Jisoo bergidik ngeri dipanggil sayang oleh Taeyong. Pria berwajah anime itu terlihat pucat menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang. Ditangan pria itu memegang segelas wine.
" Anak ini yaaa...udah tau sakit malah minum. Udah mabok ini pasti!!" Omel Yoona merebut gelas wine itu dari tangan Taeyong lalu pergi ke dapur untuk membuatkan sup.
" Kenapa diem aja? Sini naik duduk di samping gue." Taeyong menepuk sebelah ranjangnya yang kosong. Jisoo terdiam entah harus berbuat apa. Jika dulu saat Taeyong sakit dirinya sangat cerewet dan merawat Taeyong full sampai sembuh, kini dia hanya bisa diam tak berkutik. Terasa asing?
Jisoo berusaha menata perasaannya. Menginjakkan kaki di kamar ini saja sudah membuatnya degdegan ditambah harus duduk dan bersentuhan dengan Taeyong? Jisoo tidak bisa.
Jisoo berjalan memutari kasur king size milik Taeyong lalu membantu pemuda itu untuk kembali berbaring. Saat dirinya sedang membenahi selimut agar menutupi setengah tubuh Taeyong, pergelangan tangannya dicekal.
" Gue cinta sama lo jis." Ucap Taeyong menatap Jisoo dalam.
Jisoo tersenyum miring, " Lo mabuk yong kalau ngomong suka nglantur." Jisoo menepis tangan Taeyong namun justru pegangan itu semakin erat.
" Gue serius. Gue sadar selama ini hati dan pikiran gue cuma ada lo. Bodoh banget emang karena gue telat sadarnya. Selama ini gue terlalu egois selalu menganggap lo yang butuh gue, selalu bergantung sama gue, nggak bisa tanpa gue. Nyatanya? Gue juga butuh lo. Selama ini gue bersi keras nglarang lo buat deket cowok lain selain gue karena gue takut. Gue takut lo jatuh hati ke mereka dan lupain gue. Lo hidup gue jis. Jauh dari lo buat gue gila." Taeyong menunduk beralih memainkan jari jemari Jisoo.
Jisoo terdiam berusaha mencerna semua perkataan Taeyong barusan.
" Maafin gue ya jis? Gue emang cowok brengsek yang bisanya cuma nyakitin lo. Seharusnya dari awal gue sadar sama perasaan gue ke lo supaya hubungan kita tetep baik - baik aja. Seharusnya gue sadar kalau lo itu lebih berharga dari siapapun. Gue nyesel jis udah nyia - nyiain lo. Gue nyesel udah nyakitin perasaan lo. Maafin gue jis..." Taeyong menangis menggenggam erat tangan Jisoo.
Jisoo terkejut dengan apa yang ia lihat sekarang. Taeyong menangis? Ini pertama kalinya Jisoo melihat sahabatnya itu menangis. Taeyong terlihat rapuh.
Tak tega, Jisoo balik menggenggam tangan Taeyong. " Its oke semua orang pernah buat salah yong. Kita udah kenal lama dan gue tau lo orangnya gimana. Lo sebenarnya baik yong, cuma lo terlalu egois. Kontrol diri lo masih kurang dan cara lo buat melampiaskan emosi itu yang jelek." Jisoo mengusap lengan Taeyong agar pria itu sedikit tenang.
" Gue seneng kok lihat lo yang bahagia pacaran sama Jennie. Tapi, gue sedih dan kecewa karena lo seolah ngebuang gue dan lupain gue gitu aja. Lo dateng ke gue kalo lagi ada butuhnya doang yong. Kalo ada Jennie lo seolah ngasingin gue tapi kalo Jennie pergi lo nempelin gue. Posisi gue jadi serba salah. Bahkan mereka diluar sana ada yang nganggap gue pelakor." Emosi Jisoo seolah akan meledak.
" Please mulai sekarang lo berhenti overprotektif ke gue. Anggap dan perlakukan gue selayaknya sahabat biasa. Lo sahabat gue yong, gue juga nggak mau hubungan kita berantakan." Ucap Jisoo
" Gue baru putus sama Jennie jadi gue boleh kan nempelin lo lagi kaya sebelum gue pacaran. Belajar bareng, makan bareng, tidur bareng." Tanya Taeyong
Jisoo tersenyum, " Gue udah punya Taehyung pacar gue. Kalau lo mau hubungan kita sebaik dulu jelas sulit yong. Gue nggak bisa."
" Tapi lo cinta sama gue jis." Ucap Taeyong
" Itu dulu, sebelum lo ngerusak semuanya." Ucap Jisoo membuat Taeyong terdiam.
" Gue nggak berubah yong. Gue tetep Kanaya Jisoo yang lo kenal. Jisoo sahabat lo yang dulu sebelum menaruh perasaan ke lo."
" Jis..."
" Gue udah maafin lo yong. Kita tetep sahabatan. Tenangin pikiran lo dan intropeksi diri. Yakinin diri lo sendiri untuk lebih memperbaiki diri. Gue ada kok kalau lo butuh bantuan gue."
" Jis..."
" Gue nggak bisa lama - lama, Taehyung udah nunggu di depan. Semoga cepat sembuh ya. Gue pamit..." Jisoo mengacak rambut Taeyong lalu pergi.
" Gue memang cowok bodoh yang udah buang berlian semahal lo jis. Dan...gue akan berusaha bagaimanapun caranya lo jatuh cinta lagi sama gue." Ucap Taeyong penuh ambisi.
Keesokan harinya...
" Widih pagi - pagi udah ganteng aja." Puji Jisoo melihat penampilan Taehyung sekarang. Kekasih tampannya itu berkesempatan menjadi pembicara dalam seminar pagi ini. Emang nggak usah diraguin lagi kejeniusan Taehyung.
" Btw sayang, tadi kamu jadinya berangkat sama siapa?" Tanya Taehyung. Pasalnya pagi tadi ia tidak bisa menjemput Jisoo karena harus persiapan.
" Nebeng Seulgi tadi. Kamu tau nggak sih...hari ini dia dandan cantik banget. Kayanya dia mau ngegebet cowok deh." Ucap Jisoo merasakan energi ceria Seulgi hari ini.
" Cantikan juga kamu. Lagian ada benernya juga kalau dia dandan cantik hari ini karena anak dari pemilik yayasan juga dateng. Siapa taukan mereka ada yang kecantol sama Seulgi." Ucap Taehyung.
" Pemilik yayasan itu yang mana sih kok aku nggak pernah lihat orangnya. Dari kemarin orang - orang juga pada ngomongin pemilik yayasan sama anaknya." Tanya Jisoo penasaran.
" Nanti juga kamu tau. Udah ah yuk ke aula acaranya udah mau mulai." Ucap Taehyung merangkul pundak Jisoo.
" Kamu duluan aja, aku mau ke toilet dulu." Ucap Jisoo
" Yaudah aku tungguin di dalem ya." Taehyung mengecup kening Jisoo lalu masuk ke aula.
" Huh akhirnya lega juga." Puas Jisoo setelah urusan buang air kecilnya beres.
" Hai cantik ketemu lagi kita di sini."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" K-kalian?"
Kedua pria itu semakin berjalan mendekati Jisoo dengan senyum miringnya.