VALERY LEDEZMA POV
Hari ini adalah hari terakhir aku dan kekasihku berada di puncak. Pagi ini aku bangun dalam keadaan memeluk kekasihku, dia begitu terlelap dalam tidurnya kali ini. Tidak berniat mengganggunya, aku lalu perlahan melepaskan pelukan ku dari tubuhnya.
"Sayang tidur lagi, aku masih mau di peluk" ucap Ien padaku, ku dekatkan wajahku dan mencium keningnya.
"Aku mau ke kamar mandi sebentar sayang"
Ku rasakan sakit di punggungku, bahkan kini aku juga merasa mual. Masuk ke sini, aku coba untuk mengeluarkan rasa sakit ku. Apapun yang terjadi padaku, aku selalu berharap, sakit ini tidak begitu parah.
Aku perhatikan wajahnya kembali, dan kini dia sudah kembali terlelap. Perlahan aku menggeser tubuhku dan turun dari tempat tidur masuk ke kamar mandi. Masuk ke kamar mandi aku menunduk ke arah wastafel untuk mencuci wajahku. Saat aku hendak menegakan tubuhku, punggung kiri ku kembali merasakan sakit. Dengan menggigit bibir bawahku aku berusaha bangun tanpa mengeluarkan jeritan apapun. Mungkin kembali dari sini, aku harus ke dokter untuk memeriksanya.
Aku bergegas keluar dari kamar mandi melewati kekasihku yang masih tetap tidur di sana. Aku berjalan sambil memegang punggungku, dengan begitu pelan, aku melangkah, agar tidak mengganggu tidurnya.
Masuk ke dapur, ku buatkan roti untuk aku dan Ien ditambah segelas susu coklat panas untuknya. Sesudah itu, aku kembali masuk meletakan itu di meja dan membangunkan Ien. "by, ayo sarapan dulu. Habis itu kita mandi" , tanpa menjawab dia hanya menggelengkan kepalanya. "kamu gak mau mandi bersamaku" bisik ku padanya. Dengan semangat dia bangun dari tidurnya dan mengambil segelas susu itu dan langsung di minum. Bahkan mulutku belum berucap kalau susu itu sangat panas.
"Sayang, panas" ucapnya sambil mengadu padaku, ku ambil gelas itu dan ku letakan kembali ke atas meja
"Ya kamu bangun-bangun langsung main minum aja. Mana sini aku lihat"
Dia lantas memajukan bibirnya ke arahku. Melihat itu, aku ikut memajukan bibirku juga hingga bibir kami bertemu. Ku pejamkan mataku, menangkup wajahnya lalu semakin ku tarik dia memperdalam ciuman kami. "Morning kiss, for my everything. I love you baby" ucapku pada Ien,
"I love you to baby"
Dia kemudian turun dan masuk ke kamar mandi. Sambil menunggu Ien dari sana, aku lanjut merapikan tempat tidur. Saat ku dengar pintu kamar mandi terbuka, tidak berselang lama ku rasakan pelukan dari arah belakang. "Sayang, sarapannya pakai roti ya. Nanti kita cari makan siang di luar"
"Oke sayang, ayo kita sarapan sama-sama"
Ien menarik ku duduk, kemudian dia mengambil roti dan segelas susu untuk kami. Sebenarnya susu itu hanya ku buatkan untuknya, tapi dia tetap memaksa berbagi susu coklat itu dengan ku.
***
ADRIENE YNAREZ POV
Saat aku dan Val selesai sarapan, kami lalu melanjutkan percakapan-percakapan singkat di dalam kamar. Rencananya memang kami akan keluar, tapi itu siang nanti. Alhasil karena waktu masih begitu pagi, aku dan Val tetap berada di dalam kamar.
"Sayang kamu tau gak, kalau bangun pagi itu kamu cantik banget tau" ucap Val padaku, mendengar pujiannya aku lantas menjadi malu. Ku tutup wajahku dengan ke dua telapak tanganku. Tapi dia meraih tanganku dan melepaskannya, "Udah empat tahun masih malu aja"
"Ya sayang suka banget godain aku"
"Sayang itu suatu fakta loh"
"Kamu selalu bisa membuatku bahagia by"
Dia lalu tersenyum ke arahku dan mengedipkan matanya. Kami benar-benar tidak menyalakan handphone sama sekali, kami menghabiskan liburan ini bersama tanpa terganggu oleh orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between
Fiksi RemajaCinta dan Nyaman merupakan dua kata yang memiliki arti yang sangat berbeda. Dalam hubungan Valery dan Adriene yang telah di jalani empat tahun, mereka sama-sama menumbuhkan cinta dalam hubungan mereka. Sehingga bagi orang lain itu begitu indah. Tap...