Chapter 31

605 29 1
                                    

Pagi cerah telah tiba, mentari telah tersenyum yang sinarnya menembus mata.

Akhirnya Nata terbangun lebih awal dan ia terkaget karena posisi tidur dirinya yang berada dipelukan Teddy.

"Astagaaa! Apa inii, gua diapain sama ni orang" dalam hati Nata

Nata segera berpindah dari pelukan Teddy dan bersiap untuk membantu Elia ( ibu Nata ) di dapur.

DI DAPUR!
Nata melihat Elia dan Vivi yang sedang memasak, ya pasti Nata terlambat membantu mereka.

"Ada yang perlu Nata bantu?" ucap Nata
"Ehem siapa tuch yang habis tidur pelukan di ruang tamu" julid mulut Vivi

Nata terdiam dan mengabaikan ocehan Vivi.

"Itu denger apa pura-pura nggak denger yak? Kalo pura-pura gua sumpahin jadi tuli nih orang" ucap Vivi
"Ada yang nyindir? Hadir nihh" ucap Nata tertawa
"Owalah masih bisa denger ya?" ucap Vivi
"Dikira gua tuli?" ucap Nata
"Lalu?" ucap Vivi
"Kalo dah tahu ngapain pake nanya?!" tegas Nata
"Tahu apaan?" ucap Vivi
"Nggak usah pake nanya lo" ucap Nata
"Kamu sama Teddy tadi malam diruang tamu habis ngapain, Nat" ucap Elia

Nata seketika terbelalak dan terdiam saat mendengar ucapan sang ibu

"Em anu mah... ( gugup Nata )
"Apa hayo?" ucap Vivi yang menakut-nakuti Nata
"Kalian abis ngapain Nata?" ucap Elia
"Itu mah, semalem masted mau tidur sama Nata, terus aku tolak tapi dia memaksa mah" ucap Nata
"Prett mana ada mah, mbak Nata bohong itu" ucap Vivi
"Kayak tau aslinya aja kamu itu" ucap Nata menyipitkan matanya
"Lho masio aku ora reti asline tapi seko raimu, aku wes reti polah karo kelakuan ne awakmu mbak" ucap Vivi
( loh meskipun aku nggak tahu aslinya tapi dari wajahmu, aku udah tahu tingkah dan kelakuan dirimu mbak )
"Halah mbok kiro raiku iki modelan opo jal?" ucap Nata
( halah kamu kira mukaku ini modelan apaan coba? )
"Modal ora ayu tapi kok yo tibo ne karo duda" ucap Vivi
( Modal nggak cantik tapi kok jatuhnya sama duda )
"Lambemu jogonen yo!" Tegas Nata
( mulutmu dijaga ya! )
"Lho aku iki muni fakta lho mbak, Iyo kan mah?" ucap Vivi yang mencari pembelaan pada Elia, namun sayangnya tak dihiraukan Elia
"Kasihanne nemen leh, gak dibelain sama mama" ucap Nata meledek
( Kasihan sekali lah )
"Halah duda kok mbok senengi mbak" ucap Vivi
( halah duda kok kamu sukai mbak )
"Lha gene? Masalah kanggo awakmu tah?" ucap Nata
( lha gimana? Masalah buat dirimu ya? )
"Ketoke piye ngono lho, kalo nemu calon bojo sing umure rodok jauh" ucap Vivi
( kelihatannya gimana gitu loh, kalo nemu calon suami yang umurnya agak jauh )
"Daripada dirimu belum dapat?" ucap Nata
"Eh Btw kalian berdua beda berapa tahun?" ucap Vivi
"Umurku 22 kalo masted 33" ucap Nata
"Byusettt" ucap Vivi terkaget
"Lha kowe iso meneng opo ora tah?" ucap Nata
( lha kamu bisa diam apa nggak? )
"Aku shock dikit, selebihnya shak shik shok" ucap Vivi
"Gak lucu!" ucap Nata meninggalkan dapur
"Mau kemana Nduk?" ucap Elia
"Mandi sama bersih-bersih kamar, pasti diberantakin pipip!" ucap Nata
"Nggak loh mbak" ucap Vivi

Nata menghiraukannya dan berlanjut membersihkan diri ke kamarnya.

Dan 30 menit kemudian..
Nata keluar dari kamarnya dan berkumpul ke ruang makan untuk sarapan bersama.

"Nah ini yang dicari-cari" ucap Hendra
"Apa sih pah?" ucap Nata
"Udah Nat, sekarang kamu duduk disamping Teddy aja sana" ucap Elia
"Jangan nolak ya mbak" ucap Vivi
"Nggak nolak" ucap Nata ketus
"Lha mukamu itu kayak ditekuk? Ini masih pagi mbak, apalagi ada masted tuh masa harus lesu sih mbak" ucap Vivi
"Apaan sih, kalo nggak tau mending lo diem aja" ucap Nata

Love Me, Major.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang