"APA?!" Teriakan Arkan terdengar nyaring di kantin sekolah itu.
"Akhirnya gue bawa motor lagi HAHAHA" Arkan berteriak bahkan tertawa ala ala penjahat membuat semua atensi tertuju ke meja makan kantin tempat mereka duduk itu.
Vano dan mahen hanya menggeleng heran teman dan adik tingkat nya ini gak tau malu sama sekali. Sedangkan Arta menatap tajam ke arah Arkan yang kini sudah duduk kembali.
"Seneng amat lo bawa motor doang juga" ledek Mahen memukul belakang kepala arkan.
"Asal lo tau ya, gue tuh selalu gak di bolehin lagi bawa motor tanpa alasan, dan akhirnya sekarang gue bisa bawa motor sendiri lagi, tentu aja gue seneng banget lah!" Seru Arkan panjang lebar dan di angguki Mahen.
"Eh terus kenapa bokap lo mau jemput lo?" Tanya vano ke Arta yang sedang memakan makan siangnya itu.
"Hm? Oh itu bokap gue mau ajak gue ketemu temen nya" jawab Arta dan kembali sibuk dengan makanannya.
"Ohhh" vano dan mahen beroh ria dan memanggut manggutkan kepala mereka.
"Gue pulangnya anter Vanya dulu ye" ucap Arkan menatap arta dengan puppy eyes nya 🥺.
"Hm iya" jawab Arta.
Mereka pun memakan makanan mereka dan masuk kembali ke kelas masing-masing saat bel masuk berbunyi.
----------------------------------------
"Kamu gak mau rasain sekolah emangnya?"
"Mau, tapi dia tidak akan mengizinkannya"
Saat ini Aery sedang mengobrol dengan kakak sepupunya vernon. Vernon libur di kantornya, jadi dia menemani sang adik bermain dan sedikit belajar.
Vernon telah lulus 2 tahun lalu, dan dia kini bekerja di perusahaan ayahnya, dia menjadi CEO muda karna ayahnya telah meninggal 5 bulan yang lalu. Vernon mengurus perusahaan nya dengan keringatnya sendiri.
"Abang tidak capek? Kau selama ini selalu bekerja bukan?" Tanya Aery pada abang sepupunya itu.
"Capek, abang capek sekali, tapi abang gak boleh nyerah abang harus ganti papa ngurusin perusahaan itu" jawab vernon dengan senyuman manisnya, dia mengusak rambut adiknya pelan.
Mereka saat ini di sebuah ayunan besar yang seperti sofa, mereka bersantai setelah belajar dan bermain.
"Aku bakal pastiin, orang yang menikahi abang orang yang baik dan penyayang!"
"Tentu saja kau harus memastikan itu ya!" Kekeh Vernon dan membuat aery mengangguk cepat serta tersenyum lebar.
Mereka menikmati waktu santai mereka bersama hingga ada panggilan masuk ke telpon milik vernon, dia tampak sedikit panik setelah mengangkat telpon itu.
"Abang harus ke rumah sakit sekarang, kamu kembali ke kamar mu saja ya" izin vernon dan mengecup kening aery lalu berjalan cepat.
Aery melihat mata abangnya yang terlihat sangat panik itu, bahkan tangannya sedikit bergetar, ada apa dengan abangnya apa sesuatu terjadi, dan kenapa harus ke rumah sakit, banyak pertanyaan yang aery pikirkan saat ini.
--------------------------------------
Arta sudah menunggu di halte terdekat, ia menyuruh ayahnya untuk jemput disana. Arkan sudah pulang dan seperti katanya tadi dia mengantar vanya yang kini sudah bersekolah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEE SMILE
Teen FictionCerita ini tentang seorang remaja yang jatuh hati pada pandangan pertama, Arta Geonathan. Arta menyukai gadis manis itu, namun dia tak berani untuk melangkah dan mengutarakan isi hatinya, dia hanya ingin membuat gadis itu bahagia, karena dia yakin j...