8. Jadi?

701 72 15
                                    

" Jis kenapasih beberapa hari ini gue lihat lo kaya jadi pindiem gitu? Lo lagi ada masalah ya?" Tanya Seulgi. Keduannya sedang berada di kantin.

" Nggak kenapa - napa." Jisoo menusukkan bulatan daging itu dan memasukannya ke dalam mulut.

Bohong, Jisoo sedang tidak baik - baik saja. Sejak kejadian dimana Taehyung mengklaim dirinya sebagai pacar dan berakhir berantem sama Taeyong. Jisoo memilih menghindari keduannya. Jisoo diposisi serba bingung sekarang, harus dikubu mana dia? Taeyong sahabatnya? Atau Taehyung si pria yang mulai meluluhkan hatinya.

" Heleh bohong banget lu. Ohhhh atau jangan - jangan lo berantem ya sama Taeyong? Gue lihat kalian jadi jarang barengan." Tebak Seulgi mendekatkan dirimya pada Jisoo.

Jisoo melirik sekilas Seulgi, " Kagak, hubungan kita mah fine - fine aja. Kita jarang barengan lagi juga karena kan Taeyong ada pacar. Ya pasti dia sibuklah sama si Jennie." Ucap Jisoo. Seulgi menyipitkan matanya.

" Lo masih gamon ya dari Taeyong?" Tanya Seulgi.

Jisoo melotot dan sontak memukul paha Seulgi. " Ya kali anjir!! Gue mah udah nggak ada perasaan apa - apa sama Taeyong. Hambar." Ucap Jisoo menyuapkan separuh bola baksonya kepada Seulgi.

" Terus kalo bukan karena Taeyong? Anjir lo sebenernya kenapa sih jis? Cerita gitu sama gue. Gunannya gue yang sudah lima tahun sahabatan sama lo itu apa? Ya siapa tau jugakan gue bisa bantuin lo menyelesaikan masalah." Seulgi sayang, ia sangat menyanyangi Jisoo selayaknya adik sendiri. Ia juga sudah tahu latar belakang Jisoo dan siapa keluarganya.

Jisoo terdiam, apa yang dikatakan Seulgi ada benarnya juga. Saat ini ia hanya butuh tempat bercerita bukan memendam semua masalah sendirian.

" Taehyung ngeklaim gue sebagai pacarnya."

" APAA?!!!"






































































Saat pulang dari kampus, Jisoo tak langsung pulang ke kosnya. Ia pergi ke suatu tempat di mana ia selalu menenangkan diri. Selalu bersama Taeyong. Tapi, tidak untuk hari ini.

Disinilah Jisoo sekarang, di sebuah danau yang menyajikan pemandangan yang begitu indah. Sunyi, langit yang mulai menggelap, dan udara yang menyejuk cukup menjadi obat bagi Jisoo.

" Emang nasib gue kali ya kaya gini. Hubungan keluarga berantakan, gagal soal percintaan, susah cari duit, bisanya cuma nyusahin orang doang." Jisoo melemparkan batu ke arah danau dengan kuat.

" Gue iri! Gue iri sama Rose yang selalu dapet apa yang dia mau, gue iri sama Bona yang selalu sukses soal percintaan, gue iri sama Seulgi yang punya keluarga cemara. Gue iri!! Gue iri sama mereka arrghhhhh!!" Jisoo mengerang dengan air mata yang bercucuran. Sudah cukup, ia benar - benar lelah.

" Kenapa?! Kenapa harus gue!!" Jisoo terduduk di lantai. Dadanya begitu sesak.

" Tuhan tau mana manusia ciptaannya yang paling kuat. Kamu dikasih perjalanan hidup yang gak gampang ini karena Tuhan tau kamu kuat." Jisoo menoleh saat suara familiar itu menembus ke telinganya.

" Taehyung?" Kaget Jisoo

Taehyung tersenyum lalu membantu Jisoo untuk berdiri. " Jangan nangis gitu dong. Cantiknya jadi luntur kemana - mana." Taehyung mengusap air mata Jisoo.

" Kok lo tau gue ada di sini?" Tanya Jisoo

" Magnet cinta kita terlalu kuat sayang." Taehyung mengecup kening Jisoo lama. Hal itu membuat Jisoo merasa nyaman dan mengalungkan tangannya ke pinggang Taehyung.

" Jangan capek ya? Ada aku yang siap buat jadi tempat pulang kamu. Kita laluin semuanya sama - sama ya?" Ucap Taehyung

" Tapi gue cewek gak jelas. Keluarga gue aja nggak peduli sama gue. Gue bisanya cuma jadi beban." Ucap Jisoo mengeratkan pelukannya.

" Kamu jelas kok. Jelas baik, cantik, dan yang pasti jelas punya Taehyung seorang." Ucap Taehyung yang langsung mendapat cubita ditangannya.

" Lo serius suka sama gue? Diluar sana ada banyak cewek yang lebih baik daripada gue tae." Tanya Jisoo menatap kedua bola mata indah milik sang lawan bicara.

Taehyung menangkup wajah Jisoo lalu tersenyum lembut, " Aku beneran sayang sama kamu. Aku cinta dan tulus pingin menjalin hubungan sama kamu. Lihat mata aku. Apa ada kebohongan?" Taehyung mendekat wajah mereka agar Jisoo bisa menatap matanya.

Detik berikutnya Jisoo menangis kembali memeluk Taehyung. Ia sama sekali tak menemukan celah kebohongan dimata Taehyung. Pria itu begitu tulus.

" Maafin gue tae maafin gue udah ngraguin lo." Ucap Jisoo menangis sesenggukan.

" Gapapa sayang, lagian aku paham pasti kamu ngeraguin aku karena kita emang baru kenal. Sekarang kamu udah percaya kan? Jadi? Kamu mau jadi pacar aku?" Tanya Taehyung.

Jisoo mendongak, " Gak romantis banget nembaknya." Omel Jisoo.

Taehyung tertawa lalu menggendong Jisoo. " Sayangku Jisooku...kamu ma-"

" Iya aku mau." Jawab Jisoo lalu menyatuka bibir keduanya.
























































" Kami sudah menemukan keberadaan nona Jisoo tuan." Ucap seseorang dari balik semak yang sedari tadi mengikuti dan mengawasi Jisoo.













Tbc

Guys maaf ya baru sempet update vsoonya...menurut kalian gimana cerita aku sejauh ini tentang vsoo?

Btw kalian suka genre cerita yang gimana?

• Romcom (Berlatar belakang sma)
• Romcom (Hubungan duda buntut satu dengan mahasiswa skripsian)
• Romcom ( Pasutri gaje?)

Kenapa romcom semua? Karena jujur author nggak pede + nggak jago nulis genre angst guys😭

Stuck With You [Vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang