Steambird, telah menjadi tempat dirinya bekerja selama dua tahun belakangan ini. Namanya memang tidak setersohor Charlotte yang bisa mendapatkan teman dari berbagai negara. Toh, dia terlalu introvert untuk sekedar berbincang santai.
Termasuk hari ini, tampak jelas beberapa rekannya sedang berkumpul untuk menyelesaikan masalah wawancara seantero Fontaine. Yang gadis itu sendiri hanya diam dan menganggukkan kepala, setuju dengan sang kepala tanpa babibu lainnya.
"Akan ada beberapa tempat yang perlu diwawancarai." Euphrasie melirik kearah anak-anak bawahnya. Sesekali melirik adakah yang merasa keberatan dengan tugas masing-masing yang sudah diberikan.
"(Y/n)," Charlotte terlihat berbisik pelan kearahnya. Terlihat tersenyum penuh arti kearah gadis itu. "Aku sudah mengatur kencan untukmu."
(Y/n) mendelik pelan, entah apa lagi yang direncanakan Charlotte terhadap dirinya. "Apa lagi yang kau rencanakan, Charlotte?"
Gadis itu bergidik, mengingat terakhir kali kencan buta yang diatur Charlotte gagal total karena kriteria pria yang dijadikan pasangan kencan (y/n) jauh dibawah rata-rata.
Membayangkan akan menghabiskan sisa hidup dengan pria tambun yang rambutnya tersisa dua tiga helai. Ditambah aroma pengik dari ketiak yang semerbak hingga membuat gadis itu mual.
Tidak, tidak mau!
Charlotte terkadang ada gilanya saat mencoba menjodoh-jodohkan (y/n) dengan kenalannya. Hanya berpedoman pada "pria itu kaya raya, kau bisa hidup tanpa harus memeras keringat!" Yang benar saja!
"Jangan bilang kau mencomblangkanku dengan pria aneh lagi?" Gadis itu mendelik kesal. "Oh, ayolah. Biarkan aku menikmati status jombloku!"
"Ck! Bukan, kali ini aku serius." Charlotte meletakkan sebuah foto kecil diatas meja. Tampak seorang pria dengan rambut pirang, yang mengenap sebuah kacamata petak. Tampak jelas, pria itu memiliki wajah yang lembut dan damai. "Jeffrey, dua puluh delapan tahun! Dia seorang pengusaha nikel."
"Lalu?"
"Dia punya tiga kakak perempuan--"
"Ditolak! Aku tidak mau ipar menyebalkan!"
"Kau bahkan belum mencoba bertemu dengannya?" Charlotte terlihat kuyu dengan tolakan (y/n). Bibir gadis pemilik rambut gulali itu terlihat maju dua senti. Idenya selalu ditentang, tapi tampaknya gadis itu tidak akan berhenti sampai teman seperjuangannya ini berhasil berkencan setidaknya sekali.
"Daripada mengurusku, sebaiknya kita selesaikan wawancara hari ini." (Y/n) dengan final mengambil kertas dari tangan Charlotte.
Dengan teliti gadis itu membaca satu persatu pertanyaan wawancara. Juga list nama-nama orang-orang penting yang akan diwawancarai. Ada orang-orang dari Meropide dan orang-orang di Palais Mermonia yang akan diwawancara.
"Aku akan ke Meropide," Charlotte mengambil bagian miliknya. "Aku sudah punya janji dan berniat menagihnya pada Yang Mulia Duke. Hehe~ membayangkan betapa banyaknya informasi yang bisa kuambil."
"Kalau begitu, aku ke Palais Mermonia." (Y/n) segera mengambil baju hangat miliknya dan bersiap-siap untuk pergi ke Palais Mermonia.
"Ah, jangan lupa membawa kue. Nona Furina sangat suka kue dan manisan lainnya." Saran Charlotte. Gadis itu juga ikut bersiap-siap untuk pergi ke Meropide. Membawa beberapa roll kamera dan catatan.
"Aku mengerti. Sampai bertemu lagi nanti sore di kafe."
(Y/n) berjalan keluar setelah memastikan tidak ada yang tertinggal. Gadis itu membawa kamera miliknya juga didalam tas. Tidak lupa gadis itu membeli kue dan manisan sesuai yang dikatakan oleh Charlotte.
Palais Mermonia terlihat megah, hanya butuh beberapa menit berjalan dari kantor Steambird ke tempat ini. Tempat dimana orang-orang berpengaruh di Fontaine bekerja.
Gugup, tapi (y/n) harus tetap profesional. Orang-orang didalam Palais Mermonia tampak sangat sibuk dengan tugas-tugas mereka. (Y/n) kini berdiri dihadapan administrasi yang diurus oleh seorang Melusine.
Melusine kecil dengan bentuk seperti boneka itu terlihat menanyai identitas miliknya yang tentu saja (y/n) berikan. Identitasnya sebagai wartawan Steambird.
"Ah, nona (Y/n) Lousianne?" Melusine itu menyebutkan namanya dengan pelan.
"Ya, itu namaku." (Y/n) berdiri tegap memeluk kertas-kertas wawancaranya. "Jadi, apa aku bisa bertemu dengan Nona Furina dan Monsieur Neuvillette, Nona Sedene?"
Sedene mengangguk, menuntun gadis itu memasuki sebuah ruangan yang luas tepat berada di sebelah kanan dari pintu masuk.
Didalamnya terdapat Neuvillette bersama Furina tengah berdebat. Entah apa yang diperdebatkan oleh kedua orang berpengaruh itu.
(Y/n) sendiri memilih berjalan dan hendak duduk diatas salah satu sofa berjejer, tidak ada niatan mengganggu keduanya. Tapi, kaki gadis itu malah tersangkut dikarpet. Membuat tubuhnya terjatuh bergulung diatas karpet biru hingga berada diujung kaki Furina dan Neuvillette.
Keheningan mendadak terasa menyesakkan, (y/n) tidak berani mengangkat kepalanya hanya sekedar melihat seperti apa wajah yang ditampilkan Furina dan Neuvillette.
"Nona? Kau tidak apa-apa?"
Neuvillette lah yang pertama kali angkat bicara. Pria itu terlihat mengulurkan tangannya untuk diterima (y/n). Tentu saja, gadis yang tengah dilanda malu itu menolak dan justru menerima uluran tangan lain dari Furina.
"Saya baik-baik saja," Suara gadis itu bergetar menahan rasa malu. Ah, sial sekali. Pertemuan pertama seharusnya meninggalkan kesan yang bagus, bukannya kesan yang memalukan.
"Maaf," (Y/n) mendudukkan diri disamping Furina. Mahfum dan mulai menyajikan kue-kue manis yang dia beli tadi. "Saya disini bermaksud untuk mewawancarai Nona Furina dan Monsieur Neuvillette mengenai kejadian belakangan."
"Aa! Tanya Neuvillette saja! Aku sudah mangkat! Permisi!"
Furina berlari keluar dengan panik, seolah menolak wawancara yang hendak (y/n) lakukan.
"Nona-!?" (Y/n) tadinya ingin mengejar Furina, tapi meninggalkan Neuvillette sendirian justru akan terasa sangat tidak sopan. "Um..."
Neuvillette sendiri duduk dengan tenang menyesap teh miliknya sebelum kembali fokus. "Lupakan saja, biarkan Nona Furina tenang lebih dulu. Kau tanyakan saja padaku lebih dulu."
Ah, tentu saja. Monsieur Neuvillette selalu punya jawaban yang pas. Membuat (y/n) kembali duduk dengan tidak nyaman diseberang sofa.
"Baiklah, kalau begitu, saya mulai saja wawancaranya."
.
.
..
.
..
.
.T
B
C.
.
..
.
.San: Nopal kiw kiw 😍
.
.
..
.
.10 Maret 2024
![](https://img.wattpad.com/cover/360482779-288-k982391.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ 𝓨𝓮𝓼, 𝓜𝓸𝓷𝓼𝓲𝓮𝓾𝓻? [Neuvillette X F. Reader]
Fanfiction"Kenapa kau selalu kabur setiap kali bertemu denganku?" "Insting saya bilang, Anda mau makan saya." "Eh? Ketahuan, ya?" . . . 𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽: 10 Maret 2024 𝓔𝓷𝓭 : 18 Juli 2024