengar dengan serius, pasti ada saja yang akan di buat humor oleh Val, "Ih sayang, dengar dulu" ucapku
"Hahahaha. Oke lanjutkan sayang" ucap Val
"Kita kasih inisial nama orang yang di tilang itu, Ucup aja sayang, biar gampang jelasinnya"
"Hahahahaha, iya sayang, oke baik"
"Hmm, oke kalau begitu. Jadi gini, polisi kan nilang Ucup kan sayang, terus polisi tanya, mana sim kamu, jawab Ucup hilang pak. Nah polisi tanya lagi, hilang kemana? Kamu tau Ucup jawab apa sayang, coba tebak"
"Ucup jawab, hilang di selokan pak. Hahahahahaha"
"Hahahahaha, gak sayang. Ucup jawabnya, gak tau pak. Sekarang lagi suka hilang gak ada kabar. Mungkin bosan pak. Terus Ucup nya nangis sayang"
"Hahahahahahaha. Ucup lagi main drama sayang biar gak di tilang" ucap Val
Aku lantas tertawa terbahak-bahak. Namun, merasa lega karena dia sudah sedikit kembali bersemangat. Aku mengenali Val ku, dan aku tau saat ini, dia khawatir dengan papa nya, tapi luka di hatinya juga membuat dia sangat sulit memaafkan beliau. Aku tidak bisa memaksa Val untuk ini, karena semakin aku paksa, maka aku yang di diami oleh Val. Jadi, aku hanya mengikuti alurnya hingga waktu itu tiba.
"Sayang, kamu mau liburan bersama ku?" tanya Val
Bersamaan dengan pertanyaan Val, mobilku juga berhenti karena kami telah sampai di rumah.
"Liburan ke mana sayangku?" Ucapku dan mengalihkan pandangan ku ke arah Val
"Kemana saja sayang. Kita sudah merencanakan liburan ini beberapa kali, bahkan itu setahun yang lalu saat kita kembali bersama. Namun tidak ada satupun yang terealisasi"
Aku kemudian menatapnya, dan tersenyum, "Kamu mau luar kota atau luar negeri?"
"Luar dalam sayang. Hahahaha"
Tanganku spontan menarik hidung Val, sambil menggoyangkannya, "Serius sayangku"
Val lalu menggenggam tanganku yang berada di hidungnya, kemudian mengusap tanganku begitu lembut.
"Ke luar negeri boleh? Tapi aku tergantung sayang saja" ucap Val
"Boleh sayangku. Kapan kita akan berencana pergi sayang?"
"Lusa nanti, bertepatan itu juga hari libur bersama kan sayang? Nah sisanya kita urus cuti saja sayang"
"Ide yang bagus by. Kalau begitu, pacar tercinta mu ini, menyetujui itu" ucapku lalu mencium Val sebentar, kemudian lebih dulu turun dari mobil serta berlari kecil masuk ke dalam rumah.
Kebahagiaan ini, telah ku terima. Semua begitu baik adanya. Sekalipun ada batu-batu kecil yang melukai kaki kami, di dalam perjalanan hidupku dan Val. Tapi syukurnya, kami tetap melewati itu semua. Aku berharap, selamanya kami akan mendukung satu sama lain, tanpa ada yang berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between
Teen FictionCinta dan Nyaman merupakan dua kata yang memiliki arti yang sangat berbeda. Dalam hubungan Valery dan Adriene yang telah di jalani empat tahun, mereka sama-sama menumbuhkan cinta dalam hubungan mereka. Sehingga bagi orang lain itu begitu indah. Tap...