WARNING!! Chapter ini bakalan sedikit lebih panjang dari chapter yang lain, diharap jangan pada bosan ya! Thanks
HAPPY READING 🤗KEESOKAN HARI
Tanpa sadar Nata terbangun dari tidurnya Nata segera mengambil handphone yang berada di atas laci tepat disamping tempat tidurnya sambil mengucek matanya. Ternyata, jam itu menunjukkan pukul 05.10 pagi"Baru jam segini, bangun nggak ya?" gunam Nata
"Bangun lah ya biar kelihatan rajin, mulai sekarang kan aku jarang tinggal dirumah jadi sebisa mungkin aku harus rajin" ucap NataSetelah itu, dirinya beranjak dari tempat tidur dan membersihkan ranjangnya lalu bergegas untuk mandi dan bersiap
Pukul 05.30 pagi. Nata sudah keluar dari kamarnya dan tempat pertama ia kunjungi adalah dapur.
"Selamat pagi mbak Nata" ucap perempuan yang berada didapur, siapa lagi kalo tidak pembantu dirumah Kertanegara yang bernama mbak Yanti.
"Pagi juga mbak, mari mbak saya bantu masak biar cepat selesainya" ucap Nata
"Nggak usah kan mbak Nata udah punya posisi kerja sendiri, untuk memasak kan itu tugas saya" ucap mbak Yanti
"Nggak papa mbak kasihan juga kalo mbaknya kecapekan, lagian saya bangun jam segini juga pingin lihat suasana di Kertanegara saat pagi" ucap Nata
"Suasana disini ya begini mulai pukul setengah 4, saya persiapan masak buat sarapan. Kalo diluar rumah biasanya pukul 5 pagi ada Pak Teddy dan ajudan bapak yang lain sudah mulai bangun dan bersantai diteras belakang kalau tidak ya didepan rumah" jelas mbak Yanti
"Kalo bapak Prabowo biasanya pagi gimana mbak?" Tanya Nata
"Biasanya bapak jam segini sudah bangun habis itu bermain sama Bobby kucing kesayangan bapak di ruang keluarga sambil menunggu sarapan" lanjut mbak YantiSetelah Nata dan mbak Yanti berbicara panjang lebar, akhirnya mereka melanjutkan aktivitas kembali. Tak lama, Nata merasa cukup karena semua pekerjaan sudah diambil alih mbak Yanti. Maka, Nata berjalan menuju ruang makan untuk membersihkan tempat yang akan digunakan sarapan
"Mbak, saya mau membersihkan ruang makan dulu" ucap Nata
"Baik mbak" ucap mbak YantiPada saat Nata membersihkan ruang makan, datanglah Pak Prabowo
"Renata, kamu kenapa disini? Ini kan tugasnya pembantu, memang dia nya kemana?" Tanya bapak
"Eh bapak, sebenarnya Mbak Yanti ada kok Pak tapi lagi di dapur memang sengaja saya bangun pagi buat membantu saja" ucap Nata yang memberhentikan aktivitasnya sejenak
"Memang kamu tidak papa?" Tanya bapak
"Sama sekali tidak kok Pak" jawab Nata
"Bapak mau sarapan sekarang?" Tanya Nata
"Memang sudah siap sarapannya, nak?" ucap bapak
"Tadi pas saya datang ke dapur dah disiapkan" ucap Nata
"Yaudah sekarang saja tapi saya mau panggil para ajudan saya dulu" ucap bapak
"Bapak duduk saja sambil menunggu, habis itu saya panggilkan" ucap Nata
"Makasih banyak ya nak, saya bangga punya asisten seperti kamu, jika boleh saya mau mengganggap kamu seperti anak saya sendiri, saya ingin sekali mempunyai anak perempuan maka dari itu saya mencari asisten perempuan" jelas bapak
"Boleh saja kok Pak, jika bapak tidak keberatan" ucap Nata sembari tersenyum
"Tentu saja saya tidak keberatan" ucap bapak
"Mohon izin Pak, kalau begitu saya ingin ke dapur buat mengecek masakannya dahulu, setelah itu saya memanggil Pak Teddy dan yang lainnya" ucap Nata
"Baik silahkan" ucap bapakNata meninggalkan ruang makan, lalu ia pergi ke dapur untuk memanggil mbak Yanti agar makanannya segera disajikan
"Mbak Yanti, saya udah selesai bersih bersih ruang makan. Makanannya sudah matang kan? Kalo sudah langsung bawa ke meja sekarang, bapak dah menunggu, saya mau memanggil para ajudannya bapak " ucap Nata
"Baik mbak, saya siapkan segera" ucap mbak Yanti dengan cepat menyajikan makananNata segera memanggil para ajudan bapak dan ternyata mereka sedang ada di ruang santai
Di ruangan itu kebetulan ada Rizky, Rajif, Agung, Deril dan tentunya Pak Mayor TeddyTiba tiba ada salah satu ajudan bapak yang sadar jika ada Nata disana, dan berkata:
"Eh ada Renata, selamat pagi" ucap mas Rizky dan mas deril dengan kompak
"Renata, kamu ada perlu apa?" tanya mas Agung
Nata yang belum sempat menjawab pertanyaan itu, ada salah satu orang yang memotong pembicaraan
"Aduh neng, kamu pagi pagi dah cantik mau kemana? Abang rajif anter ya" goda rajifKarena rizky dan deril tak kuat melihat kelakuan rajif, dengan sengaja dirinya melempar bantal yang tepat disamping nya.
*BUGH!
Rajif hanya bisa meringis kesakitan karena wajah nya telah sakit terkena lemparan bantal mas Rizky
"Mampus" ucap Mayor Teddy yang selalu tanpa ekspresiSetelah itu rajif sudah tidak berani untuk melakukan yang aneh aneh karena ia trauma akibat lemparan bantal yang amat keras dari Rizky dan Deril
"Kamu ada apa kesini?" Ketus Mayor Teddy
"Saya kesini ingin memberitahu kalau sarapan nya sudah siap dan ditunggu oleh bapak di ruang makan" ucap Nata
"Baiklah, nanti saya dan mereka akan segera menyusul" ucap Mayor Teddy
"Iya Pak" ucap NataDI RUANG MAKAN:
"Sudah saya panggilkan semuanya Pak" ucap Nata
"Makasih ya nak" ucap bapak
"Sama sama Pak" ucap NataTak lama setelah itu, para ajudan bapak telah tiba di ruang makan
"Kalian habis ngapain saja? Loh rajif mana?" Tanya bapak
"Rajif ngambek Pak" ucap Mayor Teddy
"Kenapa dia ngambek?" Tanya bapak
"Iya begitu dia ngambek karena kelakuan dia sendiri" jelas Rizky
"Sekarang dia kemana?" Tanya bapak
"Dia keluar bareng Lino Pak" ucap Deril
"Setidaknya dia nggak pergi kemana mana, sudah mari segera sarapan, kebetulan ini yang masak Nata sendiri" canda bapak
"Lah? Mbak Yanti kemana Pak?" Tanya ucap Agung
"Mbak Yanti ada kok tapi tadi saya bantu bantu masak biar cepat selesai" ucap Nata
"Wahh idaman sekali ya, nggak salah bapak pilih Renata buat jadi asisten bapak" ucap Rizky
"Beruntung sih yang jadi suaminya Renata kelak" ucap Agung
"Mas Rizky dan Mas Agung bisa aja" ucap Nata dengan tertawa kecilPada saat itu juga terlihat wajah Mayor Teddy sedikit kesal karena cemburu dengan Nata yang merespon Rizky seperti itu dan ekspresi tersebut langsung diketahui oleh bapak
"Sudah stop, kasihan Nata ini dia masih baru kalian jangan aneh aneh, takutnya dia belum terbiasa dengan lingkungan disini, maafkan ajudan saya ini ya nak" ucap Bapak
"Tidak apa apa, Pak" ucap NataSetelah itu mereka melanjutkan sarapan sampai selesai
"Tidak menyangka masakan Nata ini enak sekali, apalagi ini masakan favorit saya sekali lagi Terimakasih ya Nak" ucap Bapak
"Bagaimana respon kalian semua tentang masakan Nata?" Tanya bapak
"Masakan Nata enak sekali, hampir sama dengan masakannya mbak Yanti" ucap Deril
"Sering sering masakin Bapak dan kita semua ya Nat, masakan kamu mantap" ucap Agung
"Kasihan kalo mbak Yanti sering masak biar sesekali Nata yang memasak buat kita, makasih ya Nata" ucap RizkySaat itu Mayor Teddy hanya bisa terdiam dengan ekspresi kesal dengan para kawan kawannya karena berperilaku seperti itu
Lagi dan lagi, Bapak menyadari gerak gerik Mayor Teddy
"Teddy? Kenapa kamu diam saja? Gimana respon kamu?" Tanya Bapak
"Maaf Pak, saya tidak ada apa apa, respon saya ikut saja sama yang lain, sudah begitu saja" ucap Mayor Teddy
"Bagaimana agenda saya selanjutnya?" Tanya Bapak
"Bukannya bapak ada agenda untuk berjumpa dengan Bapak SBY pada siang ini?" ucap Nata
"Berarti kita berangkat kapan?" ucap bapak
"Sekitar jam 11 siang, di kediaman Bapak SBY" ucap Mayor Teddy
"Baiklah, kalau begitu siapkan apa yang mau dibawa nanti" ucap Bapak
"Apakah ada dresscode?" tanya Nata
"Tidak usah, yang penting formal, rapi dan sopan" ucap Mayor Teddy
"Baiklah kalo begitu kalian bersiap-siap dari sekarang biar tidak buru buru" ucap Bapak
"Baik Pak" serentak para ajudanSetelah itu, Bapak dan Para Ajudannya bubar dari tempat makan untuk segera bersiap siap
TAMAT!! Makasih banyak guys sudah mau baca sampai akhir, maaf banget jika ada beberapa kata yang typo atau kurang pas. Penting kalo ada kritik dan saran boleh disampaikan
@reestory_
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Major.
RomansaWARNING!! HANYA KHAYALAN! Cerita ini murni khayalan, hanya saja ada beberapa bagian yang sama dengan kisah nyata Renata Putri Argasandhi yang kerap disapa Nata merupakan seorang wanita manis & sederhana, yang lahir di Jawa, saat ini telah selesai...