Selamat datang kembali👋🏻
Jangan lupa tinggalin jejak ges + vote gambar bintang‼️
Selamat membaca✨
____________________
Setibanya di rumah, Cleona membanting tasnya ke sofa dan menghempaskan tubuhnya di sana. Dia mengusap wajahnya dengan frustrasi mengingat kejadian tadi.
"Cowok kurang ajar! Baru ketemu udah minta nomor handphone. Emang aku apaan? Cewek gampangan apa?" gerutunya kesal.
Cleona merasa tersinggung dengan sikap Byantara yang seolah menganggap remeh wilayah privasinya. Meminta nomor handphone dari orang yang baru dikenal terasa terlalu berlebihan dan tidak sopan.
"Dasar cowok sombong, suka seenaknya aja. Dia kira gampang dapetin nomor aku? Enak aja!" omelnya lagi sambil menendang bantal sofa.
Cleona menghabiskan beberapa menit untuk menenangkan diri dan mencoba melupakan kejadian tak mengenakkan di taman tadi. Dia merasa lega sudah meninggalkan Byantara dan berharap tidak akan bertemu cowok seperti itu lagi.
Meski masih tertinggal rasa kesal, Cleona mencoba mengalihkan pikirannya dengan membaca buku atau menonton TV. Bertemu cowok seperti Byantara tadi benar-benar membuatnya jengkel setengah mati.
Selesai menonton TV, Cleona pun langsung membersihkan dirinya untuk siap-siap tidur.
***
Hari pun menjelang pagi, Cleona berangkat ke sekolah dengan sedikit rasa lesu. Kejadian kemarin dengan Byantara di taman masih sedikit mengganjal pikirannya. Namun, dia berusaha untuk fokus pada kegiatan hari ini.
Sesampainya di kelas, Cleona mendapat pengumuman bahwa dia terpilih menjadi perwakilan siswa kelas 11 untuk Olimpiade Matematika tingkat kota. Cleona merasa sedikit terkejut tetapi juga bangga dengan keputusan ini.
"Cleona, kamu dipilih jadi perwakilan kelas kita untuk Olimpiade Matematika nanti," kata Ibu Guru sambil membacakan nama-nama siswa terpilih.
Cleona mengangguk mantap meski sedikit gugup. Matematika memang salah satu mata pelajaran kesukaannya. Dia merasa tertantang untuk mengikuti olimpiade ini dan membuktikan kemampuannya.
Setelah jam pelajaran usai, Cleona menghampiri Ibu Guru untuk menanyakan persiapan apa saja yang harus dilakukan. Dengan semangat, dia berjanji akan berlatih keras agar dapat membawa nama baik sekolah di ajang Olimpiade Matematika nanti.
Persiapan olimpiade itu sedikit mengalihkan pikirannya dari kejadian kemarin dengan Byantara. Cleona memfokuskan diri untuk berlatih mengerjakan soal-soal lanjutan dan memperdalam pemahamannya di bidang matematika.
Meski sesekali bayangan Byantara masih terbersit, namun Cleona bertekad untuk tidak terlalu mengambil pusing. Olimpiade ini menjadi prioritas utamanya sekarang. Dia ingin membuktikan bahwa dia mampu mencapai prestasi gemilang di bidang yang dicintainya.
Malam harinya, Cleona mengajak Kara untuk nongki di cafe salah satu langganan mereka. Disitu Kara menemani Cleona untuk belajar persiapan lomba, dan akan disusul oleh Shanza.
Cleona duduk di salah satu sudut cafe bersama Kara, sahabatnya. Keduanya tengah serius membahas soal-soal persiapan olimpiade matematika sambil menyesap minuman hangat.
"Kamu yakin bisa menguasai materi ini dalam waktu singkat?" tanya Kara memastikan.
Cleona mengangguk mantap. "Tenang saja. Aku akan berusaha maksimal untuk persiapan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unrequited Love? [Terbit]
Teen FictionMalam itu, langit menggelap tanpa adanya bintang. Bulan pun enggan menampakkan sinarnya. Ditengah derasnya air hujan yang menghujam bumi, seorang gadis duduk termenung di teras rumahnya yang sunyi. Wajah ayunya basah oleh air mata. Cleona tidak pern...