✔️ 𝓨𝓮𝓼, 𝓜𝓸𝓷𝓼𝓲𝓮𝓾𝓻? [Neuvillette X F. Reader]

5

(Y/n) tersedak! Menangis tidak akan mengembalikan kamera kesayangannya dari tangan sang Hakim Agung Iudex Neuvillette. Ingin rasanya membentak pria itu untuk mengembalikan miliknya. Tapi dia belum segila itu menantang orang paling penting di Fontaine.

"Huwaaaaa! Kamera ku!!!"

Charlotte kini duduk dengan menyesap teh pemberian temannya yang baru saja kembali dari desa Chenyu untuk meliput berita Lantern Rite. Siip, enaknya sampai membuat Charlotte memejamkan mata, mengabaikan raungan (y/n) diatas sofa.

"Charlotte, berhenti mengabaikanku!" (Y/n) meraih cangkir teh miliknya dan menandaskan minuman itu dalam sekali tegukan. "Teganya kau mengabaikanku!"

Charlotte tertawa canggung, lagipula kan bukan salahnya Neuvillette menyita kamera gadis itu. Yah, di pandangan Charlotte, Neuvillette tengah menyita kamera (y/n) karena sembarangan memotret orang asing.

"Aku tidak terima ini! Akan kuadukan pada Nona Furina!"

Mana mungkin Nona Furina mau mengurus hal sepele ini. Charlotte ingin mengatakan hal itu pada (y/n) tapi dia sedang tidak mau mendengar gerutuan gadis itu.

"Kau masih punya kamera lain, (y/n)." Charlotte mencoba menasehati. Memberi satu dua saran agar gadis itu berhenti memanyunkan bibir hingga lima senti.

"Ada! Tapi berat..." Gadis itu menangis lagi.

Charlotte menghembuskan nafasnya pelan. Tidak percaya bahwa gadis itu mudah sekali tertangkap basah sembarangan memotret orang, apalagi seorang Hakim Agung seperti Neuvillette. Pasti perkaranya bakalan panjang.

"Hanya kamera kecil," Charlotte meletakkan cangkir teh miliknya diatas meja. "Lagipula tidak ada foto senonoh didalamnya, 'kan? Apa yang kau khawatirkan?"

Mendadak (y/n) hening. Wajahnya memerah merona mendengar ucapan Charlotte yang seperti tepat sasaran.

"Benar 'kan?" Charlotte mulai tersenyum gugup. Tidak mungkin (y/n) menyimpan foto fulgar didalam kamera yang tengah disita oleh Neuvillette. "Tolong jangan membuatku ikutan khawatir?"

Charlotte berdiri, wajahnya terlihat kaku dan tidak senang saat mengambil bantalan sofa. "Katakan, kau tidak benar-benar memotret hal-hal aneh didalam kamera itu?"

(Y/n) panik, gadis itu beringsut mundur hingga ujung sofa, "sebentar! Itu tidak sepenuhnya tak senonoh! Aku berani bersumpah itu tidak sepenuhnya seperti yang kau pikirkan!"

Charlotte naik pitam, "kau sudah gila ya!?" Dalam pikiran Charlotte, (y/n) sudah sangat kelewatan, bagaimana jika Neuvillette melihat foto tidak senonoh (y/n)?

"Aku bersumpah! Dengarkan aku dulu dan letakkan kembali bantal sofa itu!" (Y/n) mencoba bersembunyi dibelakang sofa, menghindar dari pukulan Charlotte yang gemas padanya. "Kau ingat bekas luka didadaku?! Aku hanya memotret itu!"

Charlotte dengan nafas tersengal-sengal akhirnya berhenti mencoba mengejar dan memukul (y/n). "Bekas luka?"

"Iya!" (Y/n) mengangguk dengan cepat. "Bekas luka itu kupotret agar tahu perkembangan penyembuhannya, aku bersumpah hanya dada! Tidak lebih!"

"Hanya dada?! Maksudmu payudara?!"

"Aaaa! Tolong jangan menghakimiku!" (Y/n) kini turut kesal saat mencoba mengambil bantal sofa dari tangan Charlotte. "Dadaku- maksudku, payudaraku tidak sepenuhnya terekspos! Hanya bagian bekas luka saja... Aku juga tidak mau memotret tubuhnya sendiri! Itu beresiko!"

Charlotte kini duduk kembali diatas sofa, menegak habis tehnya dalam sekali tegukan. "Jadi itu alasanmu panik saat Iudex menyita kameramu? Huh!"

"Ayolah, Char, bantu aku mendapatkan kembali kameraku darinya..." (Y/n) menatap memohon pada Charlotte. "Kalau Hakim Agung sampai melihat potret dadaku, aku pasti tidak bisa menikah lagi nantinya."

Charlotte mau tidak mau akhirnya ikut membantu. Masa depan sahabatnya dipertaruhkan disini. Dan tentu saja, kalau berita ini sampai terdengar oleh Euphrasie, dikhawatirkan (y/n) bisa saja dipecat tanpa pesangon.

"Baiklah, aku bantu sebisa ku!" Charlotte mengusap wajahnya. Ikutan frustasi setelah tahu alasan jelas mengapa sahabatnya ini sangat panik. "Ah... Pasti sangat sulit..."

"Tolong akuuuu!"

.
.
.

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

.
.
.

San: wkwkwkwkwk ketahuan kan alasan kenapa yeen panik banget pas Nopal ngambil kameranya 🤣🤣

.
.
.

.
.
.

14 Maret 2024