BAB 12

38 28 1
                                    

"SIALAN DASAR LO AAAAAA!!" Teriakan arkan membuat semua pasang mata menatap ke arah  dia.

"Udah Kan, tenangin dulu diri kamu" bujuk Vanya mengusap punggung pacarnya itu.

"Tapi Vanya, abang gue...hiks, abang gua gak pulang semaleman HUWAAAA" tangisan arkan pecah.

Arkan sedari tadi sudah menahan tangisnya saat menceritakan jika kakak tengahnya itu tidak pulang ke rumah sama sekali, bahkan dia tidak tau kemana kakak nya itu pergi, ayah bunda dan abang sulungnya sedang mencari Arta juga.

Semalam mereka berpikir Arta pulang walau terlambat, tapi ternyata dari pagi mereka tidak melihat Arta bahkan dia tak ada di kamarnya.

"Emang kemana biasanya dia kalo ilang gini?" Tanya Vano yang kini ikut duduk di meja kantin sekolah.

Di kantin saat ini Arkan, mahen, vano dan Vanya ikut bergabung dengan mereka, biasanya Arta namun sekarang bahkan mereka tidak tau dimana dia.

"Kalo gue tau bukan ilang namanya anjir..hiks" kesel Arkan melempar kerupuk yang ada didepannya pada muka vano.

"Heh lo kok buang buang makanan bangke" mahen memukul kepala arkan dengan sendok yang bekas dari bibirnya.

"Jorok anjir... hiks sendok lo... hiks bau jigong... hiks" Arkan menahan tangisnya.

"Udah jangan nangis terus malu ih kamu" Vanya memukul bahu Arkan pelan.

"Kdrt terus..hiks kalian anjir.. hiks" kesal arkan yang sedari tadi terus di geplak.

Mereka bertiga menyengir ke arah Arkan yang kini menelungkup kan wajahnya di atas meja, dia bingung mikirin abang nya kemana.

-------------------------------------------

"Kamu sebaiknya istirahat dulu Galan " suara lembut itu memenuhi ruang rawat yang kini sangat sepi itu.

"Gapapa, kamu aja sana istirahat sayang, aku mau nunggu Aery bangun" vernon membalas wanita nya itu dan kembali mengusap lembut tangan adik sepupunya yang masih tertidur itu.

"Tapi kamu belum istirahat dari kemarin loh, kalo gitu aku beliin makan siang ya buat kamu" kini wanita itu mengusap punggung tegap vernon.

Vernon mengangguk dia menatap wanitanya dan memegang tangan wanitanya itu penuh sayang.

"Makasih ya sayang" ucapnya dan mencium tangan wanitanya.

"Dia adik kamu, berarti adik aku juga walau calon sih hehe" kekeh wanita itu dan mengusak rambut vernon membuat vernon tersenyum manis padanya.

Wanita itu ARASHA VIOLETTA calon tunangan Vernon, dia wanita baik dan anggun, dia mempunyai sebuah toko bunga yang cukup terkenal, dia juga sangat ramah dan tentu saja mereka saling mencintai.

"Yaudah aku beliin kamu makanan dulu ya" pamit Ara keluar ruangan kamar aery.

"Eunghh" lenguh aery yang kini terbangun.

"Aery, kamu gakpapa? Ada yang sakit?" Vernon segera menekan tombol bel di samping kasur Aery dan setelah itu dokter datang untuk memeriksa keadaan Aery.

"Bagaimana perasaan mu?" Tanya Vernon dengan bahasa isyarat nya setelah Aery bangun.

Aery mengangguk lemah, dia menatap keseliling ruangan yang tidak terlalu besar itu, dokter sudah pergi setelah memeriksa keadaan aery yang sudah jauh lebih baik sekarang.

BEE SMILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang