42

1.1K 181 16
                                    

Hati Neuvillette terasa menghangat. Tangannya menyangga tubuh (y/n) yang sedikit linglung kala bibirnya menjelajahi leher jenjang gadis itu. Jejak kemerahan yang dia buat diatas kulit (y/n) membuatnya tersenyum puas.

Gadis ini adalah miliknya.

Kata-kata itu terus terlantun didasar jantungnya. Mengukir bahwa (y/n) adalah miliknya dan dia adalah milik (y/n). Jurang yang selama ini membatasi dirinya dan (y/n) telah terlampau. Dia akan terus mengatakan hal yang sama hingga gadis itu muak sekalipun.

Mengurung (y/n) diantara dirinya dan pagar balkon, hingga mau tidak mau (y/n) hanya bisa menerima setiap inci ciumannya.

Sesekali Neuvillette berbisik lembut, membuat tubuh gadis itu bergidik, tergelitik oleh nafas hangat Neuvillette. Mengundang tawa pelan dari mulut (y/n).

Neuvillette perlahan melepas pelukannya. Mata ungu pudar Neuvillette melihat gadis itu memeluk lengannya dengan erat.

"Ayo kembali ke dalam." Tangan Neuvillette mengusap pelipis gadis itu perlahan. "Kau pasti kedinginan."

Berjalan berdampingan, (y/n) sesekali bisa mendengar orang-orang mulai menaruh pandangan mereka pada dirinya dan Neuvillette. Wajar, Neuvillette adalah orang terpenting di Fontaine saat ini setelah Lady Furina mangkat.

"Abaikan saja mereka." Neuvillette melingkarkan tangannya dipinggang (y/n), seolah menantang siapapun yang tengah mempertanyakan tentang hubungan dirinya dengan gadis itu.

Neuvillette tahu, besok akan tersebar rumor mengenai dirinya dan (y/n). Secepatnya, Neuvillette harus membuat pengumuman mengenai pernikahan dirinya dan (y/n) kepada publik.

Lagipula, Neuvillette berencana untuk membawa (y/n) ke sarangnya dulu. Tempat Neuvillette terlahir didasar laut. Disana adalah tempat paling pas dan nyaman untuk berkembang biak. Jauh dari mata manusia yang nanti akan mempertanyakan cara (y/n) melahirkan anak mereka.

Ah, bahkan belum ada sentuhan intim dan Neuvillette sudah berpikir sejauh ini.

"Hakim Agung," (Y/n) memanggil Neuvillette yang sejak tadi tengah berpikir. Pria itu lekas melirik ke arah (y/n) yang berada di sampingnya.

"Ya?"

"Saya lapar, saya mau ambil makanan dulu." Neuvillette mengangguk melepaskan pelukannya. Meski begitu, Neuvillette tetap mengikuti gadis itu seperti anak ayam. Melihat makanan apa saja yang disukai gadis itu tanpa bertanya. Agar suatu saat nanti, Neuvillette bisa membelikan makanan yang sesuai dengan selera (y/n).

"Apa yang kau sukai?" Neuvillette melihat piring kaca yang dipegang gadis itu mulai terisi sedikit demi sedikit.
Neuvillette terus mengamati bagaimana gadis itu mencapit satu persatu kue dan dan buah potong kedalam piring.

"Saya bukan orang yang suka pilih-pilih makanan." Gadis itu bergerak dengan leluasa memasukkan lebih banyak makanan kedalam piringnya. "Anda tidak lapar?"

Neuvillette menggeleng pelan, "aku sudah makan tadi sebelum kesini." Kini keduanya berjalan kembali untuk menemukan kursi dan meja.

"Oh," Sebuah meja melingkar yang kosong akhirnya ditemukan setelah beberapa menit mencari. Keduanya duduk di atas kursi saat seorang melusine datang menghampiri mereka.

"Halo, Monsieur." Sapaan dari makhluk kecil

(Y/n) hanya diam mengamati Neuvillette dan melusine kecil berbincang. Terlihat juga melusine itu melirik kearahnya beberapa kali.

"Mengenai izin menyelam." Melusine berkata pada Neuvillette. "Sepertinya tim Freminet menemukan sesuatu."

Neuvillette menegakkan punggung saat mendengar ucapan melusine. "Apa kau sudah mengatakannya pada Duke?"

Melusine mengangguk pelan. "Sudah, tapi karena Duke sedang menjalankan pesta pernikahan jadi penelitian ditunda dulu. Duke bilang untuk melapor pada Anda, Monsieur."

Neuvillette tampak berpikir sejenak. "Baiklah, aku yang akan turun tangan masalah itu."

Melusine kemudian meminta izin untuk kembali ke posisinya. Pada (y/n), melusine kembali memandang lama. Membuat gadis itu kebingungan dengan tingkah melusine tersebut.

"Ada apa, Nona kecil?" (Y/n) bertanya. Tangannya meletakkan garpu kembali ke atas meja. "Apa kau ingin mengatakan sesuatu padaku?"

Melusine menggeleng pelan lalu kembali menatap Neuvillette. "Anda yakin dengan perempuan ini, Monsieur?"

(Y/n) tidak mengerti kenapa dirinya justru dibawa-bawa sekarang. Dengan pandangan bingung, (y/n) bisa melihat Neuvillette mengulas senyuman tipis.

"Para melusine bisa melihat tandaku dibahu (y/n). Aku yakin dengannya." Neuvillette hanya membalas dengan tenang.

"Tanda di bahu saya?" (Y/n) menatap Neuvillette. "Maksud Anda apa, Hakim Agung?"

Neuvillette menjorokkan tubuhnya agar lebih dekat pada (y/n). Dengan suara pelan Neuvillette berbisik ditelinga gadis itu.

"Tanda mating-ku padamu."

.
.
.

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

San: kemungkinan dua/tiga bulan kedepan san bakalan jarang update, soalnya mau ngurus skripsi, wish me luck okay! Semoga urusan san bisa lancar. Udah telat banget buat lulus soalnya 🥲

.
.
.

One-shot Jiyan+Gehsu Lin bakalan ada sampai akhir bulan ini, jangan lupa dibeli ya! Main bertiga ini wkwkwk 🗿

.
.
.

.
.
.

02 Juni 2024

✔️ 𝓨𝓮𝓼, 𝓜𝓸𝓷𝓼𝓲𝓮𝓾𝓻? [Neuvillette X F. Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang