45

805 184 4
                                    

Pintu rumahnya diketuk pelan, gadis yang sebelumnya tengah menyiapkan makanan itu kini berjalan keluar dari dapur. Tangannya menekan handle pintu dan membukanya. Pemandangan seekor melusine yang berdiri didepan pintunya terasa cukup asing.

"Ya?"

Dia tidak merasa pernah menyalahi aturan. Kenapa melusine kecil ini menyambangi rumahnya?

Melusine kecil membawa sebuket bunga Rainbow Rose ditangannya. Tampak tersenyum cerah saat menemukan (y/n). "Dengan Nona (Y/n) Lousianne?"

(Y/n) mengangguk pelan, "ya, itu aku. Apa ada sesuatu, Nona Melusine?"

"Monsieur Neuvillette mengirimkan ini pada Anda. Tolong diambil dan pergilah ke alamat ini." Melusine kecil memberikan buket bunga dan sebuah kertas berisi sebuah alamat.

(Y/n) membacanya dengan perlahan, menyadari tempat yang berisi didalam kertas itu terletak ditepian pantai wajahnya sontak memerah. Astaga, dia kembali teringat tentang lamaran di malam pesta pernikahan Duke.

"O-Oh... Terimakasih."

Terkadang menjadi terlalu peka membuat gadis itu sedikit kesulitan. Pasti itu! Dia akan dilamar malam ini oleh Neuvillette. Pria itu menepati janjinya akan melamar gadis itu ditepi pantai.

"Tidak masalah, Monsieur juga menitip pesan untuk menggunakan gaun dan riasan terbaik." Melusine itu lalu beranjak pergi usai berkata.

(Y/n) segera menutup pintu dengan rapat. Tubuhnya perlahan merosot dan bersender dipintu. Wajah gadis itu terasa panas seolah tengah terkena sinar mentari.

(Y/n) berdiri, memeluk surat dan buket bunga lalu berlari menuju kamarnya seperti remaja kasmaran. Yah, tidak salah sih kalau dibilang seperti itu. Toh ini juga pengalaman pertamanya dilamar Neuvillette.

(Y/n) berdiri didepan cermin rias kamarnya, mematut dirinya dengan berbagai macam gaun malam yang indah. Butiran hiasan berbentuk berlian membuatnya berkelip pelan dibagian pinggang dan bawah gaun. Gaun malam berwarna putih krem yang lembut. Bagian bahunya terbuka dengan leher bulat. Atau mungkin gaun berwarna merah tua yang serupa wine dengan bentukan pas melekuk tubuh (y/n).

"Ini saja kali, ya?"

Gadis itu butuh waktu yang cukup lama untuk menentukan gaun mana yang bisa dia gunakan.

Seksi?

Manis?

Lembut?

Atau mungkin gaun yang sangat menantang dengan bagian potongan dada rendah dan memamerkan paha mulusnya?

Gadis itu ingin membuat malam ini terasa sangat berharga dan diingat selamanya didalam hati. (Y/n) bingung, baru kali ini dia benar-benar membutuhkan Charlotte untuk membantunya memilihkan gaun.

Namun sayang, Charlotte bilang dia punya kerjaan hari ini.

Mata (y/n) bergulir, menjatuhkan pilihan pada gaun biru lembut. Panjangnya hingga mata kaki dengan renda berbentuk bunga Anyelir. Bagian bahu dan leher cukup tertutup, mengingat dia akan pergi ke pantai di malam hari, jelas angin dari laut pasti sangat dingin nantinya.

"Hmm... Yang ini saja."

(Y/n) mematut dirinya di depan kaca. Memperlihatkan dirinya yang terbalut gaun dengan bahan lembut. Gaun buatan salah satu desainer terbaik di Fontaine. Meski sudah berusia lebih dari sepuluh tahun, gaun itu tersimpan dengan rapi dan bersih. Lipatan yang ada disudut pinggang juga tali pita berwarna hitam.

"Kurasa ini cukup." Gadis itu berkacak pinggang, berpikir apa yang akan dikatain Neuvillette nanti saat melihat dirinya.

Apakah dia cantik?

Apakah dia manis?

Jujur saja, (y/n) cukup berharap pada pendapat Neuvillette. Gadis itu ingin mendengar kata itu keluar dari bibir Neuvillette. (Y/n) ingin Neuvillette membisikkannya ditelinga gadis itu hingga membuat wajahnya bersemu.

Hatinya menghangat, (y/n) segera mempersiapkan dirinya untuk Neuvillette. Membersihkan wajah dan juga memberikan beberapa perawatan rambut. Tidak butuh waktu lama untuknya bersiap, bahkan matahari sudah berganti dengan bulan. Debaran di jantungnya terasa keras saat langkah kaki justru terasa ringan. Heels setinggi lima senti itu menimbulkan suara ketukan di lantai Court of Fontaine.

Suasana temaram menyambutnya begitu sampai di alamat yang dituju. Gadis itu celingukan melihat kesana kemari. Mencari keberadaan Neuvillette disekitar bibir pantai. Matanya menemukan sebuah jalan yang dihiasi bunga. Dengan tekad dan memberanikan diri, (y/n) mulai berjalan mengikuti arah bunga yang berhamburan.

Hingga dirinya sampai pada sebuah tempat yang hanya ada sebuah meja dan dua buah kursi. Juga beberapa lilin yang disusun di atas meja.

Gadis itu menggigit pelan bibirnya yang lembut. Sebuah tangan terulur memeluk pinggangnya. Kehangatan yang familiar juga aroma manis yang menggelitik hidungnya dengan halus.

"Bagaimana? Kau suka?"

.
.
.

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

San: mau double up ga? Vote dulu sampe 150 ya 😘🌷 soalnya banyak yg baca doang ga mau ngevote ihh 😢

.
.
.

.
.
.

Wansut Jiyan+Geshulin sama Calcharo bakalan ada di Trakteer sampai akhir bulan ini, kalau udah ga ada di Trakteer dan masih ada yg mau beli boleh chat WA San yg ada di bio yaa 😋

.
.
.

.
.
.

17 Juni 2024

✔️ 𝓨𝓮𝓼, 𝓜𝓸𝓷𝓼𝓲𝓮𝓾𝓻? [Neuvillette X F. Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang