VALERY LEDEZMA POV
Setelah kurang lebih satu jam di mobil, dengan jalanan yang sangat padat. Kini aku tiba di bandara, ku lirik jam sebentar sambil menunggu kedatangan kekasih ku. Sambil menatap ke luar jendela, aku sesekali memeriksa hp milik ku untuk menanti panggilan atau pesan dari kekasih ku yang kini telah kembali dari Semarang. Selama Ien berada di Semarang, sejujurnya kami jarang berkomunikasi. Bahkan seharian kemarin, tidak ada komunikasi apa-apa antara aku dan Ien. Tidak heran bukan? Itu sudah menjadi kebiasaannya ketika pulang ke Semarang. Ien baru menghubungiku tadi pagi, ketika sudah hendak berangkat dari Semarang. Itu akibatnya, aku segera melaju ke bandara untuk menjemput pemilik hati dan hidupku ini.
Drrt drrt drrt
"By udah landing?" Ucapku
"Sudah sayang, aku di terminal 2 ya" ucap Ien
"Sayang bagikan lokasi, biar aku tau posisi kamu"
"Oke sayang. Aku matikan panggilannya"
Bersamaan dengan panggilan berakhir, kini Ien membagikan lokasinya. Ku jalankan mobil menuju ke tempat kekasihku. Saat mataku menangkapnya yang telah berdiri menanti kedatanganku, aku segera memberhentikan mobil tepat di hadapnya dan bergegas turun memeluknya.
"Aku kangen kamu sayang" ucapku pada Ien
Tanpa melepaskan pelukan ini, aku terus memeluknya. Menghirup aroma tubuhnya dan mencium pundaknya berulang kali menyalurkan rasa rindu di hatiku ini.
"Valery?" Ucap seseorang dari arah belakangku, perlahan aku lalu melepaskan pelukan ku, dan mengalihkan pandanganku ke arah orang itu. Sambil meneliti wajah pria di depanku ini?
"Sudah lupa ya?" ucap pria tersebut
Aku terus mengingat, dan ya aku menemukan namanya, "Frans kan, apa kabar?" Ucapku pada teman kuliah ku dulu,
"Baik Val, makin cantik aja" ucap Frans sambil berjabat tangan dengan ku
"Biasa aja Frans, baru dari mana?"
"Dari Bali, aku ada kerjaan di sini. Dan siapa di sampingmu?" tanya Frans sambil menunjuk ke arah Ien yang berada di sampingku
"Oh kenalkan ini Ien, pacarku" ucapku
Aku memang tidak malu mengenalkan Ien kepada siapa pun, aku tetap bangga pada hubungan kami. Meskipun di mata dunia, hubungan yang kami jalani ini adalah sebuah kesalahan besar. Frans kemudian bersalaman dengan Ien dia bahkan tersenyum getir ke arah kekasihku. Karena pikir dia mencoba menggoda kekasihku, aku lalu mencubit lembut tangannya.
"Hahahaha. Santai Val, aku duluan ya itu udah di jemput"
"Kapan-kapan nanti kita ketemu, mumpung kamu di sini"
"Siap. Aman Val" ucapnya dan memberikan jari jempolnya padaku
Hendak Frans melangkah pergi, dia kembali dan berbisik padaku. "Jangan terlalu mencintai seseorang hingga cinta itu menutup mata dan hati kita" ucapnya dan segera pergi.
Aku terkejut dengan perkataannya, apa maksudnya? Saat kaki ku hendak melangkah mengikuti Frans untuk menanyakan itu. Ien menahan tanganku, "Sayang, aku capek. Boleh kita balik sekarang?"
Aku lalu memeluknya lagi, mengusap lembut punggungnya "Sayang capek? Boleh. Kita balik sekarang ya" ucapku serta melepaskan pelukan kami. Aku mengambil koper di tangannya dan membawa koper itu untuk ku masukan ke bagasi mobil. Sementara aku sedang memasukan koper, Ien malah tetap setia berdiri di sampingku, "Sayang, masuk duluan aja" ucapku
"Gak mau, maunya sama sayang"
Ku tutup bagasi mobil dan menarik tangan Ien serta membuka pintu mobil untuk Ien masuk terlebih dulu. Aku lalu masuk ke mobil mengikuti Ien. Saat berada di dalam mobil, mataku tidak sengaja menangkap cincin di jari manisnya, begitu cantik. Tapi cincin itu belum pernah ku lihat sebelumnya, "Sayang cincinnya cantik" ucapku sambil tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Between
Fiksi RemajaCinta dan Nyaman merupakan dua kata yang memiliki arti yang sangat berbeda. Dalam hubungan Valery dan Adriene yang telah di jalani empat tahun, mereka sama-sama menumbuhkan cinta dalam hubungan mereka. Sehingga bagi orang lain itu begitu indah. Tap...