Setelah berendam dengan air dengan sabun cair sebanyak setengah botol didalam bak miliknya, (y/n) kini didudukan di atas kursi rias. Charlotte tidak terlihat setengah-setengah saat dia bilang akan merias wajahnya.
(Y/n) sedikit merasa tidak nyaman saat kuas bedak menyapu pipinya dengan lembut. Ah, sensasi yang sudah setahun lebih tidak dia rasakan.
Setelah keluar dari rumah sakit, (y/n) sedikit kesulitan merias wajahnya karena tangan dan sekujur tubuhnya yang sakit. Membuatnya kembali menyimpan peralatan merias didalam kotak di lemari pakaiannya.
Pasti sudah usang, pikirnya.
(Y/n) bisa merasakan tangan Charlotte berada disekitar wajahnya. Membiarkan gadis itu bergerak sesuka hati karena mulai nyaman dengan perlakuan Charlotte.
(Y/n) melirik ke sudut mata, melihat Charlotte yang bersemangat membuatnya ingat ke setahun yang lalu. Lupakan kenangan terlebih dahulu, tampaknya Charlotte menjadi sangat kelewatan. Bagian kelopak mata (y/n) didandani dengan warna genjreng, membuat (y/n)
"Charlotte! Warna apa ini?! Ungu! Kau mau membuatku seperti badut ya!"
(Y/n) terlihat siap memakan Charlotte yang panik. Kedua tangan Charlotte mencoba menahan (y/n) yang menghentikan laju larinya.
"T-Tunggu! Aku serius, tolong dengarkan aku dulu!" Charlotte berlari kebelakang kursi. Menggunakan kursi sebagai jarak antara dirinya dan (y/n) yang mengamuk. "Rambut dan matamu berwarna gelap! Jadi aku memakai warna ungu lembut di kelopak matamu! Lihat! Warnanya serupa dengan Romaritime Flower!"
(Y/n) terdiam, tangannya bergerak mengambil kaca kecil di atas meja dan melihat dari dekat. Memang benar, warnanya cenderung lembut jika diperhatikan baik-baik. Persis seperti bunga yang mekar di kedalaman lautan Fontaine.
"Huh? Um..." (Y/n) mendadak kehilangan ucapannya. Gadis itu kini kembali duduk di atas kursi dan pasrah pada Charlotte. "Kau yakin warna ini tidak norak?"
"Kenapa? Kau khawatir dengan pandangan Monsieur?"
"Jangan sembarangan bicara!" (Y/n) sedikit menyalak, suaranya kembali padam usai membuat Charlotte cemberut dan memajukan bibirnya.
"Yah, mana tau kau agak memperhatikan pendapat Monsieur tentang penampilanmu sendiri." Charlotte kini beralih ke alat catokan rambut.
Rambut (y/n) yang hanya segaris bahu kini dibuat bergelombang dan diberi kepangan mungil di belakang. Ada hiasan kecil dari mutiara seukuran kerikil yang dijalin menggunakan uliran perak.
"Lihat kesini." Charlotte kini berdiri didepan (y/n). Tangan gadis berambut gulali itu dengan telaten menempel lipstik berwarna merah jambu. Terlihat empuk dan penuh seperti buah ceri.
"Nah! Ini dia!" Charlotte membiarkan (y/n) kembali membuka matanya. Pemandangan didepannya terlihat tidak asing. Yah, beginilah dia yang seharusnya dulu.
Gemar bersolek dan memakai pewarna bibir.
"Kau yakin ini tidak masalah?" (Y/n) bertanya sekali lagi.
"Ya, tidak masalah." Kini Charlotte terlihat mengobrak-abrik lemari pakaian (y/n) dan mengambil sesuatu dari dalam sana. "Ini dia! Gaunmu. Aku yakin pasti masih muat, lagipula berat badanmu tidak pernah bertambah ataupun berkurang, kan?"
(Y/n) mengangguk pelan, "hm... Yah, berat badanku masih sama seperti dua atau tiga tahun yang lalu."
"Oh, dimana korsetmu?"
"Ada di laci bawah."
Charlotte membawa gaun dan korset lalu diletakkan di atas kasur (y/n). (Y/n) yang sejak tadi hanya memakai baju handuk kini melepasnya dan membiarkan Charlotte membantu memakai korset dan gaun pesta.
Gaun panjang berwarna gradiasi ungu muda dan gelap. Bagian bawah berbentuk memayung dengan warna serupa langit malam yang ditaburi beberapa permata kecil.
(Y/n) berputar sekali dihadapan Charlotte untuk memastikan dirinya nyaman dalam balutan kain sutra.
"Bagaimana menurutmu?" Tanya (y/n).
"Seperti dulu. Auramu tidak pudar sedikitpun meski kau sekarang melarat." Charlotte mengacungkan jempolnya. "Aku akan pulang dulu, nanti akan ada yang menjemputmu ke pesta pernikahan Duke."
(Y/n) mengangguk, matanya melirik kearah Charlotte yang menutup pintu. Kira-kira siapa yang akan menjemputnya? Apakah itu kenalan Charlotte? Atau mungkin kenalannya di The Steambird? Entahlah, (y/n) saat ini hanya duduk di terasnya dan menguap bosan.
Hanya berselang beberapa menit, sepasang sepatu pantofel formal berada di depannya. (Y/n) segera mengangkat wajah dan menemukan siapa orang yang menjemputnya.
"Hakim Agung?"
.
.
..
.
..
.
.T
B
C.
.
.San: chapter depan mulai nih 🗿
.
.
..
.
.One-Shot Aven, Dottore, sama Baizhu bakalan ada di Trakteer sampe akhir bulan ini, kalau udah ga ada lagi bisa dibeli lewat WA ya 😋
.
.
..
.
.20 Mei 2024
![](https://img.wattpad.com/cover/360482779-288-k982391.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ 𝓨𝓮𝓼, 𝓜𝓸𝓷𝓼𝓲𝓮𝓾𝓻? [Neuvillette X F. Reader]
Fanfiction"Kenapa kau selalu kabur setiap kali bertemu denganku?" "Insting saya bilang, Anda mau makan saya." "Eh? Ketahuan, ya?" . . . 𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽: 10 Maret 2024 𝓔𝓷𝓭 : 18 Juli 2024