Chapter 14

742 43 2
                                    

SKIP PUKUL 13.58 SIANG HARI
Seperti biasa para pegawai Bapak Prabowo sedang santai karena semua pekerjaan mereka telah selesai lebih awal dan biasa berkumpul di ruang santai sembari berbincang-bincang.

"Ehh gue kok ngerasa Nata sama Pak Teddy ada hubungan lebih dari partner kerja, kalian juga mikir gitu nggak sih" ucap Rajif
"Kan mulai bapaknya si Mojo ini" ucap Rizky dengan muka malasnya
"Masa iya sih jif, yang bener aja lah jangan sampe Pak Mayor denger gosip ini, dahlah gue nggak ikutan" ucap Agung
"Woy rajif Saputra! Lu bisa nggak usah mulai masalah duluan, jangan jangan lu cemburu karena Pak Teddy bisa deket Nata? " ucap Deril
"Bukan mulai masalah ataupun itu bang tapi ini seriusan, masa sih kalian nggak pada nyadar?" ucap rajif
"Nata ini masih tergolong anak baru loh, jangan sampai dia nggak nyaman sama tingkah kalian" ucap Rendy
"Iya juga Nata masih baru disini tapi coba kalian simak omonganku ini? Masa sih Pak Teddy yang dinginnya maasyallah gitu kalo di semua orang, tiba tiba ada kehadiran Nata beliau bisa jadi seenjoy itu" ucap Rajif

Seketika Agung, Rendy, Deril dan Rizky terdiam dan mencoba mencerna pembicaraan yang dilontarkan oleh rajif

Tak lama, salah satu diantara mereka ada yang angkat bicara kembali

"Tapi ada benarnya juga omongan kamu itu jif, gue nggak curiga tapi ada yang masuk akal gitu" ucap Rizky
"Udahlah kalian jangan curiga yang negatif, kalian tau kan Teddy gimana kalo ketemu orang yang merasa satu frekuensi sama dia, mungkin saja Teddy merasa Nata itu satu frekuensi sama dia, dari latar pendidikannya saja mereka sama, nggak hanya sama Nata saja dia pas ketemu Mbak Nana dan Ibu Tia juga seakrab itu" ucap Rendy meyakinkan para rekannya itu

Agung, Rizky, Deril dan Rajif terdiam dan menangguk percaya dengan ucapan Rendy

Suasana hening seketika, Disusul dengan kedatangan Pak Prabowo diruang santai

"Selamat siang menjelang sore" ucap Bapak
"Selamat siang juga, Bapak" ucap seluruh rekan yang ada disana
"Ngomong ngomong tadi saya dengar tipis tipis kalian sedang membahas Teddy, ada apa dengan dia?" tanya Bapak
"T-tidak ada yang bahas kok, Pak" ucap Rajif mengelak
"Apa benar, Rizky?" ucap Bapak

Rizky hanya bisa menatap Rajif

"Yaelah jif, lu jujur saja nape dah" bisik Agung kepada Rajif
"Coba lu aja yang ngomong" ucap Rajif
"Kan lu yang nimbulin topik ini ya Tuhann" ucap Rizky
"Hush ntar gue beliin vitamin buat Mojo yak" bisik Deril

Rajif diam sejenak menghela nafas dan mencoba untuk berbicara

"Jadi gini, Pak. saya akhir akhir ini sedikit ada curiga tentang keakraban Nata dan Pak Mayor" ucap Rajif
"Apa maksud kamu, rajif?" ucap Bapak
"Iya begitu deh, Pak. Sebelumnya Pak Mayor ini dinginnya nauzubillah tapi pada saat bersama Nata kulkas 1000 pintu seketika hancur, Pak" jelas Rajif
"Iya baguslah kalau mereka akrab, secara dari bidangnya pun mereka sama" ucap Bapak

Rajif mengangguk percaya dan mereka mengalihkan topik pembahasan yang lebih penting

Teddy POV
Setelah membersihkan diri dari segala kelelahan hari ini, pada akhirnya ia segera menghempaskan tubuhnya di ranjang karena sangat kelelahan akibat jadwal yang amat padat akhir-akhir ini

"Capeknya" ucap Mayor Teddy sembari membuka handphone diatas laci samping ranjang

Tiba tiba dirinya mengingat sesuatu dan akhirnya ia.....





















Asek nungguin ya, ayo dong tinggalin jejak biar Author nya rajin upload hehe, thanks 🫶

Love Me, Major.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang