25. UGD

541 43 10
                                    

Jisoo langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat karena tubuhnya yang semakin dingin dan darah yang tidak mau berhenti dari lubang hidungnya. Wajahnya pucat dan kukunya juga mulai memutih. Semua hanya bisa berdoa agar Jisoo baik - baik saja di dalam sana.

Tak lama, dokter keluar bersama dengan beberapa perawat wanita. " Dengan keluarga pasien?" Tanya dokter

" Kami orangtuanya dok." Ucap Soohyun kini sedang menenangkan Jiwon yang menangis.

" Bisa kita bicara di ruangan saya? Ada hal penting yang harus saya sampaikan." Ucap dokter

" Ngomong aja di sini dok. Kita semua keluarganya." Ucap Seungcheol.

" Iya dok, gimana kondisi adek saya?" Tanya Mingyu

" Jadi begini, kondisi nona Jisoo belum bisa dikatakan stabil karena kondisi tubuhnya yang lemah. Nona Jisoo kritis." Ucap dokter membuat semua terkejut.

Tangis Jiwon semakin kencang, Soohyun dan Sehun semakin mengeratkan pelukannya pada Jiwon.

" Kenapa bisa sampai kritis? Sebelumnya Jisoo baik - baik aja dok." Tanya Sean, matanya sudah berkaca - kaca.

" Oh apakah nona Jisoo belum memberitahu kalian?" Tanya dokter

" Memberitahu apa?"

" Dari hasil pemeriksaan kami, nona Jisoo mengidap leukimia stadium lanjut." Ucap dokter

Bak disambar petir disiang bolong, semua orang terkejut. " NGGAK!!! ANAK SAYA NGGAK MUNGKIN PUNYA PENYAKIT ITU!!!" Histeris Jiwon.

" Maaf nyonya tapi memang itu kenyataannya bahkan kami sudah memeriksa berkali - kali." Ucap dokter ikut prihatin.

Bruk

" MAMI!!!"

Jiwon jatuh pingsan, tak kuat menerima kenyataan bahwa putrinya kini sedang sekarat. Soohyun dibantu Sehun dan Sean membawa Jiwon beristirahat.

" Dokter saya mohon lakukan apapun untuk keselamatan adek saya. Berikan perawatan terbaik sampai dia sembuh dok." Mingyu menggenggam tangan dokter memohon.

" Kami akan berusaha semaksimal mungkin, tuan. Kalau begitu saya permisi." Ucap dokter lalu pergi meninggalkan keluarga Kim yang sedang terpukul.

" Hyung..." Minhyun berjongkok menyamakkan tingginya dengan Taehyung yang terduduk lemas dengan tatapan kosong.

" Hyung...tenangin diri lo. Di dalam sana Jisoo lagi berjuang dan kita harus bantu doa. Gue yakin Jisoo anaknya kuat dan dia bisa lewatin ini semua. Lo masuk ya, kasih semangat buat dia." Ucap Minhyun merangkul dan mengusap punggung sahabatnya itu.

" Jisoo...Jisoo hyun...dia-" Tak tertahan, pada akhirnya dia menangis. Dialah yang paling terpukul. Gadis yang sangat ia cintai kini terbaring lemah dengan banyak alat yang menempel pada tubuhnya.

" Sushttt...gue tau perasaan lo hyung. Tapi sekarang bukan waktunya nangis. Lo harus masuk ke dalam sana dan nyemangatin Jisoo. Dia harus bertahan hyung." Bisik Minhyun membawa Taehyung masuk ke dalam dekapannya, mengusap punggung sang sahabat untuk menguatkan.

Taehyung mengusap air matanya kasar. Minhyun benar, ia harus masuk dan memberi semangat kepada kekasihnya. Jisoo harus bertahan. Taehyung tidak akan membiarkan Jisoo pergi darinya.










































































Taehyung melangkah masuk ke dalam ruang icu tempat Jisoo dirawat. Raganya seolah melayang melihat cintanya terbaring lemah dengan banyak alat yang menempel pada tubuhnya.

Meski dadanya terasa begitu sesak, Taehyung memberanikan diri mendekat dan duduk di kursi sebelah ranjang rawat milik Jisoo.

Meski dadanya terasa begitu sesak, Taehyung memberanikan diri mendekat dan duduk di kursi sebelah ranjang rawat milik Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Sayang..." Lirih Taehyung bahkan wajahnya sudah basah karena air mata. Tangan Jisoo sangat dingin dan itu menambah sesak didadanya.

" Sayang...hey...aku di sini...sakit banget ya sayang? Kenapa selama ini kamu nggak cerita sama aku? Kenapa harus berjuang sendiri disaat kamu punya aku yang siap lakuin apapun buat kamu."

" Aku merasa gagal buat jagain kamu. Kamu berjuang sakit sendirian sementara aku? Aku gagal sayang...aku gagal jagain kamu..."

" Maafin aku...maafin aku sayang..."

" Please bertahan ya? Kita berjuang bersama - sama. Aku sayang kamu...kamu nyawaku...kalo kamu pergi, apa alasan aku untuk bertahan hidup? Pleaseee jangan pernah tinggalin aku...sayang...." Taehyung sesenggukan. Ini lebih menyakitkan dari apapun.

" Dokter Sonya pasti tau semuanya." Taehyung menoleh mendapati Seungcheol yang sudah berdiri di belakangnya.

" Maksud abang?"

" Jisoo ikut waktu gue nganterin Yumna check kandungan dan di sana kita ketemu sama dokter yang katanya temen deket Jisoo. Gue awalnya nggak curiga, tapi waktu itu gue nggak sengaja lihat mereka ngobrol dikafe dan mereka berdua sama - sama nangis. Gue yakin dia pasti tau tentang penyakit Jisoo." Jelas Seungcheol.

Taehyung yang mendengar itu langsung beranjak, " Rumah sakit mana bang?" Tanya Taehyung.

" Rumah sakit Rajendra."

" Gue harus kesana." Ucap Taehyung hendak mencari dokter itu namun ditahan oleh Seungcheol.

" Nggak perlu, gue udah suruh orang buat bawa dia ke sini. Terus nanti kita tanyain bareng - bareng." Ucap Seungcheol.

Taehyung kembali mendudukkan dirinya. Menggenggam tangan dingin itu lagi. " Aku bakal usahain semuanya buat kamu sayang..."

Tbc






























Stuck With You [Vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang