Melihat kembali apa yang bisa terjadi adalah sebuah refleksi pahit tentang hubungan kita. Meskipun aku merasa cocok dalam apapun dengan Nolan, alam semesta memilih untuk memisahkan kami pada waktu itu.
Malam-malam aku habiskan dengan pertanyaan tanpa jawaban, bertanya apakah bintang-bintang akan berpihak pada kami lagi? Tetapi setiap hari, harapan itu semakin memudar, dihempaskan oleh kenyataan bahwa beberapa hal berada di luar kendali kita.
Aku tidak pernah doa untuk apapun begitu keras, tapi aku ingat setiap hari aku memohon pada semesta bahwa jika alam semesta bisa mendengarkan aku, menyerahkan segalanya kepada kekuatan yang lebih besar, entah bagaimanapun agar keinginanku untuk membuat hubunganku dan Nolan berhasil.
Sadar bahwa upayaku sendiri tidak akan pernah cukup untuk mengubah keadaan, aku memutuskan untuk memohon pada semesta. Aku yakin bahwa doa yang mencapai langit memiliki kekuatan yang lebih besar dari segala yang bisa kulakukan. Mungkin, melalui doa itu, aku akan menemukan kedamaian yang bisa meredakan rasa sakit di hatiku.
Perasaan paling menyakiti itu ketika kita gamau nyerah sama seseorang, tapi di sisi lain kamu tau kalau kamu harus menyerah. Dalam kisah ini, aku telah kehilangan pemeran utama yang katanya sangat mencintaiku. Meskipun telah aku usahakan cinta yang paling tulus untuknya.
Setiap hari, aku menemukan diriku tenggelam dalam doa, memohon pada Tuhan untuk membawamu kembali. Aku tak pernah berhenti bertanya, mencari cara agar kamu bisa mencintaiku lagi. Namun, terkadang aku merasa seperti satu-satunya yang memohon, sedangkan jawaban doa itu terasa jauh dari jangkauanku, aminnya tidak bermuara padaku. Meskipun begitu, aku terus berharap bahwa suatu hari Tuhan akan mendengar kerinduanku dan membawamu kembali padaku.
Kembali ke momen ketika Abin, sahabatku dan aku memutuskan untuk menjelajahi alam bersama, entah sebagai pelarian atau upaya untuk menyembuhkan diri dari luka yang sama-sama kami alami. Alasan kami berdua putus dengan pasangan jauh berbeda, Abin diselingkuhi oleh kekasihnya, sedangkan aku karena ego masing-masing. Sedikit punya teman yang bisa mengerti perasaan yang tengah melanda, itu membuat langkah-langkah kami terasa sedikit lebih ringan.
Meskipun aku mencoba mensyukuri bahwa putus dengan Nolan tidak terjadi karena adanya orang ketiga yang menyelinap di antara kami, namun, ketika aku melihatnya dari sudut pandang yang lain, kesedihanku semakin terasa dalam. Putusnya hubungan kami bukanlah karena kesetiaan yang terenggut oleh orang lain, melainkan karena persoalan yang lebih dalam, lebih rumit. Bahkan untuk berusaha kembali bersama pun terasa seperti berhadapan dengan dinding yang tak terkalahkan.
Aku tidak bisa menghindari perbandingan dengan ungkapan tentang "Membaca buku dua kali, endingnya akan tetap sama". Hal itu sepertinya hanya berlaku untuk hubungan yang kandas karena pengkhianatan. Tapi untuk kasus seperti kita, yang hubungannya berakhir karena kondisi atau ego, atau bahkan karena kesalahpahaman yang tak terhindarkan, rasanya seperti kita belum selesai membaca cerita hingga halaman terakhir.
Maka dari itu, melepaskan itu begitu sulit bagiku. Aku merasa masih terikat pada cerita yang belum selesai, dan membiarkan halaman terakhirnya kosong begitu saja terasa menyakitkan. Mungkin, pada akhirnya, kita memang harus menerima bahwa beberapa cerita tidak perlu memiliki akhir yang jelas. Dan proses melepaskan adalah langkah pertama untuk menerima bahwa kadang-kadang kita tidak bisa menutup semua hal dengan rapi dan bahagia.
Di tengah perjalanan kami di alam, setiap sudut yang cantik selalu mengingatkanku pada Nolan. Aku selalu berkata betapa Nolan akan menyukai tempat ini. Bahkan saat matahari menyinari lembah dengan indahnya, aku bisa merasakan kehadiran Nolan di sini bersamaku.
Tempat ini, tempat yang kini kami kunjungi, dulunya adalah tempat yang diimpikan oleh Nolan untuk kami jelajahi bersama saat hubungan kami masih utuh. Itu membuatku merasa campur aduk; antara rasa terima kasih atas kenangan yang telah kita bagi bersama, dan kesedihan karena rencana-rencana itu hanya menjadi kenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andam Karam
RomanceTerkadang, membuka halaman selanjutnya terasa sulit ketika kita sadar bahwa seseorang yang kita sayangi tidak akan ada di cerita kita lagi. Meski begitu, hidup harus tetap berlanjut, karena cerita kita belum berakhir.