49

1.1K 172 21
                                    

Sinar bulan seolah menyirami keduanya, berdiri dibibir pantai, Neuvillette menunduk meraih belakang lutut dan punggung (y/n). Langkah kaki terasa ringan saat air laut perlahan memeluk dirinya dan sang istri.

Pelukannya terasa erat, air laut yang dingin membuat (y/n) kian merapatkan diri pada Neuvillette. Menyenderkan kepalanya di ceruk leher pria itu dan memejamkan mata.

Sedikit takut karena gelapnya lautan membuat gadis itu menggigil perlahan, namun tepukan pelan dikepalanya, penuh dengan rasa kasih sayang diberikan oleh Neuvillette padanya seorang.

"Aku disini." Suara lembut Neuvillette menenangkan debaran jantungnya.

(Y/n) percaya pada Neuvillette.

Neuvillette berkata ada sebuah tempat dimana dirinya lahir didasar lautan Fontaine. Tempat dimana puluhan Melusine turut melayani dan berkawan baik sejak dirinya kecil.

Reruntuhan dasar laut yang dibuat menjadi tempat yang nyaman bagi dirinya dan sang istri.

(Y/n) membuka matanya setelah sekian lama menahan nafas. Melihat sambutan dari berbagai macam hewan laut yang berenang disekitar mereka.

Ada sebuah bangunan yang dihias dengan pasir cahaya. Cahaya biru lembut yang memanjakan mata saat melihatnya. Neuvillette membawa (y/n) kedalam sana. Tempat dimana terdapat dinding air yang memisah. Ada oksigen yang membuat (y/n) bisa bernafas dengan nyaman.

Beberapa kepiting dan ubur-ubur  tampak berenang bebas dekat bangunan. Neuvillette masih dengan kedua lengan yang memeluk dirinya erat menuju dalam rumah.

"Selamat datang dirumah." Neuvillette berkata dengan tenang. "Mulai sekarang hingga nanti melahirkan, kita akan tinggal disini."

Beberapa Melusine datang dan mengambil barang-barang (y/n) untuk dibawa kekamar. Ada seorang Melusine yang memberikan handuk hangat untuk (y/n) juga Neuvillette.

"Monsieur, selamat datang. Anda sudah lama tidak pulang."

Neuvillette mengangguk membalas sapaan, tangannya membantu (y/n) berdiri lalu berjongkok mengusap kepala Melusine kecil dengan warna bulu coklat muda itu.

Sementara itu, (y/n) sibuk melihat lukisan-lukisan indah yang terpajang. Di sudut lukisan tertulis beberapa tanda Melusine. Kebanyakan Melusine menandai karya mereka dengan jejak telapak tangan.

"Cantik."

"Kau suka?" Neuvillette berdiri disamping (y/n). Memastikan tangannya melingkar dipinggang gadis itu. "Anak-anak Melusine sangat suka menggambar. Mereka meletakkan karya mereka disepanjang lorong. Ayo kekamar."

Neuvillette menuntun (y/n) berjalan memasuki sebuah lorong. Pemandangan lautan diluar sana membuat (y/n) takjub. Ada beberapa binatang laut yang bercahaya saat malam hari. Membuat (y/n) bisa melihat dengan cukup jelas.

"Saya masih tidak mengerti." (Y/n) kembali berbicara. "Kalau masalah hamil hingga melahirkan kenapa kita harus berada didasar lautan, Neuvi?"

Neuvillette tersenyum tipis, tangannya menarik tangan (y/n) untuk dikecup olehnya. "Karena kau akan sangat dekat dengan air saat membawa keturunan Naga Hydro. Air akan terus menjagamu dan melindungimu dari banyak hal, termasuk dari diriku."

"Dari Anda? Kenapa?"

"Naga itu teritorial. Insting kami sering kali berpikir janin adalah sesuatu yang membahayakan untuk pasangan kami." Neuvillette menjelaskan. Tangannya terulur mengusap anak rambut yang berada di pipi (y/n). "Karena itu, sebisa mungkin kau harus dekat dengan air daripada dengan diriku."

"Begitu, ya." (Y/n) melepas pegangan Neuvillette pada tangannya dan berjalan lebih dulu. "Tapi saya percaya pada Anda, Neuvi. Anda tidak menyakiti saya ataupun anak yang akan saya kandung nantinya. Anda sudah berjanji. Dan saya percaya itu. Jangan menghancurkan kepercayaan saya pada Anda, Neuvi."

Neuvillette sedikit tertegun saat (y/n) berbalik dan tersenyum manis padanya. Senyuman yang mampu menggoyahkan dirinya. Suara (y/n) yang lembut membuat kepercayaan dirinya meningkatkan. Benar, seperti yang diucapkan (y/n).

"Kau benar. Kenapa aku bertindak dan berfikir lemah saat ini, ya?" Neuvillette tertawa pelan. "Maafkan kelemahanku, (y/n)."

"Tidak masalah!" (Y/n) berjalan kembali disisi Neuvillette. Hingga sebuah pintu ganda berada didepan mereka.

"Ini kamar kita." Neuvillette melirik kearah (y/n). Mencari tanda-tanda kegugupan atau ketakutan. Namun yang didapati Neuvillette hanyalah pancaran terpesona dari mata gadis itu. Tangan Neuvillette membuka pintu ganda dan memperlihatkan sebuah kasur berukuran besar ditengah.

Langit-langit tinggi yang jika (y/n) hitung mungkin saja melebihi delapan meter. Juga lampu gantung kristal disana menerangi kamar berwarna hangat itu.

"Woah... Ini kamar Anda? Besar sekali." (Y/n) masuk dan berkeliling. Ada sebuah cermin seukuran tubuh yang diletakkan di sudut ruangan. Juga sebuah kamar ganti yang berisi lemari penuh dengan pakaian Neuvillette.

"Kamar kita." Neuvillette berdiri dibelakang (y/n), meletakkan kedua tangannya di bahu gadis itu. Hembusan nafas hangat dari Neuvillette membuat tubuh (y/n) sedikit merinding dan kembali sadar.

Hanya ada dia dan Neuvillette di ruangan ini. Ruangan yang terpisah oleh lorong panjang dari tempat para Melusine berada. Tangan Neuvillette turun menuju permukaan perut (y/n) yang hanya tertutupi sebuah kemeja usai berganti pakaian sebelum memasuki lautan tadi. Remasan pelan yang diberikan Neuvillette pada dadanya membuat (y/n) terkesiap pelan dan mengerang. (Y/n) bisa merasakan jemari Neuvillette membuka satu persatu kancing bajunya.

"Bila kusentuh disini... Kau tidak masalahkan, istriku?"

.
.
.

.
.
.


.
.
.

T
B
C

.
.
.

San: merinding Pal...😩

.
.
.

One-Shot Xavier sama Zayne udah ada di Trakteer yaa, jangan lupa dibeli dan dukung san disanaaa 😘

.
.
.

10 Juli 2024

✔️ 𝓨𝓮𝓼, 𝓜𝓸𝓷𝓼𝓲𝓮𝓾𝓻? [Neuvillette X F. Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang