Chapter 9

974 42 3
                                    

Nata segera menuju ke dapur untuk membuat minuman untuk Mayor Teddy dan dirinya

"Yahh persediaan air panas di tremos udah habis, harus rebus air dulu, makin lama deh" malas Nata

Tapi Nata tetap ingin merebus air untuk menyeduh teh. Nata menunggu air mendidih, ia tinggal mengecek lemari makanan apakah ada cemilan dan benar saja ia melihat 1 pack roti tawar dan sebuah toples selai stroberi

"Ada roti sama selai nih, emm bikin roti bakar deh" ucap Nata

Akhirnya teh hangat & sepiring roti bakar disajikan di piring yang sudah disiapkan oleh Nata

SKIP TERAS
"Ini Pak minumnya, kebetulan tadi ada roti di lemari cemilan karena tinggal dikit saya jadikan roti bakar" ucap Nata dengan tersenyum
"Makasih ya Nat" ucap Mayor Teddy
"Iya Pak" ucap Nata

"Ehh duduk sini lho Nat, katanya kita mau ngobrol ngobrol" ucap Mayor Teddy sembari menarik kursi yang ada di sebelah kursi dirinya
"Nggak papa Pak?" tanya Nata
"Nggak papa Nata, masa kita ngobrol harus jauh jauhan, kan nggak mungkin Nat" jawab Mayor Teddy

Nata mencoba mendekat untuk duduk di dekat Mayor Teddy, entah mengapa dirinya sangat gugup sangat dekat Mayor Teddy

Di malam yang lumayan dingin itu membuat angin menari nari dan menyapu rambut Nata, dengan reflek Mayor Teddy dengan sigap membenarkan rambut Nata yang berantakan terkena angin

"Eh Pak" ucap Nata terkaget

Bagaimana tidak terkaget, Secara tiba tiba wajah Mayor Teddy berdekatan dengan wajah Nata
*bayangkan kalo kalian di posisi nata*

"Maaf banget Nat saya lancang sekali, masa rambut berantakan dibiarkan gitu jadi saya itu reflek lihatnya" ucap Mayor Teddy dengan salah tingkah

"I-iya n-nggak papa Pak santai aja, makasih ya Pak sudah dibenarkan rambut saya ini" ucap Nata dengan senyum

Suasana menjadi hening.
Tiba tibaaaa...........

"Nat"
"Pak"

Benar saja mereka sama sama bersahutan saat memanggil

"Kamu dulu saja yang bicara, Nat" ucap Mayor Teddy

"Emm tidak, mending bapak dulu" sungkan Nata

"Baiklah saya dulu, kamu itu kuliah ambil jurusan apa?" Tanya Mayor Teddy

"Saya jurusan Terapan Pertahanan Pak, emang ada apa?" jawab Nata

"Terapan Pertahanan? Wahh, jarang lho ada yang ambil jurusan itu, kebetulan saya juga waktu S1 ambil jurusan itu juga" Jelas Mayor Teddy

"Sekarang bapak lanjut pendidikan apa gimana?" Tanya Nata

"Saya malah sudah dapat gelar sarjana S2, Nat" Jawab Mayor Teddy

"Wahh, keren sekali masih muda udah dapet gelar sarjana 2 kali, pangkat juga udah tinggi, beda lagi kalau saya" ucap Nata dengan tertawa kecil

"Kamu itu juga sudah keren diumur kamu yang dibilang muda, udah lulus S1 di jurusan yang katanya jarang peminatnya dan katanya kamu jadi lulusan terbaik di kampus kamu, setelah itu dapat panggilan langsung buat jadi asisten Bapak Menhan. Coba aja kamu nggak lulusan terbaik di kampus, apakah bisa kerja disini?" Jelas Mayor Teddy dengan mengapresiasi pencapaian Nata

"Benar juga kata bapak" jawab Nata

"Kalau boleh tahu kamu umur berapa, Nat?" tanya Mayor Teddy

"Saya baru 22 tahun, Kalo bapak sendiri umurnya?" Tanya Nata kembali

Awalnya Mayor Teddy tertawa dengan pertanyaan Nata tadi.

"Mengapa bapak tertawa?" Tanya Nata

"Nggak salah kamu nanya umur saya?" Ucap Mayor Teddy

"Tidak kok Pak, memang kenapa?" Ucap Nata

"Saya usia 33 tahun, Nat" Ucap Mayor Teddy

Nata hanya mengangguk setuju

"Emang kenapa Nat? Kelihatan tua ya? Ya maklum udah pernah nikah, makanya gini" ucap Mayor Teddy

"Tidak kok Pak, tapi saya heran itu umur bapak, maaf ya Pak, soalnya wajah bapak tidak pas dengan usianya" ucap Nata

"Iya benar kan? Muka saya lebih tua dari usia saya" jawab Mayor Teddy

"Tidak kok Pak, saya pikir bapak masih dibawah 30 tahunan, soalnya mukanya masih kelihatan awet gitu" ucap Nata dengan terus terang

"Tapi maaf banget, tadi bapak bicara "maklum udah pernah nikah". Memang sekarang gimana pernikahan bapak? Kalo tidak bisa jawab jangan dijawab Pak, kasihan malah jadi beban bapak sendiri" ucap Nata

"Yaudah saya akan cerita" ucap Mayor Teddy

"Memang bapak tidak keberatan untuk cerita?" Tanya Nata

"Sama sekali tidak kok Nat" ucap Mayor Teddy

"Baiklah, sekali lagi maaf ya Pak" ucap Nata dengan rasa bersalah

"Tidak apa Nata, justru ini saya harus cerita daripada kamu dengar dari orang orang dan beritanya malah nggak sesuai dengan nyata" ucap Mayor Teddy

"Jadi gini, dulu saya.................















CIEEE NUNGGUIN YA?? Ayo dong minta vote, like, Share, follow dan komen saran kritik

Love Me, Major.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang