16. Percaya

510 57 37
                                    

" Udah jis tenang yaa...gue tau lo pasti terluka banget sama cacian mereka semua." Seulgi menenangkan Jisoo yang kini menangis dipelukannya. Ada juga Bona yang mengusap punggung Jisoo dari belakang.

" Mereka semua kelewatan banget. Mereka nggak tau kebenarannya tapi langsung memihak." Ucap Bona merasa kesal dengan mereka yang telah merendahkan Jisoo.

Minhyun terdiam berusaha mencerna keadaan saat ini. Jika dipikir - pikir selama ini mereka bertiga sebagai sahabat Jisoo bahkan Taeyong yang sedekat itu tidak pernah tau siapa dan dimana keluarga Jisoo. Sahabatnya itu selalu mengatakan keluarganya ada di desa tanpa memerinci di mana tempatnya.

Jisoo sangat tertutup dan mandiri. Sehingga mereka sulit mengulik lebih dalam asal - usul Jisoo yang sebenarnya. Tapi sejauh ini, Minhyun bisa menilai kalau didikan orang tua itu sangat hebat. Mereka mendidik Jisoo menjadi anak yang mandiri dan baik. Minhyun tau betul bagaimana sulitnya Jisoo menghidupi dirinya sendiri. Dari smp kehidupan Jisoo tak jauh dari belajar dan bekerja. Bahkan ia juga tau bagaimana Jisoo menyampingkan perasaannya pada Taeyong yang waktu itu telah membuatnya jatuh cinta. Kontrol diri Jisoo sangat luar biasa.

Minhyun akan berhenti penasaran tentang hal itu. Namun, saat ini yang membuat dirinya bertanya - tanya. Apa hubungan Jisoo dan Kim Seungcheol anak konglomerat itu?

" Jis minum dulu ya." Bona membantu Jisoo untuk minum. Rasanya sedikit lega namun ia takut jika Taehyung marah dan meninggalkannya.

" Sayang..." Semua menoleh ke arah pintu kelas.

" Taehyung..." Dengan cepat Taehyung berlari dan memeluk Jisoonya yang rapuh itu. Dunia begitu kejam untuk Jisoo saat ini.

" Tae maaf..." Jisoo kembali menangis dipelukan Taehyung. Rasanya sangat menyesakkan.

" Sushhtt nggak ada yang harus minta maaf sayang. Kamu nggak salah...aku percaya sama kamu sayang..." Ucapnya begitu lembut menghangatkan hati sang pujaan hati.

" Mereka diluar sana iri sama kamu. Mereka nggak bisa sebaik dan semandiri kamu. Mereka semua anak manja yang cuma ngandelin harta orang tua. Kamu lebih baik dari mereka sayang."

" Kamu punya aku dan aku nggak akan pernah ninggalin kamu apapun keadaannya. Kamu itu hidup aku. Apapun akan aku lakukan untuk menjaga dan membahagiakan kamu." Ucap Taehyung yang juga sudah menangis. Sakit, Taehyung sakit melihat gadisnya terluka seperti ini.

Jisoo melonggarkan pelukannya, " Kenapa kamu mau sama aku? Asal - usul keluargaku nggak jelas. Aku nggak punya apa - apa yang bisa bahagiaan kamu, aku banyak kurangnya, aku nggak-"

Cup

Taehyung membungkam bibir ranum Jisoo dengan bibirnya. Tak ada nafsu di dalam sana, hanya ketulusan cinta dan kasih sayang.

Keduanya menangis

Seulgi, Bona, dan Minhyun hanya bisa menatap haru keduanya.
























































" Kamu yakin mau masuk kerja, sayang?" Tanya Taehyung yang kini sudah berada di parkiran kafe untuk mengantarkan kekasihnya. Taehyung tak tega melihat Jisoo yang begitu pucat. Tapi kekasihnya itu sangat keras kepala dan terus ingin bekerja.

Jisoo mengangguk, " Aku harus kerja soalnya bos yang punya kafe mau kunjungan buat evaluasi karyawan." Ucap Jisoo mengulas senyumnya. Ia tak ingin membuat Taehyung kepikiran. Ia kuat dan baik - baik saja.

" Tapi kamu pucet banget sayang. Nanti kalau kamu kenapa - napa gimana?"

" Heyyy aku nggakpapa sayang, aku cuma nggak pakek liptint aja makannya kelihatan pucet." Jisoo mengusap pipi Taehyung meyakinkan

Stuck With You [Vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang