BAB#67 (END)

1.6K 58 8
                                    

VALERY LEDEZMA POV

Kata bahagia saja tidak akan mampu mengungkapkan semua yang ku rasa saat ini. Aku berhasil, menjadikan Ien sebagai istri ku. Aku berhasil menciptakan pernikahan indah, yang selama ini dia harapkan. Dan aku berhasil, menambahkan nama belakang keluarga ku, pada namanya. Adriene Ledezma/Ynarez. Nama itu akan melekat pada namanya, sepanjang hidup kami bahkan sampai selamanya.

Selesai dengan prosesi acara pernikahan ku dan Ien, kami lantas sama-sama kembali ke kamar kami, yang juga berada pada hotel ini. Sementara keluarga kami, dan kerabat lainnya, memilih menetap pada hotel yang berbeda dengan kami.

Aku yang sudah lebih dulu mandi, lantas menunggu istri ku yang sementara mandi. Sudah satu jam berlalu, namun dia belum juga keluar, padahal aku sudah sangat merindukannya. Aku lantas berdiri melangkah ke arah pintu kamar mandi, dan hendak mengetuk pintu tersebut, tapi tanpa ku duga pintu itu terbuka menampilkan tubuh Ien ku yang hanya menggunakan lingerie.

Darahku berdesir, aku menelan kasar saliva ku, "By, siapa yang memberikan ini?"

"Kathleen, memangnya kenapa? Kita sudah menikah bukan? aku juga berencana akan mengoleksi semua warna dari lingerie ini. Agar setiap malam di kamar tidur kita, aku akan menggunakan ini"

Aku memejamkan mataku, lalu mengontrol hasrat ku yang sudah sampai pada titik tertinggi. Tapi ku rasa, itu tidak akan berhasil, karena sekarang, istriku meraih tubuhku hingga menempel pada tubuhnya.

"Buka matamu sayang" ucap Ien

Perlahan mata ku di buka, dan menatapnya, "Aku cinta kamu Ien" ucapku

18+!!!!

Jantungku berdetak kencang, demi apapun, wanita ku saat ini sangat seksi. Setiap hari ku rasa, dia sangat seksi. Tapi hari ini, dalam detik ini, itu bertambah berlipat-lipat seksinya.

Aku perlahan menangkup wajahnya dan mencium Ien, lalu kami mulai melangkah sambil terus berciuman ke arah tempat tidur. Tidak lupa dengan cepat ku padamkan lampu di kamar kami ini, hingga tersisa pencahayaan yang terpancar dari luar kamar kami.

Aku kembali naik ke tempat tidur mengikuti Ien, mencium bibirnya dengan lembut, serta tanganku terus mengusap paha milik istriku sambil sesekali meremasnya. Sementara tangan Ien, kini bergerak menjelajahi seluruh permukaan leher dan telingaku.

Ciuman ku kini bergerak berpindah pada leher, telinga serta turun ke arah tubuh bagian bawah istriku. Tanganku yang masih berada pada paha Ien, bergerak membuka lingerie yang di gunakannya, kemudian dengan pakaian dalam miliknya.

Dengan cahaya yang hanya berasal dari luar kamar kami, namun dapat membuatku melihat setiap lekuk tubuh istriku. Sekalipun kami beberapa kali telah melakukan hal ini, tapi entah mengapa kali ini cukup terasa berbeda, mungkin karena kini, Ien telah berstatus sebagai istriku.

Aku mulai menghisap puting milik Ien secara bergantian, dengan tangan ku yang juga terus meremas payudara miliknya. Tapi sesaat kemudian, Ien mendorong tubuhku untuk berdiri. Tanpa berbicara, dia membantu ku melepaskan semua pakaian yang ku kenakan, lalu aku kembali menindih tubuhnya, kemudian melanjutkan kegiatan ku barusan. Kembali aku menghisap putingnya, memainkannya menggunakan lidah, serta sesekali aku menggigitnya.

"Mmmpppphhhhhhh"

Itu bukan desahan Ien, tapi desahanku. Karena Ien mencubit lembut puting milik ku, serta meremas payudara ku.

Merasa aku di tantang oleh istriku, aku merangkak pelan ke arah vagina milik Ien, lalu dengan cepat aku memainkan lidahku di sana.

"Ahhhhh, shhhhh"

BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang