Chapter 2 - Dunia Tanpa Cahaya

96 61 5
                                    

Selamat datang kembaliii👋🏻

Jangan lupa vote + komen ye‼️
Tandai juga kalau ada typo penulisan

Happy Reading✨

____________________

Hari pun menjelang pagi, sang ibu membangunkan Cleona yang masih tidur pulas. Sinar matahari menelusup masuk melalui celah jendela kamar Cleona, tepat mengenai wajahnya yang sedang terlelap. Sang ibu membuka tirai, membiarkan cahaya menerangi kamar putrinya yang nampak kacau balau itu.

"Cleona sayang, ayo bangun. Hari ini sekolah kan?" bujuk ibu lembut sambil menepuk-nepuk pipi putrinya.

Cleona mengerang, rasanya berat sekali baginya untuk bangkit dari tempat tidur. Matanya bengkak sehabis menangis semalaman memikirkan Ryan. Ia sama sekali tak bersemangat untuk beranjak ke sekolah.

"Ibu, aku nggak enak badan... izinin aku nggak masuk sekolah hari ini ya?" pintanya lirih.

Sang ibu menghela napas, ia tahu pasti ada sesuatu yang mengganggu pikiran putrinya itu. Tapi mau tidak mau Cleona harus tetap belajar dan sekolah.

"Cleona, sudah ya sayang. Kamu harus tetap masuk. Nanti di sekolah cerita sama Bu Guru kalau ada masalah," ujar ibu tegas.

Mau tak mau dengan langkah gontai dan hati berat, Cleona pun bangkit menuju kamar mandi. Entah apakah ia sanggup bertahan menjalani hari ini dengan beban yang menggelayut di dadanya.

Akhirnya Cleona pun bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Ibunya sudah menyiapkan sarapan kesukaannya. Namun didepan meja makan, Cleona hanya berdiri dan melihat tanpa menyentuh makanan sedikit pun.

"Ayo Cleona sayang, ibu udah siapin sarapan kesukaan kamu nih. Kamu belum makan dari kemarin," bujuk ibu lagi sabar.

"Nggak mau, Bu. Aku nggak laper..." tolak Cleona lirih. Perutnya terasa mual, tidak berselera untuk makan apapun.

"Ini nasi goreng kesukaan kamu lho."

"Udah telat, Bu. Aku berangkat dulu ya...Assalamu'alaikum," ucap Cleona sambil salim tangan ibunya.

Cleona pun berangkat ke sekolah dengan perut kosong dan wajah kusut. Sepanjang perjalanan pikirannya melayang jauh memikirkan mantan kekasihnya itu.

Sampai di sekolah, Kara merupakan salah satu sahabat dekat Cleona melambaikan tangan riang menyapanya.

"Hai Cleona! Tumben banget kamu telat, ada ap..."

Belum sempat Kara menyelesaikan kalimatnya, Cleona berlalu begitu saja tanpa membalas sapaannya. Kara tertegun bingung melihat sikap Cleona yang tidak seperti biasanya.

Begitu tiba di kelas, Cleona langsung duduk di bangkunya dan meletakkan kepalanya di atas meja. Ia sama sekali tidak bersemangat untuk mengikuti pelajaran apalagi sekadar bercengkerama dengan teman-temannya.

Tak lama kemudian, Kara masuk dan duduk di sebelah Cleona.

"Cle, kamu kenapa? Kok murung banget sih? Cerita dong sama aku," bujuk Kara lembut sambil menyentuh pundak sahabatnya itu. Namun Cleona bergeming dan hanya diam seribu bahasa.

Kringg kringg kringg....

Bel masuk pun berbunyi, para siswa langsung masuk ke kelas masing-masing untuk melakukan pelajaran.

Sepanjang pelajaran berlangsung, Cleona hanya melamun. Kara yang duduk di sampingnya sangat heran melihat Cleona yang biasanya cerewet dan super aktif itu kini diam seribu bahasa dengan raut murung. Pasti ada sesuatu yang sangat mengganggu pikirannya.

Unrequited Love? [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang