BAB 17

37 27 1
                                    


Pagi hari menjelang, Aery masih belum membuka matanya. Padahal dokter sudah bilang jika dia sudah lebih baik sekarang, namun entah kenapa dia masih belum mau bangun dari alam bawah sadarnya itu.


"Kamu betah ya disana? Kenapa gak bangun lagi, kamu gak kangen kakak?"

Vernon masih setia menunggu nya, dia juga sedang menunggu Ara yang semalam pulang dulu dan pagi ini kembali untuk membawa pakaian gantin untukya.

Ceklek

"Eoh! Kau tidak tidur ya semaleman?" Tanya dokter Han yang akan memeriksa perkembangan Aery.

"Iya dok, tapi tidak apa-apa saya ingin menjaga adik saya" balas Vernon.

Dokter Han hanya membuang nafas dan tersenyum hangat pada Vernon, dia menepuk pelan bahu Vernon yang duduk di kursi di samping ranjang pasien milik Aery.

"Kamu kakak yang baik, saya yakin adikmu pasti akan bangun kembali, jadi tenanglah saya akan usahakan yang terbaik baginya!"

"Dan saya memang harus membuatnya bangun kembali" lanjutnya dalam hati.

Vernon mendongak dan menatap wajah dokter Han, senyuman itu seolah membuatnya merasa lebih baik dan dia percaya apa yang dikatakan dokter Han.

-----------------------------------

"ARKAN BANGUN ANJIR!! LO TIDUR ATAU MATI HAH?!" Teriakan Beni menemani pagi ini, dia menarik selimut yang di pakai Arkan.

"Bentar bang Ben tanggung, gue masih makan donat sama Vanya" balas Arkan dan menutupi tubuhnya kembali dengan selimut yang tadi sempat Beni tarik.

"Makan donat apaan anjir!! Lo bangun cepet!!"

"Ngantuk~"

"Oke fine, lo kesiangan jangan salahin gue!!"

Beni kembali ke meja makan yang sudah ada Arta disana. Mukanya yang cemberut membuat Arta tertawa keras.

"Hahahahaha lo bangunin nya kurang handal sih bang hahaha!"

"Lo udah denger kan, gue udah teriak-teriak sampe tenggorokan gue sakit, tapi emang si Arkan nya yang bangke!!"

"Hahahaha gue bangunin deh"

Arta bangkit, dia membawa gelasnya menuju kamar Arkan. Karena sekarang masih pagi jadi dia tidak takut terlambat untuk ke sekolah, karena itu mereka masih santai walau arkan susah bangun.

"Arkan, lo mau bangun sendiri atau gue siram?" Tanya arkan saat ia sampai di dalam kamar arkan.

"Lima menit lagii~"

Byurrrr

"ANJIR BANG BANJIR BANG BANJIR!!! BUNDAAA RUMAH KITA BANJIR!!"

Arkan bangun dan melihat abang tengahnya yang sedang tersenyum manis padanya, dia juga melihat gelas yang sudah kosong.

"LO NGAPAIN ANJIR?!"

"Gue habis nyiram lo" balas Arta enteng.

"Ya kenapa harus di siram!! Lo kan bisa bangunin dengan cara lain!" Arkan sudah siap untuk melemparkan guling ke arah Arta tapi tidak jadi karena si empu yang sudah melangkah meninggalkannya.

"Bangke!! Sialan!! Abang sialan lo!!" Teriak Arkan membuat Arta tertawa sambil berjalan kembali ke meja makan dia bawah.

Beni tertawa mendengarkannya sedari tadi pas awal Arta menyiram Arkan sampai dia sudah kembali ke meja makan.

BEE SMILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang