Chapter 13

765 38 3
                                    

Pukul 04.45 Nata terbangun dan segera beranjak dari tempat tidurnya, seperti biasa ia ingin membantu Mbak Yanti didapur.

Namun pada saat Nata berjalan kearah dapur, Nata bertemu Mayor Teddy yang tampak rapi

"Selamat pagi, Pak Teddy" ucap Nata
"Selamat pagi juga, Btw kamu mau kemana?" ucap Mayor Teddy
"Seperti biasa, Pak. Saya mau ke dapur membantu Mbak Yanti" jawab Nata
"Nah Pak Teddy sendiri mau kemana? tampaknya rapi gitu" tanya Nata
"Saya mau jogging sekitar rumah" jawab Mayor Teddy
Nata mengangguk setuju
"Apakah kamu mau jogging sama saya? Biar ada refreshing dikit gitu" ucap Mayor Teddy
"Boleh saja, jika Bapak sendiri tidak keberatan" ucap Nata
"Yaudah, ayo kita berangkat, nanti keburu siang" ucap Mayor Teddy

Nata dan Mayor Teddy jogging bersama mengelilingi komplek rumah Kertanegara sembari menikmati sinar mentari dan diselingi obrolan santai dari mereka berdua.

"Apakah kamu tidak lelah, Nat?" Tanya Mayor Teddy
"Saya merasa tidak lelah kok, Pak" ucap Nata
"Ayo kita duduk disana" ucap Mayor Teddy menunjuk sebuah bangku di taman komplek

Pada saat mereka duduk berdua disana, seketika suasana menjadi canggung
Tak lama dari mereka ada yang membuka pembicaraan.

"Ini ada orang loh, masa dianggurin minimal diajak ngobrol gitu" ucap Mayor Teddy
"Ehh iya lupa, ya maaf Pak habisnya saya tidak tahu apa yang dibicarakan" ucap Nata
"Bebas saja kamu mau ngobrol apapun" ucap Mayor Teddy
"Iya Pak, tapi ya sama saja agak canggung apalagi Bapak ini atasan saya, ibaratnya kalau saya bicara ini itu takut salah gitu" ucap Nata
"Ngapain kamu canggung? Saya dan kamu sudah kenal lama, kamu hampir 2 bulan kerja bareng bapak loh, walaupun saya ini atasan kamu tapi ya santai saja, masa iya momen seperti ini kita harus formal, ada saatnya untuk profesional kok" ucap Mayor Teddy

Nata seketika terdiam sejenak dan memikirkan omongan Atasannya itu, tak lama Nata kembali merespon obrolan tersebut.

"Takutnya saya dicap tidak sopan dengan atasan gitu" ucap Nata
"Emang selama ini kinerja kamu sama Bapak gimana?" tanya Mayor Teddy
"Iya begini lah, Namanya manusia ada baik buruknya, menurut penilaian orang saja seperti Pak Teddy ini" ucap Nata
"Haha sekarang masih aja ada orang yang modelannya kayak kamu" ucap Mayor Teddy dengan tertawa
"Memang ada apa, Pak?" heran Nata
"Coba tatap saya dan dengarkan omongan saya sejenak" ucap Mayor Teddy

Nata mendengar perkataan Mayor Teddy seketika membuatnya diam tak berkutik
Mayor Teddy yang melihat Nata sedang terpaku diam, ia secara reflek merangkul pundak dan menatap dalam Nata

*JLEBB
Nata terdiam.....

"Kenapa diam?" ucap Mayor Teddy
"Ehh ti-tidak kok Pak, ini tangan Bapak sampai sini loh" canggung Nata
"Ya biarin dulu, dengarkan omongan saya" ucap Mayor Teddy
"Boleh diulang kah omongan Bapak tadi?" tanya Nata

Mayor Teddy hanya bisa menghela nafas

"Bapak kenapa?" tanya Nata
"Nata, lain kali kalau ada orang bicara didengar baik-baik" ucap Mayor Teddy
"Iya maaf Pak, lagian saya tidak fokus karena tiba tiba tangan Bapak di pundak saya gini" ucap Nata
"Nih saya lepasin, sekarang dah fokus kan?" ucap Mayor Teddy
"Sudah terlambat Pak, udah buyar kemana mana fokus saya ini" ucap Nata
"Ya sudah maafin saya ya" ucap Mayor Teddy tertawa puas sembari tangannya mengacak-acak rambut Nata

Nata yang menyadari hal itu seketika langsung terdiam tak bisa melakukan apa apa
"Gimana nggak makin cinta kalo kelakuannya kek gini, ayo Renata! Kamu masih normal, jangan sampe lu kepincut duda" batin Nata yang berteriak tak karuan

Wajah Nata yang terdiam dan memerah, seketika Mayor Teddy semakin gemas dengan Nata.

"Kamu kenapa, Nata?" ucap Mayor Teddy dengan lembut

Nata mendengarnya kembali, jiwa raganya serasa ingin hilang setengah

"Anjirrr, kenapa dia pake nanya keadaan gue, mana nada bicaranya pingin ajak nikah, bisa nggak sih gue pingsan ditempat? wahh duda satu ini sangat meresahkan tapi gue malah makin meleleh kalo deket dia" batin Nata yang bergejolak

Dengan tak sabar, Mayor Teddy menjentikkan jarinya tepat di depan wajah Nata untuk menyadarkan lamunan Nata

"E-ehh iya Pak, ada apa?" canggung Nata kembali
"Kamu ini banyak ngelamun, memang mikir apa?" tanya Mayor Teddy
"Tidak ada" ucap Nata singkat
"Nah itu kenapa pipi kamu merah" ucap Mayor Teddy
"Masa iya sih Pak?" ucap Nata
"Iya Nata" ucap Mayor Teddy seketika memegang wajah Nata yang memerah
"Ehh tidak usah pegang Pak, paling ini kena cahaya matahari" ucap Nata menolak
"Yaudah kalau gitu, ayo kita pulang takut Bapak nyariin kita" ucap Mayor Teddy

SKIP: Mayor Teddy dan Nata telah tiba di rumah

"Kok sepi ya?" ucap Nata
"Ayo ke ruang makan, siapa tahu mereka disana" ucap Mayor Teddy

Mereka berdua setiba di ruang makan, terlihatlah ada Bapak Prabowo, Rizky, Agung, Deril, Rajif sedang berbincang

Rajif yang menyadari kedatangan mereka, seperti biasa ia membuat kehebohan
"Ehem ada yang habis berduaan nih" ucap rajif
"Lu nggak usah mulai deh, jif. Masih pagi ini" ucap Rizky yang fokus dengan piringnya
"Mulai dah si rajif" ucap Agung
"Lah kalian lihatlah itu" ucap Rajif menunjuk Nata dan Mayor Teddy yang baru datang

Seketika seisi ruangan itu melihat mereka
"Eh eh, habis dari mana ini abangku? Mana bawa cewek pula" ucap Deril
"Udah mulai ada tanda nih" ucap Agung
"Wah parah Pak Teddy ini" ucap Rizky yang tidak jadi melahap makanannya

Namun apa respon Mayor Teddy terhadap mereka yang kelakuannya sangat random ini, ya benar Mayor Teddy tidak merespon kelakuan mereka ini

"Permisi dan maaf Bapak, Apakah Bapak menunggu Saya dan Nata sudah lama?" ucap Mayor Teddy
"Teddy, belum terlalu lama juga, memang kalian berdua habis dari mana?" tanya Bapak
"Maafkan Saya dan Pak Teddy, Pak. sejak pagi tadi kami jogging bersama, saya pikir Pak Teddy sudah izin kepada Bapak " ucap Nata
"Tidak masalah akan hal itu, mari kita sarapan bersama" ucap Bapak

Setelah itu, mereka melanjutkan sarapan bersama





TAMAT!!! Jangan lupa tunggu di chapter selanjutnya
Thanks 🫶✌️
@reestory_

Love Me, Major.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang